#12. Being Sensitive

17.9K 1.8K 443
                                    

Catatan berikut adalah puisi yg dibaca Jungkook di chapter sebelumnya :

. . .

Spring
by: Lee Sung-bu

You come even though I don’t wait,
even when I have abandoned waiting itself.
You linger around the edges of mud flats
or rotten puddles,
you distract easily, get into fights,
fall on your back, tired,
and when the wind, who rushes to you with urgent news,
wakes you up, shaking, you come slowly, rubbing your eyes.
Slowly, slowly, at last, what should come comes.
You look so dazzling
I cannot get up to face you.
Though I open my mouth to shout,
my voice is hardened,
and I cannot forewarn anyone.
With difficulty, I open my two arms to embrace you,
the one who comes from afar, after winning the fight.


(이성부)

기다리지 않아도 오고
기다림마저 잃었을 때에도 너는 온다.
어디 뻘밭 구석이거나
썩은 물웅덩이 같은 데를 기웃거리다가
한눈 좀 팔고, 싸움도 한 판 하고,
지쳐 나자빠져 있다가
다급한 사연 듣고 달려간 바람이
흔들어 깨우면
눈 부비며 너는 더디게 온다.
더디게 더디게 마침내 올 것이 온다.
너를 보면 눈부셔
일어나 맞이할 수가 없다.
입을 열어 외치지만 소리는 굳어
나는 아무것도 미리 알릴 수가 없다.
가까스로 두 팔을 벌려 껴안아 보는
너, 먼 데서 이기고 돌아온 사람아.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Taehyung benci menjadi mengenaskan, terlihat mengenaskan atau dipandang mengenaskan, tapi memang demikianlah keadaannya sekarang. Bahkan, yang dialaminya lebih dari sekedar mengenaskan. Dia memprihatinkan, dan juga bodoh.

Ada sederet hal-hal konyol yang terdaftar dalam kepala Taehyung saat ini, beberapa yang jelas aja. Pertama, dia seperti anak TK yang hilang, tersesat di jalanan pada jam makan malam, sendirian, tak tahu arah dan terlunta-lunta. Kedua, dia tidak hafal nomor telepon rumah ataupun nomor ponsel Mark, jadi tidak ada yang bisa dia hubungi. Itu juga termasuk karena alasan yang ketiga, dia tidak membawa serta dompet dan ponselnya, yang ada bersamanya hanyalah tas sekolah berisikan buku-buku pelajaran sialan. Keempat—inilah yang paling konyol—dia tidak hafal alamat rumahnya sendiri. Betapa bodohnya itu.

“Sial! Menyebalkan!” entah ini sudah yang ke berapa kalinya Taehyung mengucapkan sumpah serapah dalam lima menit terakhir. Dia menjatuhkan dirinya terduduk dirinya di trotoar tepi jalan, karena dia sudah muak dan frustrasi, sementara terus melangkah tidak akan membawanya ke mana-mana kecuali membuat kakinya pegal.

Pemuda yang satu itu semakin mirip gelandangan sekarang.

Ini semua tidak akan terjadi jika bukan gara-gara—“Jeon Jungkook keparat,” Taehyung mendesis tajam dan menatap nyalang aspal di depannya. “Akan kubunuh kau, dasar bajingan.”

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Where stories live. Discover now