BAB 8

4.8K 546 13
                                    

Jihyun POV

Aku tidak mengerti. Tubuhku tidak menolak ketika Suga menarikku ke sebuah restoran dekat kantor kami. Mulutku masih tertutup rapat sejak tiba disini dengan pria itu. Aku sedari tadi hanya diam membeku menatap permukaan teh yang tenang dalam gelas yang ku pegang.

"sepertinya kita akan terus disini, jika diam seperti ini" aku hanya mengangkat kepala dan menatap Suga. Pria itu terlihat berbeda ketika terakhir kami bertemu. Penampilannya pun juga berubah seratus persen.

"bagaimana kabarmu?" tanya pria itu membuka pembicaraan, netranya menatap nanar wajahku. Aku tidak menjawab. Entah apa ada sesuatu yang menempel dibibirku membuat mulutku enggan terbuka. Jariku bahkan sibuk menyatu satu sama lain kegugupan seketika muncul.

"maafkan aku" ucapnya tiba-tiba. Aku yang tadi menunduk mengangkat kembali kepalaku.

"aku tidak pernah bermaksud begitu" perkataan Suga seakan menghubungkan kejadian dulu. Sepertinya disini memang ia ingin membahas masalalu kami. Suga melanjutkan kembali ucapannya melihat hanya menatapnya.

"kejadian tiga tahun dulu, aku sudah menyangka kau akan benci padaku. Tidak. Bahkan sangat benci"

Ya. Aku juga tidak mengerti mengapa kau setega itu.

Lagi-lagi aku tidak mengeluarkan suara. ku melihat senyum miris diwajahnya ketika mengalihkan wajahnya kebawah. Beberapa menit kemudian ia mengangkatnya kembali.

"aku bahkan tidak menjelaskan apa pun padamu"

Ya. Aku ingat itu. Aku melihat seorang gadis membuka pintu rumahmu dan ketika ku berlari kau bahkan tidak menjelaskannya.

"kau tahu gosip itu?"

Aku tahu. Mereka mengatakan kau menghamili gadis yang bertemu denganku ketika dirumahmu

"semua itu tidak benar" jawab pria berkulit pucat itu. Aku menatapnya tidak mengerti. Pikiranku bergemelut. Aku baru hendak bertanya tetapi pria itu kembali berbicara.

"aku tidak menghamilinya, aku bahkan tidak pernah menyentuhnya. Hanya dirimu Jihyun. Gadis pertama yang mendapat ciumanku" mendengarnya aku langsung menelan saliva ku. Tenggorokanku seketika terasa kering. Mataku menatapnya dalam. Mencoba mencari kebohongan yang ada tetapi nihil. Aku tidak melihatnya.

Diriku dulu sangat terguncang ketika mendengar gosip itu beredar. Nyatanya Suga adalah seorang mahasiswa nakal yang selalu kena perkelahian dengan preman-preman jalanan. Munculnya gosip "suga menghamili seorang mahasiswa". Membuat diriku sedikit percaya akan gosip itu.

"dia dulu hanya teman ku dan entah mungkin takdir kami sebelum kejadian itu bertemu dan dirinya tidak takut melihat penampilanku. Hingga pada saat itu dirinya diperkosa oleh seorang pria" aku menatapnya tidak percaya.

"kemudian dirinya datang padaku dan menceritakan semuanya tentang kekasihnya. Aku hanya bisa menenangkannya. Tetapi beberapa hari setelah anniv kita. Dia datang kerumahku dengan kedua orang tuanya"

"dan kau disuruh olehnya mengaku" jawabku dengan suaraku yang bergetar. Aku merasakan air mata yang menumpuk di kelopak mataku yang sudah siap turun dengan derasnya.

Suga mengangguk menatapku dalam. Tepat setelah itu. Air mataku jatuh bebas dipipiku. Pria itu lantas duduk disampingku. Kemudian menarikku dalam dekapannya. Entah kenapa air mataku semakin turun deras, pelukan hangat pria yang dulu pernah membuatku merasakan cinta pertama mengingatkan ku tentang kenangan dulu.

"jangan menangisi kejadian yang sudah berlalu" ucapnya berbisik tepat ditelingaku. Tangannya mengusap punggungku mencoba menenangkan diriku. Aku masih tidak begitu menyangka, dulu ku pikir semua itu benar. Suga adalah pria jahat seperti semua orang katakan, pria yang hanya mempermainkan wanita, pria yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

Changes [Jeon Jungkook]Where stories live. Discover now