Chapter12

5.6K 358 21
                                    

Disclaimer: Masashi .K.
Pairing: Sasuke .U. & Sakura .H.
Gendre: Romance,Friendship,Family,Angst,Hurt.
Rated: T semi M
Warning! Banyak adegan tidak bermoral,Typo everywhere,OOC,OC.
.
.
.
N/T: Segala adegan kekerasan atau ketidaksopanan didalam cerita ini...MOHON JANGAN DITIRU!!!
DONT LIKE, DONT READ.
.
.
.
.
.
Sasuke dan Sakura masih sama-sama terdiam saling pandang, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka semenjak Sasuke yang memergoki Sakura yang tengah berbicara dengan Yamato.

Sasuke melirik sesuatu yang digenggam Sakura lalu kembali menatap sepasang emerald itu, "Apa kau akan mati semurah itu?"

Sakura terdiam masih setia menatap Sasuke datar, sepertinya benar kalau pemuda ini mendengar semua pembicaraannya dengan Yamato.

"Aku tak menyangka...bahkan kau diam saja saat otakmu diperalat olehnya." Sasuke mendengus kasar, "Kau tidak bisa terus menerus egois demi melindungi yang lain."

"Aku tak akan semudah itu mati, Uchiha." ucap Sakura penuh penekanan, "Aku diam, karena aku tau bahwa sekalipun aku mengatakan bahwa aku tak mau mati, ayahku akan terus mendesakku. Jadi kuambil jalan tengahnya, dengan mengambil botol racun ini."

"Kau bisa menjamin apa kalau kau tak akan mati dengan racun itu?" tantang Sasuke yang sepertinya sudah mulai kehabisan kesabarannya.

Sakura menyodorkan botol racun itu pada Sasuke, "Kau bisa menyimpannya. Sembunyikan dimanapun kau mau, aku tak akan mencari taunya. Tapi kuharap kau tidak membuangnya, karena itu akan menjadi bukti untuk memberatkan hukuman pada ayahku suatu saat nanti."

Sasuke terdiam sambil menatap botol racun dan Sakura bergantian, tak lama ia mengambil botol itu dan mengantonginya kedalam saku celananya.

"Dan aku harap, kau tidak meminumnya." celetuk Sakura datar membuat Sasuke memutar kedua matanya bosan.

Set

Greb!

Sasuke menarik Sakura kedalam dekapan eratnya, pemuda itu menghela napasnya dan mengelus kepala Sakura yang kini hanya terdiam merasa nyaman didalam dekapan Sasuke.

"Aku takut kehilanganmu, bodoh. Jangan melakukan tindakan apapun sebelum memberitaukannya padaku." gumam Sasuke pelan.

Sakura tidak membalas pelukan Sasuke karena ia merasa belum pantas saat ini, jadi ia hanya diam dan menganggukan kepalanya saja.

Dibalik tembok, satu orang mengamati mereka lekat-lekat. Pria itu menekan tombol pada earphone bluetooth yang terpasang ditelinga kanannya, lalu mengatakan sesuatu pada orang disebrang sana.

"Marga anak itu...Uchiha."

.

.

.

Mobil sport hitam itu berhenti diparkiran rumah sakit, si pembawa sekaligus pemilik mobil itu menekuk wajahnya untuk yang kesekian kalinya saat gadis merah muda yang ia bawa justru bersikeras duduk dikursi penumbang dibelakang.

Setelah Sakura mendorong Sasuke untuk melepaskan pelukannya, Sakura ingin menjenguk Temari sendiri namun Sasuke ingin ikut. Tapi setelah Sasuke mengeluarkan mobilnya, Sakura malah duduk dikursi belakang tanpa mengindahkan suruhan Sasuke untuk duduk bersebelahan dengan Sakura.

"Oh, kalian baru datang?" tanya Ino yang keluar dari mobil Sai dibantu pemuda itu, "Kukira kalian sudah datang."

Sakura melihat kaki kiri Ino yang hanya tertutupi kapas dan plester, "Kakimu sudah sembuh?"

Ino menatap kakinya yang baru saja diobati dikelas tadi oleh Sai, "Sebenarnya waktu aku dan Hinata cek up ke dokter beberapa hari yang lalu, dokter bilang kalau perbanku bisa dibuka setelah tiga hari kemudian. Tadi sebelum pulang, aku melepas perbanku dan memasang kapas dengan obat merah."

🚫PARADOX🚫[discontinue]Where stories live. Discover now