14. Alone

5.5K 997 155
                                    



Pemikiran adalah bayangan dari perasaan kita

Selalu lebih gelap, lebih kosong, dan lebih sederhana.

-Friedrich Nietzsche-

-Friedrich Nietzsche-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Kim Taeshik. Sosok yang mereka cari ditemukan malam ini oleh dua gadis tanpa sengaja, lelaki yang menjadi korban dari sosok misterius yang masih mereka cari identitasnya sampai saat ini.

"Seperti dugaan," Namjoon berujar lalu beranjak berdiri menatap rekannya, "Dia adalah korban acak yang digunakan pelaku."

"Kita sudah tahu jelas pola pelaku. Tapi karena korban untuk pola kedua adalah random, jadi masih sulit untuk menentukan pelaku," jelas Yoongi membuat seluruh anggota menghela pelan, bingung dengan situasi yang satu ini.

"Ini bukan korban acak!"

Suara Taehyung tiba-tiba saja terdengar. Mereka yang memang terhubung dengan lelaki itu kini mengernyit pelan, menekan earphone mereka memperjelas suara Taehyung.

"Bukan korban acak?" Namjoon mengernyitkan dahinya.

"Ya, bukan. Korban memiliki satu ciri yang sama."

Para anggota saling melihat satu sama lain, "Apa itu?" tanya Jimin.

"Mereka sama-sama pernah menjadi pekerja di perusahaan dengan naungan yang sama."

"Perusahaan dengan naungan yang sama?"

"Sebelum menjadi petugas kebersihan Rumah Sakit Seoul, Ha Gijong pernah bekerja di perusahaan properti Jaedo sebagai staff biasa tapi dia dipecat. Lalu Kim Taeshik, dia bekerja di bagian marketing perusahaan penerbit buku Smarteen. Kedua perusahaan tersebut dibawah naungan Park Group."

Perkataan Taehyung menimbulkan keterkejutan.

"Itu perusahaan ayahmu 'kan?" ucapan Seokjin membuat Jimin berbalik. Mereka bertatapan sebentar sebelum akhirnya Jimin memilih melempar pandangannya ke depan.

"Ya, itu perusahaan ayahku."

__Criminal Hunter__

Keadaan sedikit senyap, beberapa anggota terlihat tertidur di kursi kerja mereka sedang Taehyung dan Jimin masih bergelumit dengan beberapa berkas yang masih perlu mereka teliti.

"Tidurlah, Taehyung-ssi!" Taehyung menoleh menatap Jimin yang baru saja berbicara dengannya, lelaki yang kini sibuk dengan berkas perkara.

"Lihatlah dirimu sendiri!"

Jimin menghela napas pelan, "Aku punya insomnia, bahkan jika aku tak tidur tiga hari itu bukan masalah besar."

Taehyung menggelengkan kepalanya prihatin, "Aku pikir kau harus memeriksakan dirimu ke dokter. Kau punya masalah di otakmu. Pertama tentang masalah insomniamu, kedua cara berpikirmu yang aneh dan ketiga sikapmu."

Criminal Hunter ✅Where stories live. Discover now