#41. Stay

13.6K 1.7K 842
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanya fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.
*deepbow*

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

“Berhenti—atau ku tenggelamkan Kim Taehyung!”

Sesaat sesudah Minsoo berseru, perkelahian berangsur terhenti. Jungkook beserta orang-orang Yujin menoleh, lalu serta merta membeku. Mereka melihat Bang Minsoo telah mencekal Taehyung sembari menyeretnya berjalan di tepi dermaga.

Shit! serasa kecurian, Mark di posisinya spontan mengumpat. Dia melempar topinya sembarangan dan beranjak dengan membawa senjatanya. “Mark, ikut aku!” terdengar suara Jackson berteriak dari alat komunikasi, dan Mark melompat keluar dari persembunyian.

“Berengsek!” Jungkook mencaci sembari memberikan bogemnya pada laki-laki di depannya. Dia berlari menuju Taehyung, tapi dua orang lainnya mencegat dan menggagalkannya mendekat.

Selagi Jungkook tersungkur dan orang-orang berjatuhan, Yujin kepayahan mengusahakan kakinya berdiri. Dia meneriakkan nama Taehyung sekalipun itu tak berguna. Taekyeon di belakang membayangi, lalu buru-buru memegangi sewaktu wanita itu hampir terjatuh. Yujin mungkin sudah tak peduli apa-apa lagi sekarang, matanya berkaca-kaca dan yang dilihat hanyalah sang putra. “Presdir, tolong tenanglah,” kata Taekyeon.

Yujin berada beberapa meter di depan Minsoo, dengan dipegangi Taekyeon dia mencoba bernegosiasi. “Lepaskan Taehyung,” ucapnya kalut. “Kalian ingin dokumen kepemilikan Hyundai, kan? Akan ku berikan—aku akan menandatanganinya, jadi jangan sakiti Taehyung!”

Minsoo tertawa. Angin laut menerpa dan sedikit meredam suaranya. Taehyung dalam cengkeramannya tak melawan dan cuma memejamkan mata erat-erat sambil gemetaran memegangi tangannya.

“Hyundai?” Minsoo menyeringai menatap Yujin. “Persetan dengan itu! Aku tidak butuh uang kalian.”

“Apa pun yang kau inginkan!” sergah Yujin, “Akan ku berikan apa saja! Lepaskan putraku dan kita bicarakan ini.”

Minsoo tampak tak puas dengan tawaran Yujin. Seringai tidak pernah luntur dari wajahnya. “Pertama, letakkan senjata kalian,” dia berkata kemudian.

Yujin tidak coba-coba menawar. Dia menyetujuinya secara instan dengan memandang para bawahannya yang tersisa, isyarat untuk melakukan apa saja yang dimau musuh mereka ini. Senjata dijatuhkan ke tanah dan orang-orang Sooyoung tak menunggu untuk segera membereskan mereka. Namun Minsoo kemudian beralih menatap orang-orang Sooyoung. “Kalian juga,” katanya.

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Where stories live. Discover now