Chapter6

16.4K 937 32
                                    

Up kembali..

.........................................

Bagi Barbie hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan. Bagaimana tidak,  sedari tadi pria yang bermana Albert  itu memaksanya untuk menemaninya pergi keperusahaan milik pria itu.

Setelah sekian lama berdebat akhirnya disinilah  Barbie,  terduduk manis diatas sofa empuk yang berada di dalam ruangan Albert dengan kebosanan yang sangat mengganggu dirinya.

Sedangkan pria itu,  sedang berada di ruang rapat dan meninggalkan dirinya di dalam ruangan yang menurutnya sangat membosankan. Merasa tidak dapat menahan rasa kebosanan itu,  Akhirnya barbie memutuskan untuk keluar mencari udara segar.

Barbie berjalan menuju pintu keluar,  ia membuka pintu ruangan Pria itu dan berjalan menyusuri setiap sudut perusahaan besar itu.

luas sekali perusahaan pria gila itu, sepertinya sangat menyenangkan jika aku bisa duduk di depan komputer dan mengerjakan beberapa dokumen seperti yang mereka lakukan  batin barbie melihat karyawan yang sedang sibuk mengotak-atik komputer mereka.

Barbie melanjutkan langkahnya sampai ia tidak sadar jika ia sedang berada di kantin perusahaan ,mata barbie tertuju pada seseorang yang membawa nampan berisikan berbagai makanan.  barbie menelan air liurnya karena ia sekarang meresa lapar setiap kali ia melihat yang namanya makanan.

Tidak peduli apapun lagi, Barbie melangkah menuju kantin dan ia mengambil beberapa makanan yang ada disana sampai isi mangkuk dan piring barbie penuh dengan berbagai makanan.  Ia tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang memandangnya aneh, yang saat ini ada di dalam fikirannya adalah menghabiskan makanan yang ia ambil.

Dengan mata berbinar,  wanita itu menyuapkan Nasi kedalam mulutnya,  Tanpa sadar wanita itu memejamkan kedua matanya seakan menikmati makannya.

'Siapa wanita itu? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. '

'Lihat cara wanita itu makan, sangat menjijikkan'

Barbie mendengar suara bisik-bisik itu, tapi Barbie berusaha untuk tidak memperdulikan kata-kata mereka.

ketika suapan terakhir ingin masuk kedalam mulutnya,  tiba-tiba  saja ia terkejut mendengar suara teriakan seseorang yang sangat kuat memanggil namanya.

"BARBIE..."

"BIE KAU DIMANA...BARBIE"teriak Albert frustasi tidak menemukan barbie dimanapun, setelah rapat tadi  selesai albert langsung menuju ruangannya untuk menemui wanitanya itu karena merindukan Barbie ,akan tetapi ketika ia membuka pintu ruangannya Ia tidak mendapati wanita nya di dalam sana membuat albert berteriak seperti orang kerasukan setan memanggil barbie. Ia tidak memperdulikan karyawannya yang menatap nya bingung.

Barbie yang melihat tingkah pria itu pun menghembuskan nafasnya dengan kesal.

"Aku disini Al,kenapa kau berteriak" teriak barbie membuat Albert langsung diam dan menatap kerah asal suara yang membuatnya berteriak.

albert tersenyum manis dan bernafas lega karena barbie tidak pergi kemanapun, Albert melangkahkan kakinya mendekati barbie yang sedang makan dengan tenang.

"kenapa kau keluar dari ruangan ku hem? " tanya albert duduk di sebelah wanita itu.

"kau sangat lama dan perut ku sedari tadi sudah menjerit minta diisi" jawab barbie santai sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"kenapa tidak memberitahuku,aku fikir kau akan.."

"pergi maksudmu" jawab cepat barbie sambil menatap albert yang hanya mengangguk kan kepalanya.

