Chapter3

20.9K 980 31
                                    

..........

Barbie menangis dalam diam, bertambah lagi satu keyakinannya bahwa pria itu brengsek tidak ada lagi alasannya untuk tidak membenci seorang pria selain kakek jo dan adik lelakinya.

Barbie menangis, dia membenci dirinya yang lemah karena tidak dapat melawan pria brengsek yang tega mengambil mahkotanya yang selama ini ia jaga dengan baik.

Dia melirik jam dindang kamar pria itu, Pukul 3 pagi. Barbie tidak menyangka jika dirinya terjebak selama itu dirumah pria itu.

Barbie terkejut merasakan sebuah lengan kekar memeluk pinggangnya dati arah belakang tubuhnya, ketika ia membalikkan tubuhnya ia semakin terkejut melihat siapa yang memeluknya tubuhnya.

Dan kilasan ketika pria itu memperkosanya memenuhi otak kecilnya, tubuhnya bergetar karena ketakutan. dengan hati-hati barbie mencoba melepaskan pelukan pria itu dari tubunya, setelah berhasil Ia turun dari atas ranjang.

Dengan sekuat tenanganya ia menahan rasa sakit diarea kewanitaannya, barbie memunguti pakaiannya dan memakainya secara perlahan. setelah itu dengan hati-hati barbie keluar dari rumah mewah pria itu.

Selama perjalanan barbie terus menangis, rasanya ia ingin mengakhiri hidupnya saja, tapi tidak.jika ia mati siapa yang akan menjaga kedua adik kembarnya, maka dari itu barbie bertekad akan bangkit demi kedua adiknya.

Ia terus berjalan menuju cafe kakek jo, ia akan memendam rasa sakit ini hanya untuk dirinya sendiri dan tidak akan memberitahukan siapapun.

....

Pagi yang begitu cerah menyambut pria itu yang masih terlelap diatas tempat tidurnya. Menggeliatkan tubuhnya yang hanya di tutupi selembar selimut, Ia tersenyum senang mengingat kejadian malam itu, akhirnya ia bisa memiliki wanita yang selama ini diam-diam ia Perhatikan.

Saat ia membuka kedua matanya dan meraba sisi ranjang sebelahnya, ia mengeryitkan keningnya ketika tangannya tidak menemukan sosok wanita yang ia cari. pria itu langsung bangun dan berlari menuju kamar mandi, mungkin saja gadis yang sudah Ia perawani itu ada disana. ia tak mempedulikan jika saat ini ia tak menggunakan apapun untuk menutupi tubuhnya. tapi nihil wanita itu tidak ada didalam sana dan ia melihat tidak ada lagi pakaian wanita itu berserak dilantai.

Pria itu menggeram marah.

"Gillbert" teriak pria itu dari dalam kamar setelah ia memakai celana pendeknya.

"I... Iya tuan Collin's" jawab pria paruh baya itu sambil sedikit menundukkan tubuhnya. Memberi hormat kepada sang majikan.

"Dimana dia? " ucap pria itu.

"Bu.. Bukannya nona bersama anda tuan"

"Dia tidak ada bodoh, jika dia ada tidak mungkin aku bertanya padamu! " bentak pria itu.

"Maaf kan saya Tuan"

"Brengsek, ternyata kau mau bermain dengan ku rupanya sayang" gumam Pria itu dengan seringai diwajah pria itu membuat Gill bergidik ngeri.

"Pergilah" usir pria itu dengan marah.

...........

Albert Collin's, seorang trillionare asal London, pemilik perusahaan Collin's Company, perusahaan yang berdiri dibidang Property, dan Rumah Sakit,Club malam yang tersebar di berbabagai Asia, Perhotelan, dan juga Apartement.

Pria itu Menatap Wajah cantik Wanita yang sedang duduk termenung dimeja kasirnya. Dari dalam mobil mewahnya, pria itu tahu jika wanita cantik itu pasti sedang termenung karena kejadian beberapa hari yang lalu.

Pria itu Albert, ia tidak menyesal telah merebut mahkota wanita itu justru ia senang karena ia yang pertama merebut mahkota barbie.

Sudah dua hari dari kejadian itu, Albert tidak pernah mengunjungi cafe tempat barbie bekerja meskipun dari dalam mobilnya. Ia sengaja ingin memberi waktu untuk wanita itu.

Saat Albert turun berniat untuk masuk ke dalam cafe, Seorang anak kecil tak sengaja menabraknya membuat celana bahan Albert kotor terkena ice cream milik anak kecil itu.

"Ma.. Maafkan Niana tuan, Niana tidak sengaja melakukannya" kata gadis kecil itu yang bernama niana adiknya barbie.

Bukannya marah, Albert malah tersenyum manis, entah mengapa ia tak bisa marah dengan anak kecil yang berada dihadapannya ini, biasanya jika ada yang tidak sengaja merusak dan mengotori pakaiannya maka orang itu akan mendapatkan amarah dari seorang gilbert.

"Tak apa anak manis, dan berhati-hatilah jika berjalan, mengerti" ucap gilbert mengelus kepala niana.

"Tapi, celana tuan kotor, kalau begitu biar kakak bie yang membantu membersihkan celana tuan" tanpa menunggu jawaban dari Gilbert, niana sudah menarik tangan gilbert masuk kedalan cafe.

"Bie, kemari cepat" teriak niana memanggil kakaknya.

"Ada apa sayang" ucapa barbie menemui adik perempuannya.

"Bie, aku tidak sengaja menabrak tuan ini, dan membuat celananya kotor" ucap niana hampir menangis, takut dimarah kakaknya.

Saat barbie melihat wajah pria yang dimaksud adiknya, barbie ingin rasanya ingin di tenggelamkan kedalam laut paling dalam saat ini.

"Kau! " pekik barbie tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat, kilasan dimana lelaki itu merenggut mahkotanya berputar di otaknya, barbie mundur membuat Niana heran.

Sedangkan Albert ia menampilkan senyum devilnya menatap Barbie.

"Kita bertemu lagi sayang" ucap Albert

..........

Tanggal up 25 mei 2018
Revisi 1 juni 2019

Sincerity ✔Where stories live. Discover now