Bagian 9

400 43 0
                                    

Tak berapa lama ratu selesai belajar, ia menuju kediamannya untuk beristirahat

Diistananya ratu muda belia itu juga terlihat sudah siap dengan hanboknya, gadis itu sudah siap untuk meluncur keluar istana

" dimana gungjo ? kenapa begitu lama... jika raja pulang dan menemukanku tidak berada diistanaku maka aku akan muntah karena membaca berlembar – lembar konfusius " gerutunya

" mama... sepertinya itu gungjo – mama " dayang kim melihat kearah gerbang samping istana, seorang gadis muda sebayanya keluar dari sana dengan terengah dan berlari kecil

" haah... maafkan hamba yang mulia... ini sungguh menjengkelkan... hamba harus menyelinap dari dayang kang " putri terlihat mengatur nafasnya sejenak

" baiklah... hari sudah semakin siang, kita akan pergi dan kembali dengan cepat "

" oo.. " jawab sang putri, mendengar jawaban tersebut ratu muda belia itu segera menoleh dengan cepat

" maksud hamba... yee...jungjeon – mama " ralatnya cepat, putri mengubah bahasanya menjadi lebih formal

" itu baru benar.. caaahhh kita pergi "

Mereka kemudian melangkah dengan riang menuju luar istana, ratu akan mengunjungi keluarganya dan bertemu dengan kakak tirinya yang berkali – kali bisa ditipu oleh kelompok bunga, mereka berjalan melewati pasar dan akhirnya sampai dikediaman keluarga HAN

" YAAA !!! aeehh kau bodoh sekali.. aeehh bagaimana bisa aku punya kakak yang begitu bodoh !!!" omel ratu seraya memukul kepala sang kakak

" uiryung – ah... maksudku jungjeom – mama... itu karena aku dalam keadaan mabuk " sang kakak berasumsi

" aeehh.. maka jangan mabuk !!! tunjukkan padaku dimana kau tertipu " ratu mulai emosi

" apa yang anda akan lakukan ?!"

" tentu saja menangkapnya !!!" ratu nampak percaya diri

" yeee ?!!" semua tercenggang mendengar jawaban sang ratu, gadis itu akan menangkap perampok, itu sangat berbahaya

" tidak... ayah tidak setuju, ikhlaskan saja beberapa koin itu... anggap saja kita beramal "

" tuan han benar kak... anggap saja beramal itu sangat berbahaya jika orabeoni tau... dia akan sangat marah " kata putri seraya meletakkan ubi rebusnya dan mengambil cangkir tehnya

" tidak..!!! ini harus diselesaikan... !!!" ratu berdiri dan berjalan keluar

" yaa... unnie... yaa..." putri buru – buru pergi dan mengejarnya namun ia berhenti dan berbalik kembali " saya permisi " putri agak membungkuk memberi hormat kemudian berjalan pergi

" aeehh.. gadis itu..jika sudah punya kemauan akan sulit untuk dicegah " kata sang ayah

" yaa... kenapa kau masih disini... ikuti adikmu dan jaga dia !!!" bentak sang ibu tiri ratu

Mereka kemudian mengintai diperempatan jalan pasar,

" apa benar disini ?" Tanya ratu

" yee... kakak sudah tertipu disini 3 kali " jawab sang kakak

" mwo ? " ratu melihat kearah sang kakak " sampai 3 kali ? haah... bodohnya " gumamnya kemudian

" unnie... aku lelah.. harus sampai kapan kita mengintainya, " putri mulai mengeluh

" sampai perampok itu muncul "

Dari jauh sepertinya ada dua sosok yang begitu dikenal tengah mengamati mereka juga itu adalah raja dan kasim ma

" kasim ma... katakan padaku jika pandanganku salah, itu... bukankah dia ratu – ku ?"

" jeonha... penglihatan anda tidak salah.. itu memang jungjeon – mama "

" aiggoo... apa yang dilakukannya diluar istana tanpa seijinku? Caahh... kita harus kesana "

Raja dan kasim ma berjalan kearah mereka, mereka berdua berdiri dibelakang putri

" apa yang sedang kalian lakukan disini ?" Tanya raja yang ikut mengamati apa yang mereka lihat

" unnie sedang mengintai para perampok bunga yang sudah menipu paman bong sun" jawab putri polos tanpa berpaling dan mengetahui jika dibelakangnya sang kakak berdiri

" apa !!! yaa... ba.. bagaimana bisa dia melakukan hal konyol ini" raja kesal

" tunggu dulu... suara ini ..." putri dengan ragu menoleh kebelakang dan wajah kesal sang kakak disana, putri hanya bisa menelan ludah, ia berpaling menatap uiryung yang masih asyik mengamati sambil memakan ubi rebusnya

" unnie..." putri menyentuh bahu ratu

" emm.. jangan berisik, jika kau lelah kau bisa beristirahat "

" bukan begitu... unnie.. itu ada..." belum lengkap putri berujar raja sudah menyentuh bahu putri dan menyuruhnya untuk diam, raja menggerakkan kepalanya memberi isyarat pada putri untuk pindah dibelakangnya

Dayang kim yang datang dengan beberapa minuman terlihat terkejut ia hampir berteriak jika kasim ma tidak memberinya isyarat untuk diam

" apa yang kau lakukan disini, nona ?" raja bertanya pada ratu

" jangan berisik, kami sedang mengintai " ratu menjawab polos

" mengintai... apa yang kau intai ? sepertinya sangat berbahaya... ini sudah hampir malam sebaiknya kau kembali "

" tidak sampai aku menemukan pencuri itu, aku harus menghajarnya dengan tanganku... berani sekali dia bermain – main dengan keluargaku "

Raja sudah mulai megernyitkan bibirnya tanda ia mulai kesal

" yaa... jika kukatakan untuk pulang, sebaiknya kau pulang " nada datar raja terdengar kesal

" jeonha... sebentar lagi " tanpa sadar ratu berucap

Raja tersenyum, uiryung mengenali suaranya tentu saja panggilan " jeonha " itu adalah buktinya

Tiba – tiba ratu tersadar, " ooo tunggu dulu...itu...!!!! " ia membelalakkan mata

" tidak... itu tidak mungkin " gumamnya, ia kemudian menoleh perlahan dan wajah kesal raja dibelakangnya " jeon... jeonha " ratu cengengesan

FATED TO LOVE YOU [On - Going]Where stories live. Discover now