Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]

#11. Sweet-haired Little Guy

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Siang ini ribut sekali.

“Itu grape smoothie.”

“Tidak, tidak. Sudah kubilang taro macaron.”

Taehyung tak habis pikir. Apa-apaan ini?

“Kalian ini bagaimana? Jelas-jelas itu lebih mirip lavender kering. Kalian tidak lihat warnanya?”

Bisa gila Taehyung kalau begini terus. Bahkan di bangkunya sendiri saja dia tidak bisa menemukan ketenangan.

Bagaimana tidak?

“Grape smoothie.”

“Taro! Macaron!”

“Lavender.”

Demi Tuhan, Taehyung cuma ingin tidur di bangkunya, tapi tiga anak di depannya benar-benar berisik. Yuta, Seungcheol dan Nayeon, yang sejak beberapa saat lalu membajak teritorialnya dan memperdebatkan hal tak penting. Warna rambut Taehyung, itulah yang mereka perdebatkan—yang benar saja. Sudah pasti mereka tidak punya hal lain yang lebih bodoh lagi untuk dibicarakan saat ini.

Dimulai oleh komentar Seungcheol yang mengatakan rambut baru Taehyung mengingatkannya pada grape smoothie di kantin, hingga Yuta dan Nayeon tiba-tiba turut menambahkan pendapat masing-masing dan membuat suasana jadi lebih ricuh. Yuta membayangkan taro macaron, sementara Nayeon menganggap surai Taehyung lebih mirip kelopak lavender kering.

“Tidak, Nayeon. Lavender itu agak biru warnanya.”

“Grape smoothie juga lebih gelap warnanya.”

“Kalau begitu aku yang paling benar di sini, kan? Kepalanya sekarang seperti taro macaron.”

“Itu juga tidak mirip!” Nayeon dan Seungcheol membentak bersamaan.

Taehyung gemas sekali ingin memaki-maki dari tadi. Sayangnya, kantuk yang berat menghalangi dan menghambat kata-kata kasar keluar dari tenggorokan, hingga membuatnya lebih memilih untuk meletakkan kepala di meja.