BAB 13

4K 474 22
                                    

"ini nomor telepon saya, jika CEO kami tidak bisa menerima telpon anda. Tuan Jeon bisa menghubungi saya"

Jungkook kini berada diruang kerjanya. Dirinya baru saja usai menyelesaikan beberapa dokumen yang harus ia kerjakan.

Dengan tubuh menyender pada kursinya. Matanya memandangi kartu nama yang diberi Jihyun kemarin.

"pantas saja" Jungkook baru menyadari ketika mengingat wanita itu memberi kartu nama tersebut.

"kau mengganti nomor teleponmu" gumam Jungkook kemudian dirinya merogoh saku jasnya, mengambil benda berbentuk kotak.

Diketiknya nomor Jihyun disana. Dirinya menjilat bibirnya sejenak yang terasa kering disaat berfikir apakah nomor Jihyun harus kembali menjadi speed dial 1.

"sudahlah" ucap Jungkook tidak peduli kemudian menaruh ponselnya diatas meja. Bersiap untuk pulang.

[]

"kau telat" ucap Jihyun lemas, matanya menatap lurus kearah televisi yang sedang menayangkan drama kesukaannya.

"telat apa? Hoseok sudah tahu kalau kau bekerja disana?"

"tidak, tetapi lebih parah" Jihyun memasukan beberapa popcorn yang ia buat kedalam mulutnya. "ternyata pria keparat itu yang memiliki perusahaan" gumam Jihyun seperti monolog. Hyesun yang diseberang sana tidak mengerti akan ucapan wanita itu.

"siapa?"

"Jungkook!" Hyesun sontak langsung menjauhkan telinganya dari ponsel. Mengumpat pelan menatap ponselnya.

"aku harus bagaimana? Hyesuuun" rengek Jihyun tiba-tiba seperti anak kecil, padahal Hyesun pikir melalui suara Jihyun  seperti hewan yang akan menerkam mangsa.

"aku sudah berusaha tenang disaat aku takut akan bertemu dengannya beberapa kali di mall..."

"tapi sekarang malah kami sepertinya akan bertemu setiap saat Sun.." Jihyun mengeram seraya menelungkupkan tubuhnya diatas karpet.

"apa? Apa maksudnya?"

"CEO yang bekerja sama dengan perusahaanku adalah Jungkook. Aku tidak tahu ternyata Jimin bekerja sama dengan JK Store" jawab Jihyun lemas, ketika memikirkan masa yang akan datang.

"aku hanya turut prihatin, Jihyun"

"kau tidak ada ide? Aku ingin melupakannya tapi kenapa jadi begini"

"tidak ada, tapi jika kau tidak mau bertemu dengannya. Jalan satu-satunya adalah....."

"apa??"

"Keluar dari kantormu"

"kau gila? I.. Itu tidak mungkin"

"dasar bodoh, makanya itu aku tidak ada ide" Hyesun berdecak beberapa kali, sepertinya semakin lama otak temannya ini kepintarannya semakin memudar.

Jihyun terkekeh kemudian berdiri seraya menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal. Berjalan menuju kulkas didapur.

"aku harus bagaimana?" tanya Jihyun lagi lalu meneguk air mineral dingin tiba-tiba kerongkongannya terasa kering.

Changes [Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang