24. The Dark Hurt : Him

4.5K 885 47
                                    


"Tidakkah yang paling berat itu adalah ini:

Merendahkan diri untuk membunuh keangkuhan?

Mempertontonkan ketololan untuk mencemooh kebijaksanaan kita sendiri?"

-Friedrich Nietszche-

-Friedrich Nietszche-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Gwacheon, Gyunggi-do. April 2007

Suara dering bel sekolah terdengar beberapa detik lalu mengakhiri pelajaran hari ini, lelaki dengan kacamata bertengger di hidungnya mulai membereskan barang-barang yang ia miliki, bergegas untuk segera pergi dari bangunan ini.

"Kang Youngjae!" panggilan tersebut membuatnya menoleh, "Guru Hwang memanggilmu!" ujar seorang temannya dan dibalas anggukan oleh Youngjae.

Ia pun menarik tasnya berjalan keluar dari kelas.

"Kau akan ikut lomba lagi?"

"Begitulah!"

"Senang sekali bisa menguasai setidaknya satu pelajaran, itu akan sangat membantu untuk masuk universitas," ucap temannya tersebut.

"Kalau begitu aku pergi dulu!" ujarnya dan berjalan menjauh.

"Geureu, sampai ketemu besok!"

Youngjae hanya melambaikan tangan tanpa menoleh, terus berjalan menuju ruang guru. Setibanya, ia mengetuk pelan lalu menggeser pintu, segera berjalan pada wanita yang memanggilnya itu.

"Ssaem!"

"Ah, kau sudah datang?"

"Ne, apa ssaem memanggilku?"

Wanita itu mengangguk lalu menarik selembar amplop berisi surat, menyerahkannya pada lelaki itu.

"Ini surat izinmu, minta ayahmu untuk menandatanganinya! Kita akan berangkat besok hari lagi ke Seoul bersama tim provinsi lainnya."

Youngjae mengangguk pelan, "Ya, saya mengerti."

"Kalau begitu pulanglah. Jangan terlalu keras belajar! Cukupkan dan efektifkan! Istirahatlah yang cukup."

"Baiklah. Kalau begitu, saya permisi ssaem!"

Lelaki itu perlahan menunduk hormat meninggalkan wanita itu, berjalan dengan sebuah amplop di tangannya.

"Apa lebih baik aku langsung ke kantor ayah saja? Belakangan ini dia sering tidak pulang."

__Criminal Hunter__

"Saya tidak bisa membantu banyak tuan, perusahaan saya juga tak dalam keadaan baik. Lagipula, perusahaan Anda juga sudah sulit bertahan dengan keadaan seperti ini. Dua puluh persen yang saya beli itu sudah terlalu banyak, saya tak bisa membantu lebih banyak lagi!"

Criminal Hunter ✅Where stories live. Discover now