One

32.8K 1.1K 43
                                    

..........

2 Tahun yang lalu

Gadis berusia 19 tahun itu menangis sesenggukan. Kedua tangannya  memegang erat atau tepatnya memeluk  kedua kaki pria paruh baya itu, Ia terus menangis histeris supaya pria paruh baya yang tidak lain adalah ayah kandungnya tidak meninggalkan mereka. Ya, Ayahnya dengan tega ingin pergi meninggkannya dengan kedua adiknya yang masih berusia 5 tahun.

"Dad, aku mohon jangan seperti ini terhadap kami, kami tidak memiliki siapa pun Dad. Aku mohon jangan tinggalkan kami di tempat ini" Minta gadis itu memohon kepada Ayah-nya. Beberapa pejalan kaki yang melihat adengan itu pun hanya menatap iba tanpa melakukan apapun. 

"Lepaskan!. kalian hanya akan menyusahkanku saja nanti, kau sebagai seorang kakak. Kau harus menjaga adik-adik mu itu" Bentak Pria paruh baya itu mencoba melepaskan tangan gadis itu dari kakinya.

"Tapi kau Daddy kami!  Tugas mu menjaga kami, tidak menelantarkan kami seperti ini!" Pekik gadis itu mulai frustasi.  Orang-orang yang berlalu lalang hanya melihat dan tidak ada yang berniat mendekati mereka.

"Daddy" Gadis itu menatap kearah kedua Adiknya yang menangis.

"Mulai saat ini kalian bukan lagi anak saya" kata pria paruh baya itu dengan kalimat  kejam, Gadis itu menggelengkan kepalanya dengan keras menolak perkataan sang Ayah yang bernama Romi edisson.

"Dad, kami membutuhkan mu" Mohon Barbie dangan isak tangisnya.

Adik perempuan gadis itu hanya menangis melihat sang kakak memohon kepada sang ayah.  Akan tetapi tidak bagi adik laki-laki gadis itu yang mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, didalam benak anak laki-laki itu Ia sangat membenci ayah nya yang ingin meninggalkan mereka.

"Saya tidak peduli Bie, kau dan adik-adik mu akan tinggal disini. Aku sudah mengurus ke pendudukan kalian di sini dan ini uang untuk kebutuhan kalian" ucap pria itu melemparkan beberapa lembar uang dan juga sebuah Amplop berwarna coklat kebawah kaki gadis itu.

Gadis itu terkejut atas perlakuan ayah kandung nya sendiri, Gadis yang bernama Barbie Edisson itu menghapus air matanya dengan kasar dan ia berdiri mengambil setumpuk uang yang baru saja diberikan oleh ayahnya.

" kami tidak membutuhkan uang darimu dad, apa alasan daddy menelantarkan kami di negara asing ini yang bahkan kami tidak mengenal siapapun di sini" ucap Barbie menahan isak tangis nya dan melemparkan uang tersebut kearah ayahnya.

"Saya ingin menikah dengan wanita yang berasal dari brazil dan yang dia ketahui,  aku pria yang belum menikah dan tidak memiliki anak dan aku tidak mau dia tau jika aku adalah seorang duda yang memiliki 3 anak" jawab pria itu enteng lalu ia melangkah pergi meninggalkan ke tiga Anaknya. sebelum pria paruh baya itu menjauh Barbie berteriak.

"DEMI HARTA KAU MENINGGALKAN TANGGUNG JAWAB MU BRENGSEK, AYAH SEPERTI APA KAU, BAIKLAH JIKA ITU YANG KAU INGINKAN.  MULAI DETIK INI KAU BUKAN LAH AYAH KAMI, DAN KAMI AKAN MENGANGGAP MU SUDAH MATI!  " teriak Gadis itu lantang sambil memeluk kedua adik kembarnya, setelah itu Barbie menuntun kedua adiknya meninggalkan ayahnya yang mematung membelakangi mereka.

.........

Barbie berjalan tidak tentu arah membawa kedua adik kembarnya,menyusuri kota asing yang sama sekali tidak Gadis itu ketahui. LONDON, ayah-nya tega membuang dirinya dan juga adik-adiknya di Negara Inggris tersebut tanpa sanak keluarga. yang ia fikirkan sekarang adalah bagaimana caranya Ia menghidupi dirinya dan adik-adiknya.  jangan kan untuk makan, tempat tinggal pun mereka tidak punya, ayahnya yang brengsek itu meninggalkan mereka tanpa rumah.

Barbie dan kedua adiknya duduk disebuah kursi khusus menunggu bus,  Ia memeluk kedua adiknya.  barbie tidak hentinya menangis meratapi nasibnya yang kurang beruntung. Beberapa orang yang melintas menatap aneh kearah barbie dan adiknya,  ada pula yang menatap kasihan kearah mereka.

"Kak, apa yang akan kita lakukan?" Tanya adik laki-laki barbie yang bernama samuel Eddison.

"Entahlah sam, akan tetapi kakak akan mencari perkerjaan untuk membiayai hidup kita. kita tidak boleh lemah, kita anak mommy yang kuat" jawab barbie menatap kedua adiknya sambil tersenyum terpaksa.

"Aku melindukan mommy Bie"ucap adik perempuan barbie yang belum bisa mengucapkan R, bernama Niana Eddison.

"Sayang, mommy sudah bahagia diatas sana sayang, dan mommy pasti melihat kita dari sana"jawab barbie sambil menunjuk kerah langit.

"Bie, aku lapal"rengek Niana

Barbie bingung, karena ia tidak memiliki uang sepersen pun, uang yang diberikan ayah nya tadi sudah ia kembalikan.

Tiba-tiba seorang pria yang sudah berumur menghampiri mereka, pria itu memperhatikan barbie dan adik-adiknya dengan iba, apalagi ketika ia melihat Niana yang kedinginan.

"Apa yang kalian lakukan nak, disini cuacanya sangat dingin, pulanglah nak adikmu sudah kedinginan "ucap pria itu.

"Kami tidak memiliki rumah sir, kami baru di buang ayah kami sendiri" jawab samuel sambil tersenyum sinis, mengingat perlakuan sang ayah beberapa jam yang lalu.

"Barbie menundukkan kepalanya karena ia tak tahan ingin menangis.

"Bie, aku lapal" rengek Niana sekali lagi.

"Ikutlah dengan ku nak, aku memiliki cafe kecil di seberang sana.  kau bisa bekerja disana dan juga tinggal disana bersama kedua adik mu dan anggap saja aku ini kakek kalian karena Kakek juga hanya sebatang kara" ucap kakek itu dengan lembut

"Tidak perlu sir... "

"Jonathan, panggil aku kakek Jo"

" tidak perlu kakek jo, kami tak ingin menyusahkan mu"

"Ahh, tidak nak, kakek juga tak memiliki keluarga, dan kalian bisa mengangap aku sebagai kakek kalian sendiri"

"Apa tidak apa-apa"

"Jangan egois nak, demi adik mu"

Barbie menatap kedua adiknya dengan sendu, benar kata kakek jo, saat ini ia tak boleh egois.

"Baiklah kek"

"Ayo, ikuti kakek"

Barbie berjalan mengikuti kakek jo, saat ia sampai disebuah cafe yang sederhana akan tetapi Barbie dapat merasakan kenyamanan berada Dicafe sederhana tersebut.

"Masuklah nak, dilantai dua memiliki ruang kamar yang cukup untuk mu dan kedua adikmu, kau bisa tinggal disana dan kau juga bisa bekerja sebagai kasir disana menggantikan kakek,"ucap kakek jo.

Rasanya barbie ingin menangis saat ini, karena masih ada orang baik didunia ini.

"Terimakasih kek, dan kakek tenang aja kakek hanya perlu duduk dikursi dan menunggu hasil nya saja kek, aku akan bekerja keras kek untuk membalas kebaikan mu" ucap barbie tersenyum.

"Hahaha, baiklah nak, sekarang ajaklah adik-adik mu untuk makan dan istirahatlah karena mulai besok kau sudah akan bekerja, "

Barbie mengajak kedua adiknya menuju meja, dan beberapa pelayan membawakan beberapa makanan, para pelayan tersenyum menyambut kedatangan barbie.

"Semoga kalian betah disini ya" ucap para pelayan tersebut.

"Terimakasih, "jawab barbie sambil tersenyum manis.

Ia bersyukur karena semua orang menerima dirinya dan adik-adiknya dengan senang hati.

.............

Up pertama kali
29 januari 2019

Di revisi
17 mei 2019

Sincerity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang