30. A Dead Heart

4.3K 899 94
                                    

"Harapan adalah tabir alami...

...untuk menyembunyikan ketelanjangan kebenaran."

Alfred Bernhard Nobel

Alfred Bernhard Nobel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Ada beberapa hal yang sulit dimengerti oleh orang lain. Hati dan pikiran. Keduanya berselaput ego yang akan semakin mengeras tanpa kau pernah duga.

__Criminal Hunter__

"Kau tak apa?"

Pertanyaan itu hanya ia jawab dengan anggukan ringan, Taehyung mendorong kursi roda lelaki itu menuju tempat dimana ibu Jimin berada. Sebenarnya Taehyung masih belum menginjinkan, meminta Jimin menenangkan diri terlebih dahulu sebelum benar-benar melihat jenazah wanita itu. Namun jangan pernah lupakan, Jimin itu keras kepala. Walau beberapa saat lalu dia menangis dengan begitu kerasnya, seakan lupa apa yang terjadi... lelaki itu tampak mencoba baik-baik saja.

Taehyung terus mendorong kursi roda hingga saat mereka berada tak jauh dari ruangan, terlihat beberapa polisi yang berdiri. Mereka pun mendekati salah satu polisi yang merupakan kepala tim divisi kriminal berat.

"Detektif Park, saya turut berduka cita," ujar lelaki tersebut membungkuk hormat.

"Terima kasih."

"Dokter sedang membersihkan jenazah beliau."

Jimin hanya berusaha tersenyum tipis walau benar-benar terasa sulit baginya untuk melakukan hal itu, "Bagaimana dengan hasil penyelidikannya?"

"Kami menemukan Bom rakitan tertancap dibawah mobil, jenis bom masih kami analisis."

Jimin mengangguk pelan lalu menatap ruangan yang tak jauh darinya itu dengan tatapan luka.

"Dimana tempat terakhir mobil Nyonya Park berhenti?" tanya Taehyung.

"Di rumah sakit ini. Tapi saat kami memeriksa CCTV di basement, CCTVnya mengalami kerusakan selama beberapa menit. Kami menduga, saat CCTV mati pelaku melakukan aksinya. Dugaan lain, kemungkinan pelaku bisa melakukan hacking."

"Dia bisa melakukan hacking?" Taehyung mengernyitkan dahinya, "Berapa lama CCTV mati?"

"Sekitar dua menit."

Taehyung menarik napas pelan, "Berarti pelaku berada dalam rumah sakit. Melakukan hacking pada CCTV yang tidak tersambung pada program hanya bisa dilakukan jarak dekat, sedangkan pusat keamanan dengan area luar rumah sakit jaraknya cukup jauh. Dengan waktu dua menit pelaku tak bisa keluar rumah sakit tanpa terdeteksi CCTV yang telah menyala kembali. "

"Tapi bukankah butuh perangkat tambahan untuk melakukan hacking?"

Taehyung mengangguk, "Teknologi sudah berkembang, bahkan hanya dengan kode-kode program yang dimasukkan pada aplikasi khusus, semuanya bisa dihack dengan mudah. Namun hacking masih sedikit sulit dilakukan di ponsel, IP-nya mudah terbaca. Jadi kemungkinan pelaku membawa notebook atau semacamnya," Taehyung pun menatap detektif Lee lamat, "Tolong periksa kembali CCTV selama beberapa menit sebelum dan sesudah CCTV mati, data semua pengunjung rumah sakit, suster ataupun dokter yang membawa tas yang bisa memungkinkan perangkat itu masuk!"

Criminal Hunter ✅Where stories live. Discover now