Chapter11

5.8K 374 19
                                    

Disclaimer: Masashi .K.
Pairing: Sasuke .U. & Sakura .H.
Gendre: Romance,Friendship,Family,Angst,Hurt.
Rated: T semi M
Warning! Banyak adegan tidak bermoral,Typo everywhere,OOC,OC.
.
.
.
N/T: Segala adegan kekerasan atau ketidaksopanan didalam cerita ini...MOHON JANGAN DITIRU!!!
DONT LIKE, DONT READ.
.
.
.
.
.
Onyx itu menatap tajam gadis merah muda yang sibuk menulis sesuatu dibuku catatannya, ia tak habis pikir, ada gadis yang dengan mentah-mentah menolaknya dan sekarang terang-terangan menjauhinya.

Ini sudah masuk hari ke enam Temari dirawat, dan hari ke enam juga semenjak hari dimana Sasuke ditolak Sakura dan Sakura yang menantangnya untuk membuat gadis itu merasakan perasaannya. Tapi bagaimana Sasuke melakukannya, kalau Sakura sendiri seperti menghindarinya dan menjauhinya.

Contoh saja saat hari dimana Sasuke ditolak, Sakura menyuruh Sasuke pulang duluan dan mengatakan bahwa gadis itu akan pulang bersama Karin yang akan menjemputnya sebentar lagi, nyatanya gadis pink itu pulang dengan bus. Saat ditanya mengapa tidak pulang dengan Karin, Sakura justru menjawab dengan santai bahwa Karin tidak punya kendaraan.

Lalu hari selanjutnya, Sakura memukul kepala Sasuke berkali-kali saat Sasuke duduk satu meja dengannya, gadis itu juga mengancam bahwa dia akan membunuh Sasuke jika Sasuke tidak pindah. Bukannya takut, tapi Sasuke merasa pening saat dipukul dengan sekuat tenaga seperti itu oleh Sakura jadi dia pindah tempat duduk.

Lalu Sakura yang izin keluar gym dengan alasan mencari angin saat Sasuke dkk masuk ke gym, dan kenyataannya gadis itu malah menghilang dan pulang ke asrama. Dan yang paling membuat Sasuke kesal bukan main adalah, gadis itu selalu mengalihkan obrolannya dengan sekawanannya saat Sasuke mengajaknya bicara. Oh hell! Uchiha tidak suka diabaikan.

Salah satu guru yang bisa ditebak baru-baru ini menjadi guru di Gakko Tin tengah menjelaskan sesuatu dan akan menanyakan soal yang diberikan pada salah satu anak muridnya, guru laki-laki yang berumur kisaran 25an itu mengecek absen.

"Emh...Sakura? Mana yang namanya Sakura?" panggil guru itu.

Sakura mengangkat tangannya dan menatap datar guru itu, Sasuke terus memperhatikan Sakura dalam diam.

"Sebelumnya...apa margamu? Kulihat namamu dan beberapa gadis disini tidak ada marganya."

Deg!

Ino, Karin, dan Hinata diam membisu sambil melirik Sakura cemas. Sedangkan Sasuke dkk pun tak jauh berbeda, apa lagi saat Sasuke sadar pandangan Sakura berubah mendingin.

"Boleh kutau margamu? Agar aku bisa memanggilmu lebih enak." desak guru itu sambil menatap Sakura yang masih diam.

"Sensei bisa memanggil namaku saja. Tak masalah." jawab Sakura datar.

"Tidak, tidak. Itu tidak sopan. Aku tak bisa memanggilmu dengan nama kecilmu saja." ujar guru itu membantah, "Jadi, apa-"

"Kau ingin menyuruhku mengerjakan soal dipapan tulis kan?" Sakura berdiri dari duduknya, "Jadi akan kukerjakan soal itu." Sakura maju kedepan dengan wajah dinginnya.

"Apa kau memang seperti ini pada gurumu? Sama sekali tidak punya sopan santun?"

Sakura menghentikan gerakannya saat hendak mengambil spidol, Sakura balas menatap dingin gurunya yang juga menatapnya tak suka.

"Kau sudah tidak memberitau margamu, bicara pada gurumu sendiripun begitu. Kau masih punya orangtua kan? Hargailah gurumu seperti kau menghargai orangtuamu. Gurumu itu orangtuamu juga disekolah." guru itu mulai menceramahi Sakura yang hanya diam saja, "Katakan, siapa nama-"

"Aku tidak punya orangtua. Aku juga tidak memiliki marga." sela Sakura datar, "Kalaupun aku memiliki keduanya, itu dulu. Dan itu bukan urusanmu."

Guru itu tampak kesal, "Astaga! Keterlaluan sekali kau. Bicara lah yang sopan! Jaga bicaramu!"

🚫PARADOX🚫[discontinue]Where stories live. Discover now