#06

10.7K 1K 1
                                    

"Aku dengar Putri Shi Yue mendatangi Du Herb Hall lalu mengamuk disini. Apa Tetua Du tak tahu?" ucap Xi Xi

"Ya aku tahu, tapi itu masalah sang Putri sendiri dan bukan urusan Du Herb Hall. Setiap penyembuhan butuh waktu, tidak langsung dapat sembuh. Meski menggunakan obat terbaik pun juga memerlukan waktu." bela Tetua Du.

Xi Xi mengangguk mengerti, ini bukan tanggung jawab Du Herb Hall, hanya Putri manja itu yang terlalu sombong.

"Bagaimana kalau aku dapat menyembuhkannya dalam satu hari?"

"Tidak mungkin, bahkan aku sudah menggunakan obat terbaik tapi tak dapat menyembuhkan secepat itu."

Xi Xi menyeringai dan melepas Liontin Giok Biru dari lehernya dan meletakkan dimeja. Tetua Du terkejut dengan apa yang ada didepannya. Liontin Giok Biru!! Siapa yang tak tahu itu?. Itu adalah Liontin
Legendaris terkuat.

"Kalung ini.. Liontin Giok Biru, bukankah ini hanya mitos?" ucap Tetua Du tak percaya.

Xi Xi hanya menatapnya datar dan tak menanggapinya. Xi Xi menghela nafas, 'jika ini mitos, kenapa kalung ini ada disini?' batin Xi Xi.

Xi Xi mengambil kembali kalungnya dan memakainya kembali. Tetua Du sedikit tak rela melihat Xi Xi mengambil kembali kalungnya.

"Sepertinya anda tak tertarik." ucap Xi Xi datar dan beranjak pergi.

Sebelum Xi Xi beranjak dari kursi, Tetua Du menghentikannya. Tetua Du sangat ingin tahu tentang Liontin Giok Biru, jadi dia ingin meminta penjelasan darinya. Dari yang dia tahu, Liontin ini hanya akan memilih pemiliknya sendiri. Bagaimana seorang gadis kecil bisa mendapatkannya? 'Gadis ini bukan orang biasa.' batin Tetua Du.

"Gadis kecil, kenapa kau terburu-buru? Sebaiknya kita bicarakan dulu baik-baik."

Xi Xi bersorak gembira di dalam hatinya, ikan telah memakan umpannya. Xi Xi kembali duduk dihadapan Tetua Du.

"Jadi begini gadis kecil. Bagaimana kau bisa mendapatkannya? Liontin ini sudah hilang ribuan tahun lalu, dan orang-orang menganggapnya sebagai mitos." tanya Tetua Du.

"Aku menemukannya." jawab Xi Xi datar.

"Menemukan?" Tetua Du tak percaya, tapi itu mungkin saja. Karna kalung itu telah memilihnya (Xi Xi) sebagai pemilik.

"Dimana kau menemukannya?"

"Itu tak dapat kuceritakan. Jadi? Apa anda menerima taruhanku?" tanya Xi Xi.

"Apa kalung ini yang akan kau taruhkan? Ini adalah harta karun, bagaimana bisa kau menyerahkan begitu saja?" tanya Tetua Du memastikan.

"Aku tak menyerahkannya begitu saja, itu tak menguntungkanku." ucap Xi Xi datar dan menyandarkan dirinya dikursi.

Xi Xi mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Tetua Du tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Xi Xi. Setelah Xi Xi melihat ruangan itu, dia menatap lekat Tetua Du. Tetua Du yang merasa diperhatikan sedikit malu. Sebelumnya tidak ada yang menatapnya seperti Xi Xi menatapnya.

Tetua Du merasa bahwa gadis kecil didepannya bukan gadis biasa. Tatapannya sangat tajam, bahkan dia merasakan aura yang berbeda dalam diri Xi Xi. Aura yang sangat kuat.

"Jadi? Apa yang gadis kecil inginkan dariku?" tanya Tetua Du.

Xi Xi tersenyum manis, dia sangat senang. Tetua Du yang melihat senyuman itu hatinya bergetar. Sangat cantik, ini adalah kecantikan surga. 'Orangtuanya pasti sangat bangga mempunyai putri yang cantik ini.' batin Tetua Du.

"Aku ingin Du Herb Hall." kata Xi Xi jelas.

Tetua Du terkejut dengan apa yang Xi Xi inginkan.

"Du Herb Hall?" ulang Tetua Du.

Wu Xi XiNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