#15

9.6K 898 3
                                    

An Lu dan An Ru mengangguk mengerti. Kini mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan, mereka harus berkembang.

Xi Xi tidak perduli apa yang mereka pikirkan, semua keputusan ada ditangan mereka, mereka harus bijak dengan keputusan mereka.

"Lakukan apa menurut kalian benar." ucap Xi Xi sambil melihat pertandingan dibawah.

An Lu dan An Ru membungkuk dan pergi turun untuk mendaftarkan nama mereka. Xi Xi tersenyum melihat mereka dengan keyakinan diri mereka sendiri.

JingHuan menatap bingung kearah Xi Xi.

"Nyonya, kenapa rasa mint menjadi point nya?" tanya JingHuan.

Xi Xi menoleh kearah JingHuan dan tersenyum tipis.

"Seperti yang aku katakan tadi. Rasa pahit adalah nasib, rasa mint adalah semangat, dan gula adalah perjuangan dan perkembangan. Jika kau hanya memiliki semangat tapi tak ada perjuangan buat apa? Itu akan sia-sia." jelas Xi Xi.

JingHuan mengangguk-anggukkan kepala. Pemikiran nyonyanya sangat luas, bahkan teh saja bisa dijadikan peribahasa kehidupan, Memang cerdas.

JingHuan lebih bersemangat dan menonton pertandingan. Pertandingan selesai dan dimenangkan oleh pihak penantang.

"Pertandingan selanjutnya adalah penantang dari dua gadis cantik dan lembut. Siapa yang ingin melawannya?" suara ketua pertandingan bergema diseluruh aula.

Dua gadis bercadar menaiki panggung dan berdiri di sisi kanan ketua, itu An Lu dan An Ru. Tak lama gelak tawa muncul disetiap ruangan.

"Apa yang dilakukan wanita lemah ini?" ejek seorang pemuda dari lantai 4

"Gadis lemah ini tak pantas berada disini, lebih baik kalian pergi dan bantu orang tuamu." ucap seorang laki-laki awal 30 an dilantai 5

An Ru yang mendengar ocehan mereka merasa jengkel tapi ditenangkan An Lu.

"Tenangkan dirimu, kendalikan emosimu." ucap An Lu sambil menggandeng tangan An Ru.

Suara mereka sangat lirih hampir tak terdengar tapi Xi Xi dan JingHuan dapat mendengarnya dengan jelas.

"Gadis ini sangat berbeda dengan saudarinya, dia lebih tenang dari saudarinya." ucap JingHuan sambil menatap An Lu dan An Ru.

Xi Xi tersenyum mendengar ucapan JingHuan. Apa yang dikatakan JingHuan memang benar. An Lu lebih tenang dan cerdas, tapi An Ru lebih berani dan tangguh. Mereka adalah kombinasi yang sangat tepat.

Dia (Xi Xi) akan membuat mereka menjadi yang terkuat. Cantik dan lembut tapi mematikan. Xi Xi sangat suka hal itu.

Seorang pemuda menaiki panggung dan berdiri disisi kiri ketua. Pemuda ini memakai pakaian ungu yang mewah. Dari pakaiannya sudah diketahui jika dia adalah seorang bangsawan.

Pemuda itu memandang rendah An Lu dan An Ru. Karena ucapan An Lu, An Ru dapat menahan amarahnya.

Ketua pertandingan memberi hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tak boleh dilakukan.

"Kalian dilarang saling membunuh. Jika salah satu peserta keluar dari panggung, jadi pihak lain akan menjadi pemenang." jelas ketua.

Ketua pergi kesamping para juri dan suara gong berbunyi, menandakan peserta dapat menyerang. Tidak membuang waktu, pemuda itu mengeluarkan Qi nya dan menyerang An Lu yang lebih dekat dengannya.

Melihat pemuda itu menuju An Lu, An Ru menarik An Lu dan berguling kesamping untuk menghindari serangan. Melihat An Lu dan An Ru yang tak dapat menghidar dengan benar semua orang tertawa.

Wu Xi XiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt