28. Sacrifice

4.2K 866 76
                                    



Semua kebenaran di dunia ini harus melewati tiga langkah.

Pertama ditertawakan

Kedua ditentang dengan kasar

Dan ketiga diterima tanpa pembuktian dan alasan.


-Arthur Schopenhaur-

-Arthur Schopenhaur-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Aku menunggu dalam rentang waktu, melihat semuanya dengan mataku... merekam segalanya hingga tak mampu terhapus bahkan jika kau memaksanya. Apakah kau pikir hati ini terlalu kuat? Tidak, ini bahkan lebih lemah dari debu yang beterbangan ke matamu. Aku melihat segalanya menghilang dan pergi, lalu aku berjalan tanpa arah untuk kesekian kali.

__Criminal Hunter__

Ia terdiam, membiarkan dirinya meringkuk dalam sepi. Tak memperbolehkan siapapun masuk setelah wanita paruh baya yang melahirkannya pergi dari ruangan yang ia tempati. Jimin menutup mata dengan hati pedih meringis, satu kenyataan yang kembali melukai dirinya yang telah berdarah-darah.

"Ayahmu mendapatkannya dari rumah sakit. Ibu tak tahu darimana ayahmu tahu tentang itu, beberapa jam setelah dokter meminta donor hati yang sangat sulit didapatkan itu, ayahmu berhasil mendapatkannya. Kami tak tahu siapa pemilik hati yang berada dalam tubuhmu sekarang, tapi benar... ayahmu melakukan itu."

"Kenapa? Kenapa kalian tak membiarkanku mati saja?"

"Mana mungkin ada orangtua yang rela membiarkan anaknya mati?"

"Tapi ini sama saja dengan membunuhku. Ibu tahu, semua organ yang dijual di sana adalah milik seseorang yang seharusnya masih bisa hidup."

"Kami melakukannya karena terlalu menyayangimu. Maafkan ibu!"

Jimin merasa sakit, sangat sakit. Dirinya tak pernah menginginkan hal ini, namun satu hal dari dirinya yang membuat perih itu semakin menjadi-jadi. Karena ayah yang seharusnya ia hormati, jelas melakukan sesuatu yang membuatnya teramat sangat kecewa.

.

.

.

"Kau tak penasaran reaksi Jimin saat tahu donor hati yang ia dapatkan adalah milik seseorang yang seharusnya masih hidup sampai sekarang? Dia akan semakin frustasi. Park itu sudah ditangkap, perusahaannya krisis dan Jimin frustasi. Tidakkah ini menyenangkan? Aku sudah membuat jalan yang banyak untukmu. Nikmatilah!"

Kenyataannya ini tak merasa menyenangkan lagi bagi dirinya. Seokjin sudah menunggu bertahun-tahun untuk menghancurkan keluarga Park, namun Hong Sungjin selalu saja menyuruhnya menunggu dan terus menunggu. Sampai kapan ia akan melakukan itu? Ia yang bahkan sebelas tahun bersama dengan lelaki itu belum bisa menebak arti isi kepala Hong Sungjin yang sangat kompleks.

Criminal Hunter ✅Where stories live. Discover now