Bagian 6

556 44 2
                                    

Pagi ini istana putri mahkota nampak lebih sibuk dari biasanya, para tabib istana dan perawat istana nampak sibuk hilir mudik, putri mahkota sakit dan suhu tubuhnya sangat tinggi

" ibu.... Ibu...." Sang putri terus mengigau menyebut sang ibu yang telah meninggal

" mama...." Dayang kim nampak menyeka keringat putri mahkota, ia sedih melihat putri mahkota yang biasa ceria dan penuh energy tersebut tumbang

Seorang perawat istana masuk sambil membawa obat untuk wanita berkuasa ke 3 diistana tersebut

" berikan pada saya " dayang kim nampak mengambil mangkuk porselin tersebut

Dengan telaten dayang kim mengipas obat tersebut agar lebih hangat dan bisa diminumkannya pada putri mahkota

******

" yee... putri mahkota sakit ? dia... benar – benar sakit.. tidak.. maksudku sakit bukan seperti biasanya?" pangeran mahkota tak percaya

" yee jeoha... sejabin – mama mengalami demam tinggi, hamba dengar beliau bahkan terus muntah dan kondisi tubuhnya sangat lemah "

" haah " pangeran mahkota nampak sendu, gadis itu sakit padahal mala mini adalah malam festival lentera

Pangeran mahkota segera bergegas menuju istana putri mahkota untuk melihat keadaannya, beberapa dayang nampak keluar dengan baskom – baskom berisi air keruh bekas muntahan putri mahkota

Melihat itu pangeran mahkota terlihat tak tenang, hatinya begitu kacau, Pangeran mahkota masuk kedalam kamar putri mahkota,

" seja jeoha " semua yang melihat kedatangannya langsung menunduk hormat

" uiryung – ah " gumamnya, ia segera berjalan dan duduk disamping putri mahkota yang terbaring lemah , pangeran mahkota memegang tangan putri mahkota , gadis itu nampak sangat pucat dan tak bertenaga

" apa kalian sudah memberinya obat ?" Tanya pangeran mahkota

" yee jeoha... tapi putri mahkota terus memuntahkannya " jawab dayang kim

" apa yang terjadi padanya ?" pangeran mahkota menoleh kearah tabib yang sedari tadi terus mendampingi putri mahkota

" jeoha... pencernaan sejabin – mama sepertinya bermasalah, itulah sebabnya beliau terus muntah " tabib istana menjelaskan

" kau pasti tertekan selama ini.... Uiryung – ah " pangeran mahkota menatapnya lembut, mengelus kepalanya perlahan

Suhu badan gadis itu masih tetap meninggi, para tabib ketakutan karena pangeran mahkota terus menyalahkan mereka karena ketidak becusan mereka, sampai tengah malam putri mahkota terus muntah, pangeran dengan telaten menyeka bekas muntahan putri mahkota, gadis itu bahkan tak sadar ia tak bisa membuka matanya karena rasa pusing yang luar biasa yang dirasakannya, ia terus menangis sambil memanggil nama sang ibu

Melihat hal itu tanpa terasa airmata pangeran mahkota jatuh

" apa yang harus kulakukan, apa aku harus membangkitkan ibumu... jika aku bisa akan kulakukan" ujar pangeran mahkota

Kasim ma dan dayang kim yang melihat hal tersebut terlihat sedih, putri mahkota terus saja muntah dan keadaannya semakin lemah saja

" dia tidak bisa terus memuntahkan obatnya " pangeran mahkota meletakkan sendok obatnya beserta mangkok porselin tempat obat tersebut, ia kemudian meminum obat tersebut menyimpannya dimulutnya dan kemudian memberikannya pada putri mahkota, pangeran mahkota menahan sampai obat itu benar – benar ditelan, ia terus melakukannya dengan mulutnya

FATED TO LOVE YOU [On - Going]Where stories live. Discover now