Episode 09

1.1K 107 7
                                    

●●●

(Hutan Selatan)

"Ayo bocah, kita mulai pertandingannya..." ujar naga itu.

"Hmm... sial kau, akan kubuat kau berhenti memanggilku dengan sebutan itu."

"Hohoho... serius sekali."

"Teruslah menghindar Drago, karena aku akan segera menangkapmu."

Aku pun langsung berlari ke arahnya, namun naga itu langsung mengibaskan sayapnya dengan sangat kencang kearahku.
"S-sial! Besar sekali dorongannya..."

"Haha... hanya segitu saja kemampuanmu bocah?"

Sial! Menjengkelkan sekali!
Kalau begitu...
"Elemen angin, wahai kekuatan udara, pinjamkan aku kekuatanmu dan lawanlah yang ada di hadapanku!"

Dan seranganku mampu membuatnya menghindar lalu dia melayang di udara.
Tapi...

"Terima ini!"
Serangan topan yang di keluarkan oleh naga itu dari ketinggian.

S-sial...

Tiba-tiba...

"Haha... pasti kau sudah terpental jauh dengan seranganku tadi. Hah!? A-apa? Bagaimana bisa???" Kata naga itu dengan sangat terkejut.

"Hmm... maaf saja Drago, serangan yang dapat mengancamku akan muncul sebuah pelindung otomatis yang melindungiku dari segala arah serangan. Jadi seranganmu itu tidaklah berguna..."

"A-apa?"

"Sekarang giliranku... Elemen angin, kekuatan udara berikan aku kekuatan dan hempaskan angin sekuat tornado!"

Dan aku pun menghempaskan angin lalu dengan sangat kencang aku menuju naga itu.
Karena bantuan dorongan angin yang sangat kencang aku juga sedikit hilang kendali.

Gawat! Terlalu kencang!

"Hah!? Apa-apaan orang ini!"
Sahut naga itu dengan sangat terkejut.

Sial!
Aku akan menabraknya, ini kencang sekali...

"Oii! Apa kau ingin menabrakkan diri??"

"Aahh!!!"
Teriakku sambil melayang di udara.

Dan akhirnya...
Setelah menabrak Drago dengan kekuatan sekencang itu aku sempat tidak sadarkan diri.

Rab.11.30 AM.

Kenapa...
Kepalaku sakit sekali.

Aku mulai mencoba sadarkan diri dari kejadian tersebut.

"Kaito? Kau sudah sadar?"

"Hmm... Alisha? Kenapa kepalaku terasa sakit sekali ya." Tanyaku padanya.

Tapi dia hanya tersenyun dan tertawa kecil setelah kutanyakan soal itu.
"Oii... kenapa tertawa?"

"Hmm... apa kamu benar-benar tidak ingat kejadian konyol itu?"

"Ehh... kejadian konyol?"

Aku mulai mengingatnya kembali, sedikit demi sedikit aku teringat insiden buruk itu.

"Aahh!! Itu kejadian memalukan..."
Sahutku sambil menutup wajahku.

"Hahaha... dasar nekat. Makanya sebelum bisa mengendalikan kekuatan sebesar itu sebaiknya jangan digunakan jadinya kamu lepas kendali, kan."

"Hehe... aku terbawa suasana. Lalu bagaimana dengan Drago?"

"Haha aku ini kuat mana mungkin aku terluka dengan insiden bodohmu itu." Sahut naga itu tiba-tiba.

"Heh? Dimana dia? Bukankah diluar? Kenapa bisa mendengar?"
Kataku dengan bingung.

"Aku disini bocah..."

"Hah!? K-kenapa kau mengecil?"
Kataku dengan terkejut sambil menunjuknya.

"Sebaiknya singkirkan jarimu daripada kugigit nanti."

"Heh?"

"Drago bisa berubah wujud dalam ukuran ini. Jika dia ingin menggunakan kekuatan fullnya maka dia akan menjadi besar." Ujar Valiana.

"Ouh... ternyata begitu."

"Tapi, bagaimana kau bisa mengeluarkan kekuatan sebesar itu? Padahal kau masih baru mempelajari kekuatan elemen." Tanya naga itu dengan bingung.

"Hmm... tidak tahu."

"Dan satu lagi, pelindung yang aktif saatku menyerangmu dengan angin tornadoku, bagaimana itu bisa muncul?"

"Iya, dulu aku pernah melihat pelindung seperti itu sebelumnya. Tapi jarang sekali yang dapat melakukan tekhnik seperti itu." Ujar Valiana.

"Oii nak..."
Panggil naga itu.

"Dasar kadal, kau ini berubah-ubah memanggilku ya..."

"Hmm... baiklah, oii bocah..."

"Huft... ada apa?"

"Apa aku boleh tahu ras-mu apa?"
Tanya naga itu dengan penasaran.

"Ras-ku? Yang aku ketahui, aku termasuk golongan ras Fantastic."

"Heh!? Apa kau yakin?"
Tanya Valiana dengan sangat terkejut sambil mendekatkan wajahnya.

"Ehh... ya begitulah..."

Hmm...
Memangnya ada apa dengan sebutan ras itu ya?
Sepertinya heboh sekali.

"Sudah kuduga, anak ini memiliki kekuatan yang tidak biasa. Tapi kau masih banyak memiliki kekurangan."
Sahut naga itu.

"Hmm... iya aku tahu itu."
Jawabku dengan lemas.

Dan beberapa lama kami pun berbincang-bincang disana mengenai hal yang banyak belum kuketahui tentang dunia baru ini.
Dan seperti yang di bilang Alisha sebelumnya mengenai ras Fantastic itu, ras itu adalah spesial bisa dibilang ras yang sangat langka.
Kebanyakan ras itu tergolong dari para pahlawan dunia ini, tapi aku belum cukup yakin bahwa aku akan menjadi pahlawan seperti yang terdahulu.

Aku hanya cukup menjalani kehidupan baruku ini di dunia fantasi yang penuh dengan kejutan.
Ya tentu saja dengan caraku sendiri, soal kepahlawanan itu... haha... nanti lagi dibicarakan.

Saat ini aku hanya seorang pemula sama seperti anak kecil yang baru mempelajari ilmu elemen dunia.

Tapi, bila terpaksa aku harus menjadi pembela dunia ini...
Tentu saja aku selalu siap.
Terutama dalam hal melindungi orang terdekatku saat ini.

Alisha...
Kuharap kamu mau membantuku.

●●●

Fantastic: Stay A Live [END]Where stories live. Discover now