Episode 19

741 70 2
                                    

●●●

(Tanah Timur)

"Aku masih belum bisa memastikan dimana titik kelemahan binatang ini, sial!" Ujar kapten Eliot dengan kesal.

Tidak lama kemudian Zuixune melancarkan serangan yang sama bertubi-tubi ke arah kapten Eliot.

"Apa-apaan serangannya ini... semakin lama semakin cepat serangannya. Sial! Aku akan segera terpojok kalau begini."

Dan satu serangan dari Zuixune yang sangat dahsyat itu lolos dari sudut pandang kapten Eliot dan akan segera mengenainya.

"Apa!? Gawat! Kali ini aku benar-benar tidak bisa menghindarinya. Tamatlah riwayatku..." Ujar kapten dengan wajah pasrah.

Tapi tiba-tiba...
Serangannya berhasil dihalau.

"A-apa itu?"

"Kapten kau tidak apa-apa?"
Sahutku sambil menebas serangan Zuixune.

"Kaito??? K-kenapa kau datang kemari?"

"Jika aku tidak datang kau akan mati."

"Benar juga, tapi... apa kau baru saja menebas serangannya?"

"Iya, aku berhasil menghalau serangannya berkat pedang ini."

"Pedang itu, baru pertama kali aku melihatnya."

"Iya ini juga pertama kalinya aku menggunakan pedang ini, entah kenapa pedang ini yang muncul saat aku summon."

"Hah? Pertama kali menggunakannya? Tapi senjata itu sepertinya dilapisi oleh mana yang tidak biasa. Bagaimana kau bisa menggunakannya?"

"Hehe... entahlah, tapi berkat pedang ini aku berhasil menghentikan serangan binatang itu."

(Berkata dalam hati)
"Dia bisa menggunakan senjata yang baru pertama kalinya ia gunakan saat ini. Ditambah lagi dia bisa menebas serangan dari Zuixune, kau sungguh luar biasa Kaito, aku mungkin akan berharap banyak padamu nanti."
Kata kapten Eliot.

Lalu Zuixune kembali melancarkan serangannya bertubi-tubi ke arah mereka.

Keras kepala juga binatang ini, aku harus menghentikannya segera.
"Wahai kekuatan angin, berikanlah kekuatanmu pada pedang ini dan tebaslah yang ada di hadapanku! Sword Windtalker!"

Dan serangan yang Kaito luncurkan berhasil mengalahkan serangan Zuixune dan sampai tembus mengenai binatang itu.

"Kena!"
Teriakku dengan heboh.

"Luar biasa Kaito!"

(SUDUT PANDANG DARI RIZEYA)

"Apa-apaan serangan anak itu... dia hanya menebas serangan Zuixune dengan elemen anginnya. Mustahil kalau kekuatan biasa dapat menghancurkan serangan Zuixune, tapi anak itu berhasil melawannya.
Anak yang menarik, mungkin aku harus melawannya kali ini, tapi sepertinya aku harus melihatnya bertarung saat ini bagaimana dia mengalahkan binatang legendaris itu."

Lalu setelah Zuixune terkena serangan dari Kaito, aura di sekitarnya berubah menjadi kemerahan.

Sial!
Apa-apaan aura ini.

Aku merasakan hal buruk akan terjadi disini. Apakah binatang itu mengamuk setelah terkena seranganku tadi?

"Berhati-hatilah Kaito, saat ini auranya telah berubah. Binatang itu akan mengeluarkan serangan yang lebih berbahaya dari yang sebelumnya." Ujar kapten.

Dan Zuixune pun melancarkan serangannya, seperti kekuatan Inferno dalam skala besar yang meluncur dengan cepat ke arah mereka.

"Pelindung, Perisai api!"
Dengan cepat kapten membuat perisai.

"Apakah kita bisa menahannya?"

"Aku masih belum tahu seperti apa serangannya kali ini. Mudah-mudahan perisaiku dapat menahannya."

Dan dengan cepat serangan Zuixune pun menghantam pelindung itu.

"S-sial! Kuat sekali!"
Ujar kapten sambil menahan serangan Zuixune.

Karena serangan yang begitu dahsyat mereka terdorong cukup jauh. Dan tidak lama lagi perisai yang dibuat oleh kapten Eliot pun...

"Aku tidak bisa menahan serangannya! Kuat sekali!"

Dan hancurlah perisai tersebut lalu membuat mereka terpental sangat jauh. Serta meninggalkan bekas serangan di tanah yang cukup luas.

"T-tidak... Kaito! Kapten!"
Teriak Alisha dari kejauhan.

(SAAT INI RIZEYA YANG SEDANG MENYAKSIKAN PERTARUNGAN MEREKA MELAWAN ZUIXUNE)

"Hmm... kurasa sudah cukup sampai disini batas kekuatan mereka. Ternyata anak itu biasa saja, tidak ada yang spesial darinya. Tentu saja lawan mereka saat ini adalah Zuixune binatang legendaris. Jangan bermimpi untuk mengalahkannya sendirian."
Kata Rizeya.

"Jangan... jangan... kumohon pada kalian jangan mati..."
Sahut Alisha dengan penuh tangis dan sambil berlari ke arah mereka.

Kekuatan dari Zuixune benarlah mutlak dahsyatnya. Karena satu serangannya saja sanggup menghabisi satu ibukota di negri ini.

Tapi, tiba-tiba...

Sebuah cahaya yang sangat menyilaukan terpancar dari tempat Kaito dan kapten Eliot berada.

"Cahaya? Cahaya apa itu?"
Kata Alisha dengan penuh tanda tanya.

"Heh? Apa-apaan cahaya itu. Tapi aku merasakan sumber kekuatan yang sangat besar skalanya di balik cahaya itu." Kata Rizeya dengan wajah penasaran.

Dan setelah kehadiran sumber cahaya yang sangat misterius itu dari tempat Kaito berada, tiba-tiba terjadilah tekanan udara yang sangat kuat.

"S-sial! Apa-apaan ini!"
Sahut Rizeya.

"Ada apa ini... kenapa tiba-tiba kuat sekali tekanan udaranya." Ujar Alisha yang sambil berlindung.

Lalu Zuixune pun melancarkan serangan yang sama seperti sebelumnya dan mengarah kepada Kaito dan kapten Eliot.

"Tidak! Jangan! Kapten... Kaito!!!"
Teriak Alisha.

"Tamat sudah mereka, dalam keadaan seperti itu mereka tidak bisa menghindar ataupun menangkisnya. Tapi... apa-apaan itu!?" Sahut Rizeya dengan sangat terkejut.

Dan tiba-tiba serangan Zuixune yang seperti Inferno itu pun dihalau oleh kekuatan yang sama dahysatnya.

"Apa... apa yang sebenarnya terjadi???" Kata Alisha dengan bingung.

Aku... tidak akan mati sebelum menjadi pahlawan di dunia ini!

Kaito berhasil menghalau serangan yang dahsyat dari Zuixune, karena saat ini dia berada di level yang lebih tinggi.

"Kaito... kau..."
Ujar kapten dengan lemas.

"Tunggu kapten, aku akan mengalahkan binatang itu, saat ini aku telah memiliki kekuatan yang lebih kuat dari sebelumnya."

"Kau berhasil Kaito..."

"Heh?"

"Kau telah membuka segelnya... itulah kekuatan rahasiamu."

"Benarkah? Kekuatan ini..."

"Berjuanglah dengan kekuatan barumu Kaito!"

"Itu sudah pasti kapten, aku akan segera mengalahkan binatang itu."

Kekuatan yang sungguh luar biasa...
Baiklah kita lihat seperti apa kekuatan baru ini!

●●●

Fantastic: Stay A Live [END]Where stories live. Discover now