1

127K 5.2K 160
                                    

Enam tahun sebelumnya.

"Baby, aku hamil! We're going to be parents!" Kayla mendekati suaminya yang sedang berkutat dengan buku-bukunya. "I am so happy.... Orlando, ada apa?" Dahi Kayla mengerut ketika dilihatnya Ando bangkit dari duduknya, menggaruk-garukan bagian belakang kepalanya. Ando hanya melakukan itu saat dirinya bingung. "Jangan bilang kamu nggak mau kita hamil! Kan dari awal kita sudah sepakat bahwa...."

"Bahwa tujuan dari pernikahan ini adalah membenarkan apa yang ingin kita lakukan. Kamu tahu aku belum siap untuk jadi ayah." Orlando menarik napas panjang. "Damn, La! Kita masih dua puluh, dan uang yang diberikan ayahku cuma cukup untuk hidup kita berdua. Aku benar-benar tidak mau bayi ini lahir."

Ketika mereka lulus SMA dua tahun silam, keduanya memutuskan untuk membawa hubungan mereka ke arah yang lebih serius yaitu ke jenjang pernikahan. Alasan utamanya adalah Orlando tidak bisa berlama-lama menatap Kayla tanpa meredupkan keinginannya untuk menyentuh perempuan itu. Karena itu Orlando bertekad untuk melamar Kayla yang dari kecil hanya dirawat pamannya. Orangtua Kayla sudah meninggal sejak perempuan itu berusia lima tahun dalam sebuah kecelakaan mobil. Sementara orangtua Orlando sebenarnya keberatan dengan rencana Orlando untuk menikah muda tersebut. Tapi karena Orlando mengancam tidak akan kuliah dan rela hidup susah di rumah kontrakan bersama Kayla dan pamannya, orangtuanya tidak punya pilihan selain merestui pernikahan mereka. Walau dengan hati berat.

Pernikahan itu berlangsung secara sederhana. Hanya keluarga dekat saja yang diundang. Kayla tidak menuntut lebih, karena semua hal yang berkaitan dengan pernikahan dari undangan, pakaian, katering, dan lain-lain dibiayai oleh orangtua Orlando. Paman Kayla sudah menasihatinya mengenai risiko menikah muda, tapi Kayla tidak mendengarnya. Kayla sudah jatuh hati pada kekasihnya sejak kelas sepuluh SMA itu dan dia percaya bahwa Orlando bisa menjadi kepala keluarga yang baik.

Atau, ia berpikir Orlando bisa begitu.

Setelah menikah mereka menetap di Singapura untuk mengikuti Orlando yang kuliah di sana. Orlando tidak mengizinkan Kayla untuk bekerja atau kuliah sama sepertinya. Ia ingin Kayla menikmati kehidupan barunya bersamanya di sebuah flat kecil di Singapura. Tugas Kayla hanya melayani Orlando dengan baik seperti menyiapkan makanannya, pakaiannya, dan mengurusi keperluan untuk mereka di sana.

Dua tahun menikah mereka hidup bahagia.

Sampai hari itu tiba. Di mana Kayla memberitahu suaminya bahwa ia mengandung. Dan apa reaksi Orlando saat itu?

"Aku tidak percaya dia anakku. Kita selalu menggunakan protection, Kayla! Tidak mungkin kamu bisa hamil.... Tidak mungkin anak yang kamu kandung itu anakku!"

EX-HUSBAND (COMPLETED)Where stories live. Discover now