Chapter 8

15.1K 802 34
                                    

Albert dengan cepat membawa gadisnya menuju rumah sakit.  karena kedua adiknya terus  menangis terpaksa Ia menyuruh supirnya membawa kedua adik nya itu kembali pulang. Meskipun awalnya sulit membujuk kedua anak kembar itu.

Dan disinilah Albert menemani barbie yang masih setia menutup kedua matanya,  Ia begitu damai dalam tidurnya seakan tidak ada masalah yang terjadi padanya.  Pria itu memesan kamar di rumah sakit khusus untuk gadisnya agar tidak ada yang menganggu.

"dad...daddy jangan... ,aku mohon dad"

samar-samar albert mendengar suara racauan yang keluar dari bibir gadisnya, Pria itu semakin mempererat genggeman tangannya di tangan barbie. seakan menyalurkan ketenangan dan kekuatan pada Gadis itu.

Tidak tahu berapa jam sudah Albert menemani Gadisnya yang belum sadar juga, membuat tidak bisa menahan rasa kantuknya.

dalam beberapa saat barbie membuka kedua matanya dengan perlahan,hal yang pertama kali ia lihat adalah ruangan yang  berwarna putih dan aroma khas obat-obatan,dan barbie merasakan seseorang menggenggam tangannya dengan erat dan saat ia menoleh kearah sebelah kanan,ia melihat sosok Albert yang tertidur dengan posisi kepala albert bertumpu diatas rancang sambil terduduk.

"Al.." ucap barbie pelan.

Albert menggeliat dari tidurnya karena ia merasakan ada yang mengusap tangan yang sedang menggenggam tangan baebie,saat albert membuka kedua matanya,ia tersenyum melihat barbie yang sudah sadar dari pingsan.

"apa kau membutuhkan sesuatu hem" tanya albert sambil mencium punggung tangan barbie.

"haus"

albert langsung mengambil segelas air putih yang berada diatas meja dan membantu barbie meminumnya.

"sudah merasa baikan?" tanya albert dan barbie hanya mengaggukkan kepalanya.

"dimana ana dan sam" tanya barbie,setelah ia menyadari tak melihat kedua adiknya di sekitarnya.

"aku sudah menyuruh supir mengantarkan mereka kembali pulang,mereka tadi sangat terkejut melihat mu tiba-tiba pingsan" jawab albert.

barbie menghembuskan nafas lelahnya,ia sangat mengingat kejadian di mall tadi ,dimana ia bertemu dengan ayahnya,barbie sangat shock melihat pria itu muncul di hadapannya secara tiba-tiba.

"sebenarnya apa yang terjadi,apa kau mengenal pria yang di mall itu?" tanya albert penuh selidik.

barbie tak menjawab ia hanya diam dan menundukkan kepalanya,ia sungguh tidak sanggup menceritakan tentang ayahnya yang tega membuang meeka demi keluarga barunya.

"baiklah,jika kau belum mau cerita,tapi ingat bie,aku akan selalu ada untukmu dan kedua adik kita" ucapan tulus albert membuat air mata barbie jatuh begitu saja dan langsung memeluk tubuh kekar Albert.

"thanks,kau sangat baik pada kami,padahal aku sangat cuek padamu dan terkadang juga kasar"

"justru aku sangat menyukai sifat mu yang itu sayang"

"jangan menggodaku tuan Albert'' seru barbie kesal dan semakin memeluk tubuh albert.

== == == == == == == == ==

barbie sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit,barbie hanya membutuhkan banyak istirahat dan merileks kan fikirannya,karena terlalu kelelahan dan banyak fikiran membuat barbie terjatuh pingsan.

saat mereka sampai di mansion,kedua adik barbie langsung berlari dan menghambur kepelukan sang kakak.

"kakak,apa kakak sakit?jangan sakit lagi ya,ana kan tidak mau kakak meninggalkan ana sendiri disini" ucap niana masih memeluk barbie sambil menangis.

"ana,kakak baik-baik saja kok sayang" jawab barbie menenangkan adik nya.

"kemarilah Queen" panggil albert, setelah ia sudah duduk dikursi yang tidak jauh dari barbie.

niana langsung berjalan menuju albert dan pria itu langsung mendudukkan niana ke pangkuannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

niana langsung berjalan menuju albert dan pria itu langsung mendudukkan niana ke pangkuannya.

"dengar sayang,kakak bie sekarang harus banyak istirahat dan ia tidak boleh kelelahan,dan tugas kalian berdua adalah menjaga memastikan kakak kalian tidak melakukan apapun,ia harus istirahat selama kakak al tidak ada dirumah,bagaimana?" ucapan albert membuat barbie kesal,bagaimana tidak albert sudah meracuni fikiran kedua adiknya.

dan barbie semakin kesal adalah,kedua adiknya malah mengangguk cepat menyetujui ucapan albert,bahkan Sam pun memihak pada albert.

"Sam"seru barbie menatap adik laki-lakinya dengan wajah masam.

"tidak bie,aku setuju dengan ucapan kak albert,aku tidak mau kakak sakit lagi,karena ana sangat ribut membuat telingaku sakit mendengar tangisan dan rengekannya"jawab samuel membuat barbie memanyunkan bibirnya sedangka ana ia ingin mengeluarka protesnya.

"ana tidak ribut"pekik niana,menatap samuel sengit,sedangkan yang ditatap hanya tak peduli.

"sudah..sudah...kalian pergilah belajar,kak Al ingin mengantarkan kak barbie ke kamar untuk istirahat"

"baiklah" jawab niana dan samuel

sebelum samuel beranjak meninggalkan albert dan barbie,samuel berucap membuat barbie tak percaya akan ucapan sang adik.

"kak bie,apa paman tadi,pria yang sama,pria yang 2 tahun lalu meninggalkan kita"setelah mengatakan hal itu,sam pergi menyusul niana yang sudah terlebih dahulu pergi.

"apa dia masih ingat,astaga" pekik barbie,karena adiknya mengingat ayah mereka.

............................// .. // .. // .. // .. //................

Sincerity ✔Where stories live. Discover now