BAB 17B

3.4K 416 3
                                    

Jimin dan Eun Ra kembali ke hotel. Mereka berjalan menuju kamar masing-masing. Nihil. Lagi-lagi tidak ada keberadaan Jungkook dan Jihyun.

"Jihyun tidak ada di kamarnya" ucap Eun Ra kembali keluar kamar. Jimin terlihat kalang kabut. Jungkook. Pria itu tidak membawa ponselnya.

"apa Jihyun membawa ponsel?" Eun Ra berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan merogoh ponselnya yang berada di saku celana.

"nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan hu—"

"ponselnya mati"

Mendengar perkataan Eun Ra, Jimin dibuatnya semakin khawatir dengan keberadaan Jihyun saat ini. Sedangkan Eun Ra yang santai sedikit risih melihat kegelisahan Jimin.

"tenang saja" Jimin menoleh ke sumber suara. "mereka berdua akan baik-baik saja dan.. Jihyun bersama tuan Jungkook. Tenang saja" ucap Eun Ra menenangkan, seakan mengerti apa yang ditakutkan pria itu. Jimin hanya menghela nafas beratnya.

[]

"apa masih lama?" tanya Jihyun lesu yang berjalan beberapa meter dibelakang Jungkook.

"aku tidak tahu"

"matahari mulai tenggelam" Jihyun memandang langit senja yang sudah  berwarna orange.

"bagaimana jika kita tidak menemukan jalan?" entah pertanyaan atau penyataan yang wanita itu katakan. Jungkook hanya diam dan terus berjalan. Sedangkan Jihyun menghembuskan nafas sebalnya yang terabaikan. Dirinya merasa Jungkook kembali ke sifat dinginnya.

Matahari telah tenggelam. Hari sudah gelap tetapi untunglah mereka tepat waktu menemukan jalan keluar dari gedung-gedung tua. Jungkook mengedarkan pandangannya. Disini terlalu sepi. Tidak ada seseorang selain mereka.

"sakit sekali" Jungkook memutar tubuhnya. Melihat Jihyun yang berjongkok dengan sepatunya yang terlepas. Rasa pensarannya muncul, akhirnya pria itu menghampiri Jihyun dan ikut berjongkok.

"kenapa?" tanyanya menjauhkan tangan Jihyun yang menutupi kakinya. Jungkook mendapati kaki wanita itu yang timbul bercak merah pada jari dan belakang kakinya. Begitu kaki Jihyun yang satunya.

"seharusnya aku tidak memakai flatshoes" gumam Jihyun melihat kakinya yang sudah dipenuhi warna merah.

"pakai" Jihyun mengernyitkan dahinya ketika sepasang sendal kulit berwarna coklat disodorkan padanya arahnya.

"kau?"

"aku akan baik-baik saja" jawab Jungkook seolah cuek. Jihyun sedikit ragu hingga akhirnya ia pun memakainya.

Jungkook berjalan mendahuluinya sedangkan Jihyun melihat beberapa lampu dan kembang api terlihat memancar di langit dari arah berlawanan.

"Jungkook"

Jungkook menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya dengan tatapan bertanya.

"apa sebaiknya kita mampir dahulu?" tanya Jihyun dengan telunjuknya yang menunjuk tempat keramaian itu.

"tidak, aku mau pulang"

Jihyun tidak menyangka akan balasan Jungkook. Dirinya menoleh sekilas ke tempat keramaian itu sedetik kemudian menoleh ke punggung Jungkook.

"jika kau tidak mau, yasudah" ucap Jihyun terlihat marah dari nadanya dan berjalan berlawanan menuju tempat keramaian tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Changes [Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang