#10

10.3K 888 4
                                    

Yun Wang terdiam sejenak sebelum mencemooh.

"Xi Xi, sebaiknya kau menerima takdirmu. Kau tak berhak menyalahkan Li'er untuk masalah ini." ucap Yun Wang dingin.

"Chennu tak menyalahkan jie-jie, bahkan chennu tak mengatakan kalau bermasalah dengan ini. Bagaimana chennu menyalahkan jie-jie?" ucap Xi Xi dengan ekspresi polosnya.

Yun Wang terdiam sekali lagi, Xi Xi memang tak mengatakan kalau dia bermasalah dengan ini. Yun Wang memutuskan membawa Xian Li pergi dari sana.

Xian Li sedikit tak rela meninggalkan pondok Xi Xi, karena dia belum puas untuk mengejek Xi Xi. Tapi karena itu Yun Wang, Xian Li tak dapat menolak dan mengikutinya dari belakang.

Setelah mereka sudah tak terlihat lagi, JingHuan merubah diri dan berdiri didepan Xi Xi.

"Nyonya, kau memakai pelindung manipulasi?" tanya JingHuan sedikit bingung.

Xi Xi hanya tersenyum samar kearah JingHuan dan berjalan kejendela. Xi Xi menatap langit biru, sebuah sinar emas menutupi wajah Xi Xi. Sebuah perisai bening pas diwajah Xi Xi terlihat samar meleleh dan menampilkan wajah cantik dan menawan. Wajah yang sangat cantik dari yang paling cantik.

Xi Xi hanya tersenyum puas dengan percobaanya kali ini.

Flashback on

Sebelum Xian Li masuk pondok, Xi Xi menciptakan sebuah perisai manipulasi diwajahnya, perisai manipulasi dapat menyamarkan wajah/memanipulasi wajah. Itu dapat merubah wajahnya.

Flashback off

"Belum saatnya untuk menunjukkan wajahku pada mereka." ucap Xi Xi pelan.

JingHuan mengerti maksud Xi Xi. Xi Xi berbalik berjalan kearah meja. Dia duduk dan mengambil sebuah kertas dan tinta. Xi Xi menulis beberapa kata dan menggulungnya. Xi Xi memberikan gulungan itu pada JingHuan. JingHuan menerima dengan bingung.

"Beri itu pada Tetua Du." ucap Xi Xi datar.

JingHuan mengerti dan mengangguk, dia merubah dirinya dan pergi ke Du Herb Hall. Setelah JingHuan pergi, Xi Xi melanjutkan membuat Pil yang tertunda tadi.

Di Du Herb Hall, Tetua Du sudah mendapatkan surat dari Xi Xi.

Siapkan ruangan pribadi untukku.

Hanya beberapa kata tertulis, tapi Tetua Du mengerti maksudnya. Segera Tetua Du menyuruh Penatua Li untuk menyiapkan ruangan istimewa untuk Xi Xi.

Setelah JingHuan mengantarkan pesan, dia langsung kembali kepondok dan menyampaikan jika pesannya sudah diterima.

Xi Xi mengangguk puas dengan JingHuan. Tak sengaja Xi Xi memengang dadanya dan mendapatkan Kalung Giok Birunya, dia mengingat jika dia mempunyai harta berharga ini.

Xi Xi menatap JingHuan dan bertanya.

"Apa kau tahu cara menggunakan Kalung Giok Biru ini?"

"Setahuku, nyonya hanya memusatkan energi dan pikiran pada kalung. Dan senjata yang nyonya inginkan akan berada ditangan nyonya." jelas JingHuan.

Xi Xi mengangguk dan mencobanya. Xi Xi memusatkan sedikit energinya dan pikiranya pada kalung. Sebuah pedang perak sepanjang lengan orang dewasa muncul ditangannya. Tak terlalu besar dan ringan tapi itu sangat tajam, bahkan terdapat spirit didalam pedang. Xi Xi meletakkan pedang perak dimeja dan mencoba lagi.

Wu Xi XiWhere stories live. Discover now