Part 19

9.5K 569 15
                                    

Aku merapikan selimut kedua adik kembar ku yang sudah tertidur sejam yang lalu, aku mengecup kening mereka bergantian lalu bangun dari atas kasur kedua adikku. aku mematikan lampu kamar mereka supaya mereka berdua tidur dengan nyenyak tanpa harus terganggu.

ku langkahkan kakinya menuju kamarku yang sudah aku tinggali selama beberapa bulan ini di rumah milik Moon Julia. ketika aku membuka pintu kamar,aku melihat Albert yang baru saja keluar dari kamar mandi,sepertinya dia baru selesai membersihkan tubuhnya.

"Kemarilah" Panggilnya sambil mengikat tali Kimononya, dia berjalan menuju tepi ranjang dan menjatuhkan bokongnya diatas ranjang.

"Kenapa mandi malam,kau bisa sakit" Kata ku berjalan mendekati nya dan duduk di sebelahnya.

"Ceritakan" Katanya memeluk perutku, dia menyandarkan tubuhku di dada bidangnya yang begitu keras.

"Apa yang harus aku katakan?"

"Jangan pura-pura tidak tau sayang" katanya mencubit pipiku gemas.

"Baiklah.   Daddy menemui ku lagi hari ini. Dan parahnya di sekolah Sam dan juga Niana, bukannya aku ingin menjadi anak durhaka pada orang tua hanya saja rasa sakit itu masih ada!, dan kenapa harus sekarang dia muncul dihadapan kami? Kenapa tidak sewaktu dulu, sewaktu kami membutuhkan dia. " Aku menangis dipelukan Albert. Aku juga memeluk tangannya dengan sangat erat yang ada di perutku.

"Stttt... Jangan menangis hanya karna pria seperti itu sayang.Aku janji jika pria tua itu tidak akan menggangu kalian lagi" Albert menciumi pucuk kepalaku.

Albert merebahkan tubuhku di atas ranjang, dia juga menidih tubuhku.  Albert mencium kedua mataku yang terpejam, turun ke hidung, pipi, dan terakhir bibirku. Tapi bedanya dia bukan hanya mengecup melainkan melumat bibirku dengan lembut.

"Kau sangat indah, dan juga Seksi" bisiknya di telingaku. Aku yakin pipiku pasti merona merah.

"Kau—" aku tidak jadi melanjutkan ucapanku saat Albert dengan cepat menempelkan bibir kami, bukan hanya bibirnya yang bekerja tapi juga tangannya mulai masuk kedalam blouse ku dan ketika tangan besar Albert berhenti di payudaraku.

"Aku sangat merindukan ini" bisiknya di depan bibirku sambil meremas pelan payudaraku. Aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak aneh di tubuhku.

"Ahhh.. Albert" Aku semakin menggigit bibir bawahku ketika dengan lancangnya bibirku mengeluarkan suara desahan.

Albert menatap ku dengan senyum miring khas miliknya "Aku tau kau menikmatinya sayang" Kata Albert serak menahan hasrat nya.

"A—aku.. Ahhh Albert" Aku memukul kepalanya dengan kesal ketika tangannya mencubit putingku dengan gemas.

"Sayang.... Bolehh ya" Rengeknya, menggesek-gesekkan hidung mancung di kulit leherku sehingga aku merasa kegelian dan juga Nikmat.

"Albertt apa—astagaaa" Aku terkejut merasakan sesuatu yang besar menempel di kulit pahaku.

"Hehehe maaf sayang, aku sudah tidak dapat menahannya lagi" Albert tertawa kecil sambil menggesek-gesekkan kejantannya yang entah sejak kapan keluar dari dalam celananya.

Dengan tergesa-gesa Albert membuka seluruh pakaianku hingga aku polos sempurna di bawah tubuhnya. Lalu Albert mengangkangi perutku sambil membuka Pakaiannya sendiri sampai kami berdua sama-sama polos.

Aku merona malu, " Kau selalu mengagumkan dan begitu indah" Bisik Albert seksual di telingaku. Tangan Albert mulai menjelajahi tubuh polosku. Merambat ke bawah hingga tangannya sampai di pusat kewanitaanku, memasukkan satu jarinya.

Aku menekuk jari-jari kakiku merasakan jari Albert yang keluar masuk dari dalam lubang Vaginaku, mengaduknya dengan Ritme Cepat.

"Ahh... Ahhh... Hemm.... All" tubuhku bergetar hebat merasakan sesuatu yang ingin keluar dari dalam sana.

"Kau masih sempit saja sayang" Kata Albert, dia merasakan jarinya yang di remas kuat oleh Vagina Gadisnya.

Albert mencabut jarinya dan aku merasa hampa karena aku belum sampai " Aku tidak akan membiarkanmu selesai dengan jariku sayang. Dan mari kita mulai"

Setelah mengatakan itu Albert mengarahkan kejantananya yang sudah membengkak sedari tadi ke arah lubang vaginaku.

Jleb

"Ahhhh" Albert menggeram tertahan saat dia sudah berhasil memasukkan miliknya sepenuhnya kedalam tubuhku.

"Sa... Sakitt" Ringisku, merasakan milik Albert didalamku, begitu sesak membuatku hampir pingsan.

"Tahan sayang.. Ahhh" katanya menggerakkan pinggulnya perlahan, aku mencengram kuat lengan berotot milik Albert.

"Pelannn"

Albert mulai mengerakkan pinggulnya dengan Ritme cepat, mencari kenikmatan dari milik ku, Albert menurunkan tubuhnya fan bibirnya mencari-cari bibirku dengan mata terpejamnya.
Ketika dia sudah menemukan bibirku langsung  saja Albert mencium dan melumat bibirku dengan sangat rakus.

Sincerity ✔Where stories live. Discover now