Chapter-15

10.1K 631 23
                                    

Albert menggulung lengan kemejanya sampai kesiku, lalu ia membungkukkan tubuhnya untuk dapat menggendong tubuh mungil wanitanya yang sudah terlelap di atas sofa ruangannya.

Pria itu menggendong tubuh Barbie dengan sangat mudahnya,lalu ia berjalan menuju ruangan pribadi yang ada di ruangan tersebut.

Lalu membaringkan tubuh Barbie diatas ranjang empuk, membuat wanita itu tanpa sadar menggeliatkan tubuhnya karena mendapatkan rasa nyaman.

Albert mencondongkan wajahnya memperhatikan setiap inci wajah cantik Barbie, ia tertawa kecil saat melihat mulut wanitanya yang sedikit terbuka.

Dengan jahilnya pria itu mengecupi bibir wanitanya berkali-kali, bahkan ia juga mengulum bibir bawah wanita itu, Albert menghentikan kegiatannya saat ia merasakan gerak-gerik tidak nyaman Barbie dalam tidurnya.

Ia kembali menegakkan tubuhnya menatap intens wajah Barbie, Namun tanpa di komando matanya turun kearah payudara Barbie yang tercetak di balik dress biru milik Barbie.

Albert menjulurkan tangan nya meremas pelan payudara Barbie "lebih besar dari sebelumnya"gumam Albert terkekeh kecil.

"Astaga aku sudah seperti pedofil saja"rutuk Albert lagi menyadari apa yang ia lakukan sungguh seperti seorang pedofil yang ingin memperkosa gadis dibawah umur.

Dengan langkah pelan Albert meninggalkan ruang pribadinya, jika ia semakin lama berada di sana ia tidak bisa menahan lebih lama lagi keinginan untuk meniduri Barbie, ia menutup pintu ruangan itu dengan perlahan dan kembali untuk bekerja.

Sedangkan di lain tempat Samuel dan Niana masih menunggu di jemput di dekat pagar sekolah mereka,sudah hampir seluruh teman sekolah mereka telah kembali pulang kerumah mereka masing-masing.

Dari arah belakang ada seorang anak laki-laki yang sedang di gandeng oleh ibunya, tiba-tiba saja anak laki-laki itu melepaskan genggamannya dari tangan sang ibu, ia berlari kearah Niana dan langsung mendorong tubuh Niana sampai terjatuh mengakibatkan lutut dan telapak tangan Niana lecet.

"Ana. You're Okey?"Tanya Sam khawatir membantu Membersihkan pasir yang menempel di kaki Niana.

"Hiks... Hikss kak sakit, kaki ana sakit Hiks"tangis Niana pecah, membuat Sam marah.

Ia bangkit dan langsung berlari mendorong tubuh anak laki-laki yang tadi mendorong Niana hingga tubuh Anak laki-laki itu terjungkal ke belakang.

"Apa yang kau lakukan pada adikku"Marah Sam menatap anak laki-laki tadi dengan tajam, sedangkan anak laki-laki itu sudah menangis.

"Heh.. Dasar anak miskin, beraninya kau mendorong anakku"Ucap ibu anak laki-laki tadi, ibu itu langsung menggendong putranya untuk menenangkan putranya yang masih menangis.

"Dia yang salah, dia mendorobg adikku"Jawab Sam, lalu berlalu menjauh dari mereka, ia mendekati adiknya yang masih menangis.

"Dasar miskin, anak yatim"teriak anak laki-laki itu membuat Niana mengambil batu kecil dan melemparkan batu itu kearah anak laki-laki itu.

"Anak ini ya tidak ada sopan santunnya"Ucap ibu anak itu marah, ia berjalan mendekati Sam, dan ketika ibu anak itu hendak memukul kepala Niana, sebuah tangan mencengkram tangan ibu anak itu dengan kuat lalu menghempaskannya begitu saja.

"Jangan pernah menyentuh anak-anakku dengan tangan rendahan mu itu" Ucap seseorang yang tidak lain adalah julia, disamping kanan Julia berdiri Justin yang sudah menggendong tubuh Niana yang masih menangis.

"A.. Anda Julia Countinho?"Tanya wanita itu terkejut.

"Iya, apa ada masalah"jawab Julia Dingin.

Ia memperhatikan Niana yang masih menagis, dan ia menatap tajam kearah darah yang keluar dari lutut Niana.

"Sam,kenapa lutut adikmu bisa terluka?"Tanya julia khawatir.

"Moon hiks.. Sakit"tangis Niana, membuat julia tidak tega menatap putrinya.

"Dia yang melakukannya Moon"Ucap Samuel, menunjuk kearah anak yang sedang di gendong ibunya.

"Astaga, Justin lakukan sesuatu pada mereka jika Putriku terjadi hal yang serius"Tegas Julia, sedangkan Justin ia menghela nafas pasrah bagaimana pun ia tau sifat istrinya yang begitu menjaga dan melindungi anak-anaknya, istrinya itu akan melakukan apapun pada siapa saja yang sudah menyakiti Anaknya.

"Baiklah sayang, sekarang kita bawa Ana kerumah sakit, urusan mereka nanti aku urus ya" jawab Justin, yang dianggukin Julia, julia menuntun Samuel masuk kedalam Mobil mewah milik keluarga Countinho, dengan gaya anggun julia memasuki mobil miliknya.

"Jika terjadi sesuatu pada putriku, kau akan tau akibatnya"desis Julia sebelum menutup pintu mobil, membuat ibu anak itu menelan saliva mereka denga susah payah.

'Astaga bagaimana ini, aku menyakiti anak seorang Julio Countinho' batin ibu anak itu cemas, akan ancaman yang keluar dari bibir Julia.

.....

Sebenarnya ketika tangal 10 sep 18,aku mau up tapi entah kenapa tiba2 aja isi naskah bisa hilang kehapus gitu, padal aku gak ada hapus, jadilah aku buat baru lagi hari ini 11 sep 18,pukul 22:50 wib.

Thankss
See you love

Sincerity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang