7. UKS

12.8K 1.3K 30
                                    

Aku menggeliat saat kesadaranku mulai kembali. Mataku terbuka perlahan lalu mengerjap beberapa kali untuk memfokuskan pandanganku yang terlihat kabur. Dahiku mengernyit ketika merasakan rasa nyeri dan pusing yang serasa menusuk-nusuk kepalaku.

"Oh, lo udah sadar?"

Aku menoleh dan mendapati si Naira yang tengah menata obat-obatan di rak. Naira adalah ketua PMR yang juga sama sepertiku yaitu menyukai Mas Zeril. My Rival!

"Udah tahu pake nanya!"

Naira hanya memutar bola matanya untuk menanggapi ucapan ketusku. Dia mendekat dan menaruh sebuah botol berisi beberapa butir pil di meja samping ranjang. "Nih, kalo kepala lo mendadak pusing lagi! Gue mau ke perpus, ada tugas dari bu Listy."

"Gak nanya!"

Si Naira berdecak kesal sebelum berjalan keluar dari ruang UKS. Syukurin gue judesin! Siapa suruh keganjenan sama Mas Zeril kemaren!

Aku melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiriku yang menunjukkan pukul 09.30 AM. Hm, bentar lagi istirahat. Mending aku balik ke kelas, gak tahan sama bau UKS yang khas sama obat-obatan.

Namun belum sempat kakiku menginjak lantai, aku dikejutkan dengan suara pintu UKS yang dibuka secara tiba-tiba.

Mataku kompak membulat saat melihat bahwa yang masuk adalah Mas Misterius. Tapi kedua mataku terpaku pada sudut bibirnya yang sobek seperti habis ditonjok. Dan ingatanku kembali berputar saat dimana Mas Misterius sedang berkelahi dengan salah satu cowok dikelasnya.

"Kamu mau kemana?" Tanyanya seraya mendekat. Nadanya terdengar sedikit lembut dengan wajahnya yang tidak kaku seperti biasanya. Namun tetap saja ada unsur mengintimidasi yang tak lepas sama sekali.

"Kelas."

Rahang Mas Misterius mengeras. "Nggak! Kamu masih butuh istirahat!"

Aku tersentak akan perubahan emosinya. Namun dengan cepat aku menggeleng, "Aku udah nggak apa-apa kok Mas!"

Aku hendak turun dari ranjang, tapi terhenti ketika mendengar suara geraman Mas Misterius. Badanku bergidik saat merasakan aura gelap mulai menyelimuti Mas Misterius dan menyebar ke segala penjuru UKS.

"Kalau aku bilang enggak, ya Enggak! paham?" Dia mendesis layaknya ular berbisa yang siap mengeluarkan racunnya kapan saja.

Sontak saja hal itu membuatku mau tidak mau harus kembali stay diatas ranjang dengan menyenderkan punggung di dinding.

"Good girl!"

Mas Misterius mendekat ke arahku dan mau tak mau membuat jantungku berdetak kencang. Dia berhenti dihadapanku dengan memasukkan kedua tangannya disaku celana. "Gimana keadaanmu?"

"Baik."

Mas Misterius melirik botol obat disampingnya dan langsung menatapku tajam. Salah apa lagi aku ya tuhan?!

"Kenapa obatnya nggak kamu minum?" Dia menggeram dengan alisnya yang meruncing.

Aku menghembuskan napas pelan, mencoba bersabar. "Aku nggak suka minum obat pake air putih." ini aku jujur loh ya!

Mas Misterius sempat memicingkan matanya sebelum mengeluarkan ponselnya dari saku lantas menelepon seseorang.

"Beliin teh hangat sama roti, bawa ke UKS! Awas aja kalo 5 menit lo belum sampai!"

Tuh kan sifat bossy-nya kumat!!

Aku mendengus. Kenapa sih Mas Misterius ini suka banget merintah orang, nyuruh ini itu dengan seenak jidatnya!

Possessive Boyfriend ✔Where stories live. Discover now