Chapter17

9.3K 563 161
                                    

Disclaimer: Masashi .K.
Pairing: Sasuke .U. & Sakura .H.
Gendre: Romance,Friendship,Family,Angst,Hurt.
Rated: T semi M
Warning! Banyak adegan tidak bermoral,Typo everywhere,OOC,OC.
.
.
.
N/T: Segala adegan kekerasan atau ketidaksopanan didalam cerita ini...MOHON JANGAN DITIRU!!!
DONT LIKE, DONT READ.
.
.
.
.
.
Pintu lift terbuka dan menampakkan Naruto yang tertawa geli dengan Sai yang merengut kesal, mereka hendak membeli beberapa cemilan yang habis dikamar inap Karin dan Hinata. Sai mendorong kasar Naruto yang masih saja mengejek gaya rambutnya yang tidak mau dicepak itu, onyx nya bergulir menghindari wajah menyebalkan Naruto dan seketika ia mengernyitkan alisnya saat melihat sesuatu tak biasa dibagian administrasi rumah sakit.

"Sasuke...?" gumamnya memastikan.

Naruto masih tertawa memegangi perutnya, "Nah, benar! Coba kau ganti gaya rambutmu seperti, Teme!" Naruto kembali tertawa nyaring sampai ada beberapa perawat yang menatapnya takut.

"Sasuke...berdarah..." ucap Sai pelan dengan kedua mata yang melebar.

Naruto langsung menghentikan tawanya, "Apa?! Apa katamu?! Mana-TEME!" Naruto berteriak nyaring saat melihat Sasuke yang berjalan sempoyongan setelah dari administrasi.

Selain Sasuke yang kelihatan kacau dan lemas, kaus putih miliknya sudah penuh dengan bercak-bercak darah dan sedikit basah entah karena apa.

Sai dan Naruto berlari kearah Sasuke dan mereka segera menahan tubuh Sasuke yang tadi sempat berpegangan pada dinding rumah sakit, Sai dan Naruto membawa Sasuke kearah bangku tunggu rumah sakit namun Sasuke menolak.

"Hey, ada apa ini? Kau diserang anak jalanan atau bagaimana? Kau terluka? Kenapa kau berdarah, basah, dan lemas begini Teme?!" Naruto memberikan sederet pertanyaan pada Sasuke yang kini memaksa berjalan kearah lorong menuju ruang UGD.

Sai meneliti ekspresi wajah Sasuke yang sendu, "Apa terjadi sesuatu pada..." Sai tak berani meneruskan pertanyaannya saat melihat pancaran sepasang onyx Sasuke yang biasanya dingin dan datar kini tampak meredup.

"Aku harus ke UGD." ucap Sasuke yang mirip bisikan, "Aku harus...menemani Sakura..." cicitnya lirih.

Ah, benar dugaan Sai. Tak ada yang berhasil mengubah Sasuke menjadi orang paling mengenaskan seperti ini kecuali satu orang, ya Sakura lah orangnya. Gadis itu mampu mengeluarkan segala sikap-sifat seorang Uchiha Sasuke yang angkuh dan ego setinggi langit ini tanpa paksaan, Sasuke akan sangat berbeda 180° dari aslinya jika itu bersangkutan dengan Sakura.

Mereka membawa Sasuke ke bangku tunggu dilorong UGD dan mendudukannya disana, Naruto pun tak banyak bicara melihat Sasuke yang terlihat menyedihkan sekarang, maka dari itu ia mencoba mengabari Shikamaru dan Suigetsu dan membiarkan Sai menasehati Sasuke. Sai dan Shikamaru akan 11-12 jika pikiran dewasa mereka muncul, bedanya Sai jarang berpikir netral dan dewasa seperti Shikamaru, sedangkan Shikamaru jarang mengomentari hal-hal tidak penting seperti Sai.

"Kau harus membersihkan dirimu dulu. Kau sungguh kacau, Sasuke." ucap Sai pelan pada Sasuke yang menatap lantai rumah sakit dengan tatapan kosong.

"Sakura terluka. Aku tidak bisa...aku...aku harus tetap disini. Menjaganya...dari semua orang...yang ingin mencelakainya." ucapan Sasuke memang seperti meracau, tapi justru meracau itulah orang akan mengeluarkan kejujurannya dan apapun yang dipikirkannya.

Sai terdiam sebentar sebelum menepuk bahu Sasuke pelan, "Basuh wajahmu dengan air dingin. Toilet tak jauh dari sini. Aku dan Naruto akan menjaga disini."

Sasuke menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu menyisir rambutnya kebelakang, "Aku akan tetap disini sampai ada kabar dari dalam UGD." gumamnya menolak permintaan Sai.

🚫PARADOX🚫[discontinue]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora