#02

12.6K 1.1K 17
                                    

"Nyonya.. Tolong bawa aku nyonya." rengek JingHuan.

Xi Xi memutar bola matanya malas, dia berbalik dan meneruskan berjalan keluar. Saat dia akan melangkah melewati air terjun, tiba-tiba JingHuan berdiri didepan Xi Xi dengan merentangkan kedua tangannya.

Xi Xi menghela nafasnya, dia sangat lelah hari ini dan dia tak menemukan apapun yang berharga disini.

Tiba-tiba JingHuan memeluk kaki Xi Xi. Dia (Xi Xi) sangat terkejut dan hampir menendangnya.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan kakiku." suara dingin Xi Xi menggoyahkan keberanian JingHuan.

JingHuan perlahan melepaskan pelukan di kaki Xi Xi dan mulai berdiri didepan Xi Xi, dia (JH) menunduk tak berani menatap mata Xi Xi.

Xi Xi menghela nafas sekali lagi, dia berusaha menetralkan emosinya. Setelah emosinya mereda, dia melihat JingHuan yang menunduk dihadapannya. 'Bagaimana bisa orang kuat rela merendahkan diri kepada gadis kecil sepertinya? Mungkin dia benar-benar tak berguna.' pikirnya.

"Apa yang kau bisa?" ucap Xi Xi datar.

JingHuan mendongak dan menatap Xi Xi penuh dengan harapan, matanya berbinar cerah.

"Aku bisa apa saja, aku bisa membunuh musuh-musuhmu, jika ada yang menyakiti nyonya, aku akan membalas dendam untukmu. Jadi nyonya, tolong rawatlah aku. Aku janji selalu setia padamu." ucap JingHuan meyakinkan Xi Xi.

Xi Xi mulai berfikir mengenai hal ini. 'Mungkin aku bisa membawanya, tapi kalau dia benar-benar tak berguna, aku akan membuangnya. Akan kucoba.' pikir Xi Xi.

"Baiklah, aku akan membawamu. Tapi jika kau memang benar-benar tak berguna, aku akan membunuhmu saat itu juga." ucap Xi Xi dengan mengeluarkan sedikit aura pembunuhnya.

JingHuan merasakan hawa dingin disekitarnya mulai bergidik ngeri. 'Sepertinya aku telah meremehkan gadis kecil ini. Dia benar-benar menakutkan.' batin JingHuan.

Xi Xi menatap ke arah langit-langit gua, dia melihat kilauan diatas yang sudah dia lihat saat memasuki gua ini.

"Ambil itu." ucap Xi Xi tenang.

JingHuan menatap keatas, dia melihat sebuah kilauan. Dia terbang keatas dan mengambil kilauan itu, bukan mendapatkannya tapi dia terpental sampai terbentur ke dinding gua.

"Uhhh.. Oh punggungku." lenguh JingHuan sambil mengusap punggungnya.

"Dasar lemah, kau saja tak bisa mengambil itu. Bagaimana kau mau membantuku membalaskan dendam? Hiss.." cibir Xi Xi.

JingHuan cemberut dan berdiri perlahan. Dia menghampiri Xi Xi.

"Nyonya, itu ada pelindungnya. Tidak ada yang bisa menembus pelindungnya, kecuali hanya orang terpilih." jelas JingHuan kesal karena Xi Xi menghinanya.

"Terpilih?" tanya Xi Xi bingung.

"Ya nyonya." balas JingHuan.

Xi Xi semakin penasaran dengan kilauan itu. Dia ingin mencoba mengambil kilauan itu.

"Aku akan mencobanya." gumam Xi Xi tapi masih didengar oleh JingHuan.

'Jika kau bisa cobalah, aku tak akan menanggungnya jika kau terlempar. Huhh..' batin JingHuan.

Xi Xi meloncat kedinding gua dan memantulkan diri kearah kilauan itu. Meski dia hanya Qi tingkat dua, tapi dia bisa mengandalkan kekuatannya sendiri. Xi Xi meraih kilauan itu dan turun kebawah.

JingHuan yang melihat Xi Xi terbang dan mengambil kilauan itu hanya menganga tak percaya. 'Jika kau bisa mengambilnya sendiri, kenapa kau menyuruhku nyonya.' batin JingHuan kesal.

Wu Xi XiWhere stories live. Discover now