#24

11.6K 793 255
                                    


'Menikah? memang tak ada puasnya, cihh'

" Cari tahu tentang pernikahan ini. " Feng Tian menutup matanya tak perduli

Lan Zhi hanya tersenyum penuh makna dan mengangguk.

" Dalam sehari. " ucapnya dan menghilang pergi mengerjakan tugasnya.

Keesokan harinya,

Kediaman Gouluo, kediaman Xi Xi dan Shi Yue sedikit ramai karena Mu Ru dan Shi Yue memutuskan untuk mengadakan pesta kecil- kecilan.

" Taruh ini disana lalu yang ini disini. Lakukan dengan benar.. Heiiiii, pasang itu dengan benar. Ayo lakukan dengan benar, kalau tidak aku akan menendang pantat kalian dan memotong alat kalian dengan pisau daging. "

Ucapan Mu Ru membuat dua penjaga yang memegang papan mengerutkan kakinya berusaha melindungi alat mereka.

Entah kenapa ucapan Mu Ru terdengar sangat kejam dan membuat takut para penjaga yang ada di kediaman Goulou.

" Dia sangat kejam, lihatlah penjagaku yang ketakutan. "

Shi Yue hanya berdecih mendengar ucapan Xi Xi. " Kau lebih kejam darinya, seminggu yang lalu kau menghancurkan Sekte Mao dalam semalam. Bahkan kau menggunakan kepala ketua sekte untuk pajangan. Cihh.. "

" Sungguh kejamnya kau sahabatku. ckckck " Ucap Mu Ru yang berjalan menaiki tangga tempat Xi Xi dan Shi Yue duduk bersantai

" Dia memang kejam. " ucap Shi Yue enteng. " Oh ya, apa kau sudah selesai? apa suaramu masih berfungsi dengan baik? " Shi Yue menatap Mu Ru jahil

" Cih, kau kira aku akan bisu hanya karna teriakan kecil itu? " Mu Ru berdecih dan duduk.

Shi Yue dan Xi Xi terdiam, 'jika itu hanya teriakan kecil, apa yang akan terjadi saat dia berteriak dengan kencang?' mereka hanya bisa menyimpan pikiran mereka.

Xi Xi berdeham pelan dan melanjutkan tulisan yang sempat tertunda. Saat dia dengan tenang menulis, matanya menangkap gerakan halus diatas dinding dibelakangnya. Xi Xi hanya tersenyum kecil dan tetap menulis.

Setelah melewati siang dengan teriakan Mu Ru, malamnya mereka merayakan pesta dengan meriah. Xi Xi baru saja menerima kabar dari utusannya yang berada di Kediaman Wu Xiang.

Kabarnya, Pangeran Mahkota akan menikahi Wu Xian Li dua bulan lagi dan sudah mulai mempersiapkan semuanya. Xi Xi hanya tersenyum mengejek kebodohan mereka.

Xi Xi berfikir akan membiarkan mereka bersenang- senang dulu lalu memukul mereka dengan keras.

Shi Yue yang tidak sengaja melihat Xi Xi yang tersenyum licik dan sinar mata bahaya hanya bergidik ngeri. 'Sesuatu yang besar akan terjadi.' Shi Yue hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Hanya saat matahari hampir muncul, pesta itu berakhir. Xi Xi kembali lebih dulu untuk istirahat lalu disusul Shi Yue dan Mu Ru. Semua pelayan membereskan kekacauan dihalaman Gouluo terlebih dahulu dan pergi istirahat.

Semua pelayan yang bertugas malam itu deberi cuti satu hari dan tambahan gaji untuk semua pelayan dan penjaga di kediaman.

Dikamar Xi Xi, dia duduk menghadap jendela dengan tenang, saat matahari terbit, sinarnya menerangi wajah Xi Xi yang putih dan halus. Xi Xi memandang luasnya langit yang kini sudah terang.

Xi Xi mengetukkan jarinya pelan dan An Lu datang menghadapnya. " Pergilah ke gubuk tempatku dulu, dan awasi keadaan disana. Jika ada sesuatu langsung beritahu. " An Lu mengangguk mengerti dan segera pergi melaksanakan perintah.

Xi Xi merasa akan terjadi sesuatu ditempat itu.

Ditempat lain, Lan Zhi memberikan sebuah catatan dari anak buahnya.

" Wu Xi Xi, dia adalah nona kedua dari Wu XiangFu, dia tidak bisa berkultivasi dan berhenti di Qi tingkat dua. Dia ditinggalkan di sudut utara bagian utara dan dia sakit- sakitan dari kecil. " Jelas Lan Zhi

Feng Tian hanya melihat catatan yang diberikan Lan Zhi tenang. Lan Zhi ingin mengatakan sesuatu lagi tapi dia ragu dengan pikirannya.

Feng Tian melihat keraguan diraut wajah Lan Zhi hanya diam saja dan hanya acuh. Lan Zhi yang melihat keacuhan Feng Tian hanya mendengus dan memutuskan untuk mengatakan apa yang mengganjal dipikirannya.

" Tapi saat orang- orang kita memantau gubuk tempat tinggal Nona Wu, disana tidak ada tanda- tanda kehidupan, gubuknya sudah sangat rusak dan tak terurus seperti sudah ditinggalkan sangat lama. " Lan Zhi menoleh melihat Feng Tian yang tetap acuh

Lan Zhi sedikit kesal, tapi memikirkan apa yang dikatakan mata- mata yang ditugaskan, dia tersenyum licik.

" Dan apa kau tahu apa yang dikatakan mata- mata kita? " tanya Lan Zhi untuk memancing rasa ingin tahu Feng Tian, tapi usahanya sia- sia.

Feng Tian tetap diam dan acuh tak acuh.

" Cihh, sangat tidak menyenangkan. " Lan Zhi duduk dikursi samping dan menghela nafas santai.

" Kau tahu? istri kecilmu itu adalah orang yang misterius seperti dirimu. Dia sekarang berada dalam kondisi yang berbanding balik dari rumor yang beredar. hahh.. " ucap Lan Zhi santai sambil memainkan ranting kecil. (entah darimane dapet tuh ranting😐)

Alis Feng Tian sedikit mengkerut setelah mendengar penjelasan Lan Zhi.

" Mn, aku mengerti, sekarang pergilah. " Feng Tian acuh tak acuh pergi kehalaman samping.

Walaupun ekspresinya tetap seperti biasa, dingin dan acuh. Didalam pikirannya sekarang penuh dengan pertanyaan. Lan Zhi hanya tersenyum penuh arti dan menghilang dalam sekejap.

Feng Tian memutuskan untuk pergi ke ibukota untuk menyelidiki tentang 'istri kecil' nya ini sendiri.

" Fu, persiapkan perjalanan. "

Setelah suara Feng Tian jatuh, seseorang muncul berlutut, mengangguk patuh dan pergi dalam sekejap untuk melaksanakan perintah Feng Tian.

" Wu Xi Xi " Feng Tian menatap kertas ditangannya dan tersenyum misterius.

Disisi lain, Xi Xi sedang berjalan santai ditemani JingHuan yang mengikutinya dibelakang dalam wujud rubahnya. Dalam perjalanan, dia merasa ada yang mengikutinya. Xi Xi hanya tersenyum dan tetap berlaku seperti tak mengetahui apapun.

Xi Xi menyuruh JingHuan untuk menunggunya di belokan jalan yang sepi, lalu Xi Xi menyusulnya beberapa saat kemudian dan menunggu. Seperti dugaannya, seseorang berpakaian serba hitam dan memakai cadar muncul.

Orang itu seperti kebingungan mencari seseorang, Xi Xi dengan langkah pelan tanpa suara namun anggun berdiri beberapa langkah dibelakang orang itu.

" Mencariku tuan? " suara Xi Xi mengejutkan orang itu.

Orang itu segera berbalik dengan posisi siaga. ' apa? bagaimana bisa dia muncul tiba- tiba? bahkan aku tak mendengar langkah kakinya. ' hatinya bertanya- tanya namun tetap waspada dengan gadis didepannya.

" Siapa yang menyuruhmu? " suara Xi Xi terdengar lembut namun sangat tegas.

Orang itu tetap diam. Xi Xi hanya menatapnya tenang.

" Selesaikan. " saat suara Xi Xi jatuh, Orang itu merasakan suhu disekitarnya menjadi aneh. Asap putih mengelilingi orang itu, ' ini, ini asap beracun. Ah sial '.

Beberapa detik kemudian, Orang itu jatuh pingsan. JingHuan muncul disamping Xi Xi dengan senyum mengejek kearah orang yang jatuh pingsan. Racun yang digunakan JingHuan untuk melumpuhkan orang itu adalah buatan Xi Xi.

Racun itu hanya akan melumpuhkan seluruh tubuhnya tapi pikirannya akan tetap sadar, racun akan berkerja dalam 3 detik dan akan bertahan beberapa waktu sesuai dosis racun yang digunakan.

" Bawa dia, mungkin dia akan berguna. Bawa saja ke 'tempat pribadi' ku. " Xi Xi berlalu pergi meninggalkan JingHuan yang akan membawa orang itu ke 'tempat pribadi' nyonyanya.

Yang dimaksud 'tempat pribadi' adalah kediaman rahasia milik Xi Xi sendiri. Hanya dia, JingHuan, An Lu dan An Ru yang tahu. Tempat itu tak jauh dari tempat mereka menangkap penguntit ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wu Xi XiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang