Bagian 1 : Dinginnya Istana

1.8K 101 2
                                    

" aku mencintaimu... sangat mencintaimu, bahkan ketika kematian memisahkan kita aku akan tetap mencintaimu... tapi cinta ini begitu menyakitkan... bisakah... aku tidak mencintaimu...aku ingin sekali membencimu.... kurasa.. aku menyesal telah mencintaimu,......"

*******

Kabut malam masih belum beranjak dan udara musim dingin terasa begitu menggigit, suara derap langkah para prajurit terdengar begitu tergesa menuju sebuah istana yang nampak gelap kala itu

Dimalamnya seorang gadis cantik nampak duduk dengan memasang raut wajah serius,

" keluarkan ratu dari istananya !!!! cepat !!!! ini perintah raja !!!! ratu telah berkhianat !!!!" suara lantang naegeum wijang [ kepala divisi internal ] terdengar seperti menusuk telinga

Didalam kamarnya yang terlihat temaram gadis itu masih tak bergeming dari posisinya

" mama... apa yang harus kita lakukan mama " seorang dayang paruh baya terlihat begitu sedih

Wajah datar gadis itu nampak menoleh kearahnya, sebuah senyum tipis terpampang disana

" apa lagi yang bisa kita lakukan.... Ini salahku karena tidak bisa mengendalikan keluargaku, maafkan aku kim sanggong [ dayang kepala ] aku membawamu dalam masalah " wajah gadis muda itu nampak begitu tenang, bahkan ada kerut senyum tipis diwajahnya yang terlihat

" animida mama..... hamba tidak berpikiran seperti itu " dayang tersebut nampak bersujud didepan gadis bergelar putri mahkota tersebut dengan linangan airmata

" caahhh.... Aku harus menerima hukumanku " putri mahkota berdiri dengan penuh percaya diri

" mama...." Tangis dayang kepalanya pun pecah

Gadis itu nampak keluar dari istananya tanpa ragu dan tak terlihat sedikitpun kecemasan di raut wajahnya, padahal.... Sebuah hukuman yang mungkin akan mengakhiri hidupnya tengah menghadangnya, sebuah akhir bagi gadis itu penyandang gelarnya sebagai seorang Ratu joseon

******

Derap langkah memburu terdengar dari lorong barat istana,chima [ rok ] berwarna scarlet maroon terangkat sedikit dan memperlihatkan sepasang sepatu kulit berwarna merah kehitaman yang terlihat melangkah dengan cepat, menerbangkan debu – debu

Seorang gadis nampak tergesa, wajahnya yang ayu dan pucat memperlihatkan sebuah ekspresi kekesalan yang dalam, mulutnya yang mungil tak berhenti bergumam

" akan kuhajar dia saat aku bertemu dengannya nanti " hanya itu gumaman yang terdengar jelas dari bibirnya yang mungil yang lainnya hanyalah kalimat umpatan dan sumpah – serapah yang layak sekali untuk disensor

" sejabin – mama[ putri mahkota ]... tolong perlahan, daebi – mama [ ibu suri ] akan menegur anda jika melihat anda seperti ini " seorang dayang paruh baya dengan jeogori hijau gelap nampak terlihat cemas

" aku tidak peduli untuk saat ini, aeehh kemana dia pergi !!!" gerutunya" dia tidak ada di donggungjeon [ istana timur besar] ataupun balai istana... DIMANA DIAAAA !!!!!"

Gadis itu menghentikan langkahnya dan mengatur emosinya, para dayang dan pengawalnya nampak saling berpandangan mereka hanya bisa menelan ludah ketika menghadapi kemurkaan dari gadis berusia 14 tahun tersebut

Han Uiryung [ wiryung ], putri bungsu dari pejabatan kelas dua divisi kemiliteran ini adalah seorang putri mahkota, ia terpilih melalui seleksi ketat yang dilakukan ibu suri, sebenarnya uiryung terpilih karena ibu suri, ibu suri berniat membalas budi pada ibu uiryung, keluarganya yang hanya seorang yangban [ bangsawan ] rendah merasa sangat senang karena uiryung bisa menjadi putri mahkota dan mengangkat derajat keluarga mereka, sang ayah pun naik jabatan menjadi mentri, saudara – saudaranya pun mendapat jabatan yang lumayan diistana, kehidupan mereka berubah drastic karena uiryung

Karena bukan dari bangsawan kelas atas yang memang dipersiapkan untuk pemilihan putri mahkota, maka pendidikan uiryung tentang hal itu NOL besar, ia tidak bisa disebut lemah – lembut ataupun bertingkah laku layaknya seorang putri mahkota, oleh sebab itu ibu suri memberinya pelajaran yang super ekstra hingga membuat uiryung terkadang ingin sakit agar terhindar dari pelajaran yang membuatnya mimpi buruk

Tiba – tiba senyum uiryung mengembang ketika dilihatnya kasim gemuk milik pangeran mahkota melintas tak jauh dari sana, jika ada kasim ma maka orang yang membuatnya kesal juga ada disana

Dan tak berapa lama muncullah sang pangeran mahkota kita yang tampan dan mempesona, kulitnya nampak begitu halus dan bersinar, hidungnya kecil dan mancung, pemuda 17 tahun itu terlihat begitu gagah dengan pakaian latihannya

" YAAAA !!!!! KAU !!!! " putri mahkota nampak memekik memanggilnya namun tiba – tiba putri mahkota menutup mulutnya ketika melihat raja berjalan dibelakang sang suami

Rombongan raja dan pangeran mahkota otomatis langsung menoleh kearah suara teriakan tersebut

" uppssssss " wajah sang putri mahkota langsung memerah karena malu

Pangeran mahkota yang melihat itu nampak menunduk berusaha menyembunyikan tawanya , raja memandang kearah putri mahkota yang nampak berjalan bergegas menghampiri raja

Putri mahkota menata tangannya sebelum memberi hormat dengan sopan dan formal seperti ajaran ibu suri padanya

" apa kabar jusang jeonha [ yang mulia raja ]" putri mahkota nampak memberi salam

Raja tersenyum dan mengangguk – angguk pelan " saejabin sedang berjalan – jalan ? apa hari ini tidak belajar ?"

" yee ? aahh... hamba sedang mengistirahatkan otak hamba yang mulia " putri mahkota terlihat begitu kikuk

" mama... mengistirahatkan pikiran ...." Dayang kim berbisik disamping putri mahkota mengoreksi ucapan sang majikan yang salah

" aaa... maksud hamba mengistirahatkan pikiran hamba..." putri nampak menundukkan kepalanya dan membuang wajahnya kesamping menutupi rasa malunya

Raja tersenyum, pangeran mahkota bukan lagi mati – matian menahan tawanya hingga wajahnya memerah

" geureh.... Kalau begitu kenapa saejabin tidak "mengistirahatkan otak" saejabin dengan melihat kami berlatih memanah ?"

" aahh.. yee.. jeoha " putri mahkota terlihat salah tingkah

Mereka kemudian berjalan bersama menuju tempat berlatih, pangeran mahkota nampak mengejeknya dan putri mahkota langsung memelototinya

Hubungan pangeran dan putri mahkota bisa dibilang akrab juga bisa dibilang tidak, tidak ada ketenangan jika mereka sudah bertemu, ada saja yang menjadi bahan pertengkaran bagi mereka berdua, seperti sumpit makan mereka yang katanya punya pangeran mahkota lebih bagus padahal semua sumpit istana sama saja, hal kecil yang membuat riuh suasana istana

Hal kecil yang selalu diributkan oleh dua remaja yang baru saja akan merintis sebuah rasa yang didalamnya terkandung, perhatian, perlindungan, kasih sayang, kepedulian dan semua itu terbalut dalam sebuah kata bernama CINTA


FATED TO LOVE YOU [On - Going]Where stories live. Discover now