Kepercayaan dalam sumber gaib dari kejahatan tidak diperlukan
Pria sendiri cukup mampu melakukan semua kejahatan
-Joseph Conrad-
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
Yang jahat akan selamanya jahat, jika dia sendiri yang memelihara iblis dalam dirinya.
__Criminal Hunter__
"Golden team?" Seokjin mengerutkan dahinya menatap lelaki berumur 40-an di hadapannya itu.
Lelaki itu tersenyum tipis bersandar santai di sofa kantornya, "Bukannya kau mau mendekati Jimin lalu menghancurkannya?"
"Tentu saja."
"Buatlah dia percaya padamu dan hancurkan kepercayaannya. Orang seperti dia tak akan hancur dengan perlakuan fisik. Apa kau akan terus membiarkan anak dari lelaki yang sudah menghancurkanmu hidup dengan baik? Sedang kau menderita?"
Seokjin menghela napas berat, "Ayahnya merebut perusahaan ayahku dan membuat ayahku bunuh diri di hadapanku. Bahkan ibuku juga bunuh diri dengan membakar dirinya lagi-lagi di hadapanku. Bagaimana mungkin aku membiarkannya hidup?"
"Benar sekali. Jadi, aku akan membuatnya mendekat padamu. Golden team adalah solusi terbaik. Saat ini dia bertugas di Busan sebagai profiler, sangat sulit menariknya ke tempat ini. Dengan iming-iming Golden team yang akan menuntaskan kasus tanpa batasan wilayah, dia akhirnya mengiyakan. Dan kau akan menjadi bagian dari Golden team bersamanya dan lima orang lain."
Kepala Hong mengambil lembaran yang tergeletak di meja lalu menyerahkannya pada Seokjin. Seokjin dengan segera menerimanya dan membaca tulisan di lembaran itu.
"Adik dari Kim Taehyung, Kakak Min Yoongi dan kakak ipar Jeon Jungkook. Aku membutuhkan mereka untuk persembahan. Kau dan Lee Hyun harus mendapatkannya!"
"Lalu Kim Namjoon dan Jung Hoseok ini?"
"Mereka yang akan menjadi persembahan."
Seokjin mengernyitkan dahinya, "Mereka bukan kriteria."
"Sebentar lagi mereka akan cocok. Jung Hoseok adalah orang keenam yang aku rekrut dan Kim Namjoon... dia akan memancing kita pada akhirnya."
"Apa maksudmu?"
"Mari kita bermain-main dengan mereka."
Seokjin semakin mengernyitkan dahinya, "Aku benar-benar tidak mengerti perkataanmu."
"Kita buka kasus kita."
Seokjin membulatkan matanya, "Kau sudah gila?"
"Lakukan saja! Membuat Jimin mengenang masa lalunya itu menyenangkan," ujarnya dengan senyum lebar yang bahkan tampak menyeramkan, "Pancing mereka ke tempat yang seharusnya!"
