#08

10K 971 1
                                    

Xi Xi menulis beberapa bahan obat dikertas dan menggulungnya. Xi Xi memanggil pelayan dan menyerahkan kertasnya.

"Cari semua barang yang kucatat, dan bawa beberapa jarum akupuntur." ucap Xi Xi tenang tapi mengandung perintah tak terbantahkan.

"Baik."

Pelayan itu keluar dan disambut berbagai pertanyaan dari Tetua Du.

"Apa yang gadis kecil bicarakan?" tanya Tetua Du langsung.

"Nona itu hanya menyuruhku mencari barang yang ditulis disini." jawab pelayan sambil menyerahkan gulungan kertas.

Tetua Du mengambilnya dan membukanya. Saat Tetua Du membacanya, dalam sekali baca ini adalah bahan obat. Bahan-bahan obat ini sangan mudah didapatkan, bahkan ada banyak di Du Herb Hall.

"Apa ada yang lain?" tanya Tetua Du penasaran.

"Nona menyuruhku membawakan jarum akupuntur?"

"Akupuntur?" Penatua Li sangat terkejut dengan apa yang diminta Xi Xi.

'Apa dia bisa teknik akupuntur?' pikir Tetua Du sama dengan Penatua Li. Teknik akupuntur sangat jarang digunakan karna hanya sedikit yang bisa menguasainya. Bahkan teknik itu termasuk teknik legendaris, hanya seorang ahli yang dapat menguasainya tapi hanya dapat tingkat menengah, tidak dapat memastikan itu berhasil atau gagal.

Tapi seorang gadis kecil ingin menggunakan teknik akupuntur? Ini sangat mengejutkan semua orang. Tak terkecuali JingHuan, selama dia tinggal bersama nyonyanya dia tak pernah tahu tentang nyonyanya menguasai teknik akupuntur.

'Nyonya.. Apa nyonya benar-benar menguasai teknik akupuntur?' JingHuan sangat penasaran dan bertanya melalui pikiran.

'Hmm..' balas Xi Xi.

'Nyonya benar-benar seorang jenius.' puji JingHuan, tak mendapatkan sahutan dari nyonyanya hanya dapat menggelengkan kepala nya.

Setelah sadar dari lamunannya, Tetua Du mengembalikan gulungan dan menyuruh pelayan untuk mencari bahan-bahan obat digudang persediaan Du Herb Hall.

Setelah beberapa saat menunggu, barang-barang pesanan Xi Xi sampai. Dua orang pelayan membawa nampan berisi bahan-bahan dan peralatan akupuntur. Xi Xi menyuruh mereka meletakkan nampan di meja samping. Setelah selesai melakukan tugasnya, dua pelayan keluar dari ruangan.

Xi Xi berdiri dan menghampiri meja samping dan mulai membuat sebuah obat. Xi Xi menggiling halus semua bahan dan mencampurnya dengan air masak yang ia pesan. Karena penasaran dengan apa yang dilakukan Xi Xi, Shi Yue menghampiri Xi Xi dan bertanya.

"Apa yang kau buat?"

"Obat penawar."

Shi Yue melihat bahan-bahan yang dicampurkan hanya mengerutkan dahi. Ini adalah bahan-bahan biasa, bagaimana ini bisa dijadikan penawar racun berbahaya?

"Apa ini benar-benar penawar racun?" tanya Shi Yue sedikit mengejek.

"Meski ini bahan biasa, ini dapat dijadikan penawar racun yang ada didalam tubuh Putri. Jangan merendahkan bahan biasa, jika diolah, itu akan menjadi hal yang berharga." ucap Xi Xi datar.

Ini adalah penawar racun yang dia (Xi Xi) buat sendiri, bagaimana bisa orang lain meremehkannya. Dijaman modern, racun yang berbahaya dari yang paling berbahaya dan tak ada penawarnya, dia dapat membuat penawarnya. Karna itu dia mendapat gelar ratu racun.

Setelah Xi Xi membuat penawar, dia menyruh Shi Yue duduk dan meminum penawarnya. Shi Yue sedikit ragu tapi dia melihat keteguhan dalam mata Xi Xi mulai yakin. Shi Yue meminum penawarnya, rasanya sedikit pahit tapi menyegarkan.

Wu Xi XiWhere stories live. Discover now