Chapter15

5.4K 379 23
                                    

Disclaimer: Masashi .K.
Pairing: Sasuke .U. & Sakura .H.
Gendre: Romance,Friendship,Family,Angst,Hurt.
Rated: T semi M
Warning! Banyak adegan tidak bermoral,Typo everywhere,OOC,OC.
.
.
.
N/T: Segala adegan kekerasan atau ketidaksopanan didalam cerita ini...MOHON JANGAN DITIRU!!!
DONT LIKE, DONT READ.
.
.
.
.
.
Sasuke masih setia mengelus bahu Sakura, sudah dari dua jam yang lalu mereka kembali dan mendapat kabar bahwa keadaan Karin masih bisa ditangani karena segera diselamatkan, Karin hanya mengalami pendarahan sesaat dan beruntung luka dibagian belakang kepalanya tidak terlalu parah.

Tapi sedari kembali kesini sampai Karin yang akan dipindahkan satu kamar dengan Hinata, Sakura hanya diam dan menatap kosong lantai lorong rumah sakit. Keadaan Sakura lah yang membuat Sasuke sangat terpukul dan merasakan nyeri dihatinya, gadis ini seperti sudah putus asa karena sekarang ke empat temannya sudah terluka karena dirinya.

"Kau butuh sesuatu?" tanya Sasuke lembut dan dibalas gelengan oleh Sakura, "Bicaralah. Jangan diam saja. Kau membuatku khawatir."

Sakura menatap Sasuke perlahan dalam diamnya, "Kau masih menyimpan racun yang kuberi?"

Sasuke terdiam dan menatap Sakura tajam, "Mau apa kau?"

"Aku...hanya tanya." gumam Sakura yang kemudian diam sejenak sebelum merasakan getaran gadgetnya tanda panggilan masuk, Sakura melihatnya dan emosinya tak tanggung-tanggung hadir dan memenuhi perasaannya.

Sasuke yang tau itu adalah panggilan masuk dari ayah Sakura pun membawa gadis itu kelorong yang sepi, Sasuke mengelus punggung tangan Sakura untuk menenangkan gadis itu.

Sakura mengangkat panggilan itu, "Mau apa lagi kau?! Sudah empat orang temanku yang kau celakakan, sekarang siapa lagi?!"

Terdengar dengusan dari seberang sana, 'kau selalu marah kalau aku mencelakai teman-temanmu, tapi kau tetap tidak mau menuruti perkataanku.'

"SEBENARNYA APA MAU MU?!! KAU HANYA PUNYA URUSAN DENGANKU, TAPI KENAPA TEMAN-TEMANKU JUGA KAU SAKITI!!" raung Sakura, Sasuke hendak mendekap Sakura tapi gadis itu mundur dengan wajah penuh amarah.

'Sebenarnya mudah. Kau hanya perlu lenyap, itu saja. Tapi kau sendiri yang mempersulit semuanya.'

"Ibuku mati karenamu, teman-temanku celaka, kau juga memberikanku beban. Siapa yang seharusnya lenyap?! KAU YANG SEHARUSNYA MATI!!!" napas Sakura memburu sekarang, "Aku tetap tak akan mati begitu saja. Aku sudah berjanji, aku akan tertawa didepan jasad busukmu."

Setelah itu Sakura memutus panggilannya dan-

Prak!

-melempar gadgetnya ke tembok sampai hancur berkeping-keping.

Sasuke menarik tubuh Sakura yang hendak jatuh merosot kebawah, ia memeluk gadis itu erat dan mengelus kepala Sakura untuk menenang gadis itu.

"Tenang... Tenanglah..." bisik Sasuke pelan, ia mengecup kepala Sakura penuh kasih sayang.

Napas Sakura perlahan menenang karena belaian halus Sasuke, "Aku harus apa...?" gumam Sakura lirih lalu ia sembunyikan wajahnya didada Sasuke, "Tolong aku, Sasuke..."

Sasuke memejamkan kedua matanya, "Aku akan menolongmu. Tenanglah."

.

.

.

Onyx itu masih setia menatap emerald yang kini tertutupi kelopaknya, tangan kekar itu masih setia mengelus kepala sang pujaan hati yang sampai sekarang belum membalas perasaannya, satu tangan yang bebas masih setia membelai lengan atas gadis itu agar gadis itu merasa tenang.

🚫PARADOX🚫[discontinue]Where stories live. Discover now