"bagaimana bisa aku pergi darimu,jika nafas dan dunia ku sekarang ada di tanganmu" jawab sinis barbie kepada albert. Sementara pria itu hanya terkekeh geli.

"ya kau benar,kau tidak akan pergi karena kedua adik mu ada ditanganku tanpa aku mereka tidak akan sekolah di tempat yang mereka inginkan" ucap albert dengan nada sombongnya.

"ya ya ya ya terserah padamu"jawab barbie melanjutkan aktivitas makannya.

barbie menjadi risih karena tatapan tajam dari beberapa karyawati yang menatap nya dengan tatapan tajam dan sinis, barbie menghela nafas kasar dan menatap albert yang masih setia menatap wajahnya.

"tidak bisakah kau meninggalkan aku, karena semua karyawan wanita menatap ku dengan sangat sinis,seakan mereka siap menerkamku"

setelah barbie mengatakan hal itu, bukanya pergi albert malah menatap tajam kearah yang dimaksud barbie dan berteriak membuat semua karyawan wanita itu pergi meninggalkan kantin dengan tergesa-gesa.

"APA YANG KALIAN LIHAT,AKU MENGGAJI KALIAN BUKAN UNTUK MENATAP WANI-" ucapan albert berhenti karena barbie memasukkan satu sendok penuh makanan kedalam mulut albert membuat albert melotot terkejut.

"kau sangat berisik,gendang telingaku seakan mau pecah karena suaramu itu" ucap barbie tak berdosa menatap albert.

"ternyata kau sudah berani sayang,baik lah kau akan mendapatkan hukumanmu nanti dirumah,jadi bersiaplah" ucap albert sambil tersenyum licik.

"dan aku akan membunuhmu jika kau melakukan itu" jawab barbie manatap tajam kearah albert.

bukannya takut albert malah mencium sekilas bibir mungil barbie,membuat barbie semakin melebarkan matanya.

..............................

barbie sedari tadi hanya merengut karena kelakuan albert beberapa jam yang lalu di kantin perusahaan pria itu.

setelah menjemput kedua adiknya dari sekolah, barbie langsung masuk kekamar adiknya setelah mereka sampai di kediaman Albert,ia tak mempedulikan albert yang menatap tajam kearahnya karena kesal.

"kak bie,tadi di sekolah ana banyak teman"  cerita niana membuat barbie seketika tersenyum melupakan kekesalannya terhadap albert.

"benarkah sayang,jadi apakah kau senang sekolah disana"tanya barbie.

"ya,ana sangat senang,tapi kak sam sedari tadi hanya diam saja"

"sam,kenapa? "

"tidak tau,tanya kakak saja sendiri padanya"

"sam" tanya barbie menatap adik laki-lakinya yang sedang duduk di sofa kamar mereka,karena Niana dan samuel satu ruangan tidur.

"ya"

"apa benar yang dikatakan ana tadi"

"ya" jawab samuel singkat.

"kenapa sayang" tanya barbie lembut dan menghampiri sang adik

"mereka berisik bie,aku tidak suka"

"jadi apa kau juga tak suka padaku,akukan juga berisik"jawab barbie

"tidak, jika kakak yang berbicara banyak aku akan menyukainya, karena kau kakak ku, pahlawan ku"jawab samuel tersenyum manis.

"Benarkah? " Dengan antusias Kedua adik Barbie menganguk semangat lalu memeluk Barbie,  mereka juga memberikan kecupan-kecupan di wajah wanita itu. Hingga wanita itu tertawa lepas.

tanpa mereka sadari sepasang mata menatap mereka dengan senyum manis di wajahnya melihat keakraban ketiga saudara itu.
Albert, ia sangat senang melihat ketiga saudara itu tersenyum tanpa beban.

"Aku berjanji,  Kalian akan selalu tersenyum seperti ini.. " Gumam Albert penuh dengan janjinya.

....

Up ulang
31 Agustus 2019













...................... ......................... ..................................

Sincerity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang