#36. A Cure Called Love

21.7K 1.8K 1K
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah,euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Akhir pekan adalah hari yang selalu disebut-sebut oleh si guru musik. Hari ini telah dinanti-nanti para murid dengan berdebar-debar. Malam pertunjukan musim dingin telah tiba.

Acara dibuka dengan penampilan para tim pemandu sorak dari kelas sepuluh serta penampilan dari beberapa guru yang ikut berpartisipasi meramaikan. Karena panggung berada di dalam gimnasium, maka selama acara pembukaan berlangsung, para murid yang lain sedang bersiap di ruang-ruang klub—yang telah di alih fungsikan untuk ganti dan tata rias.

Kini semua tengah sibuk mempersiapkan diri masing-masing untuk tampil di atas panggung. Begitu pula Jeon Jungkook, bukan bersiap-siap, melainkan berkeliaran ke sana kemari mencari keberadaan pujaan hatinya.

“Lihat Kim Taehyung?”

Sudah lima orang yang Jungkook tanyai dalam beberapa puluh menit terakhir ini, dan baru yang satu ini akhirnya mendapat jawaban. Seorang siswa kelas sebelas menjawab, “Aku tidak lihat, tapi sepertinya belum selesai menata rambut.”

Sesudah mengetahui keberadaan sang kekasih, Jungkook segera pergi menuju ruang klub astronomi yang kini pintunya bertuliskan MAKE-UP.

Pemuda itu membuka pintu, celangak-celinguk sambil berjalan perlahan. Dia menemukan Taehyung berdiri di depan cermin dengan setelan tuksedo putih—kelihatannya baru rampung bersiap. “Belum siap juga?” dia bersuara di belakang Taehyung.

Taehyung terlonjak sesaat, lalu membalikkan badan. “Kau selalu muncul seperti hantu,” kritiknya. Sejenak dia menyadari Jungkook yang memperhatikan dirinya dari atas ke bawah, lalu langsung merapikan dasi kupu-kupu di lehernya sembari berkata, “Bagaimana menurutmu? Aku keren, kan?”

Jungkook yang masih meneliti mengangguk. Dia sempat ingin mengatakan bahwa kekasihnya tersebut terlihat manis, tapi karena menebak Taehyung tak akan menerima kata manis, maka dia mengatakan apa yang ingin didengar saja. “Kau tampan,” ujarnya yang seketika membuat senyum Taehyung kian lebar.

“Aku tahu itu,” kata Taehyung seraya kembali menatap cermin. ”Astaga, bagaimana ini? Aku benar-benar tampan. Industri hiburan Korea pasti bersedih sekarang—karena aku telah mengalahkan visual idol-idol merekaa.”

Jungkook menarik senyum miring melihat Taehyung mengagumi diri sendiri. Dia mendatangi pemuda tersebut dan lantas berdiri di sampingnya. “Harusnya aku pakai tuksedo juga hari ini,” dia berkata tiba-tiba.

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Where stories live. Discover now