29

27.3K 1.2K 132
                                    

Orlando menatap Kayla dengan cermat. "Kamu tahu, Kayla. Hanya beberapa wanita saja yang bisa diantar oleh mobil Ikram, yang terakhir adalah mantan tunangannya. Dan kamu tahu? Tunangannya itu didepak oleh Ikram setelah ia melayani Ikram!" Tentu Orlando tahu. Davina menceritakan padanya. Hubungan Davina dengan Shera sangat dekat hingga hubungan intim pun masuk ke daftar topik pembicaraan. "Dan kamu! Aku tahu kamu sudah enam tahun sendiri, tapi apakah kamu tidak bisa menahan diri? Kamu hancurkan hubungan Ikram dengan tunangannya. Kamu layani dia sama seperti pelacur!"

Terus terang Orlando kelepasan. Orlando perlahan melepaskan kedua tangannya dari bahunya. Kayla dapat melihat perasaan bersalah di mata Orlando.

"Maafkan aku," kata Orlando, menggaruk bagian belakang kepalanya. "Maafkan aku, Kayla."

Kamu betul, aku memang tidak ada bedanya dengan pelacur, pikir Kayla sedih. Aku tidak punya harga diri. Aku bodoh. Aku tidur dengan pria yang bukan suamiku! Dan pria itu punya niat jahat terhadap ayah dari anakku!

Aku harus kuat. Bagaimana pun, Orlando bukan siapa-siapa bagiku selain ayah Bella. Dan aku tidak punya aspirasi untuk merebut Orlando dari kekasihnya yang sekarang. Terakhir kulihat mereka begitu bahagia. Tidak sampai hati kuhancurkan hati wanita mana pun untuk kebahagiaanku sendiri. Karena aku tahu rasanya patah hati.

"Aku hangatkan ranjangnya atau tidak bukanlah urusanmu, Orlando. Di antara aku denganmu sudah selesai. Aku mau kita saling melupakan apa yang pernah kita miliki di masa lalu."

Orlando mengangguk. "Kamu benar. Kita benar-benar sudah selesai," jawab Orlando sambil menekan tombol turun lift. Sambil menunggu lift terbuka mereka sama-sama membisu.

Andai saja kamu tahu, Orlando, aku sama sekali tidak dalam keadaan bahagia saat ini, keluh Kayla di sebelah Orlando. Tapi aku tidak mungkin menceritakan apa yang kualami saat ini padamu. Selain memang hubungan kita selesai, aku tahu tanggapanmu pasti akan semakin memojokkan aku. Dan aku tidak mau membiarkanmu tahu betapa hinanya aku, Ando.

Lift terbuka. Kayla segera masuk, dan ia tercengang Orlando tidak ikut dengannya. Sebelum lift tertutup, Kayla melihat Orlando meletakkan ponsel di telinganya dan membuka pembicaraan dengan kata, "Sayang."

Dan Kayla tidak melihat Orlando lagi. Dia sendirian di lift itu. Disandarkannya kepalanya di sisi lift. Kamu betul-betul bukan apa-apa lagi bagiku selain ayah Bella, Ando, pikirnya gundah. Tidak ada cinta yang membuatmu bertekad untuk memilikiku lagi. Dan... menyadari hal itu membuatku sangat sakit. Menyadari bahwa aku tidak punya orang untuk kucintai lagi sejak perceraian kita.

Atau mungkin, ada.

"Mau ke mana?"

Kayla mengangkat mukanya dan melihat Pak Ikram berada di luar lift. Dia menggeleng.

"Pergi sejauh mungkin," jawabnya asal saja sambil keluar dari lift.

Lengannya ditahan Pak Ikram.

"Lepaskan saya," kata Kayla tegas.

Pak Ikram mendekatkan bibirnya ke telinga Kayla dengan tangannya yang masih mencekal lengan perempuan itu. Dibisikinya Kayla, "Saya tidak marah ketika kamu meneriakkan nama Orlando semalaman, Kayla. Bukan hanya kamu yang bisa sakit hati dan terhina." Lalu dengan hati-hati dilepaskannya Kayla.

Sakit hati dan terhina?

Kayla hendak bertanya pada Pak Ikram namun ketika ia membalikkan tubuhnya, Pak Ikram sudah masuk lift dan menekan tombol tutup.

EX-HUSBAND (COMPLETED)Where stories live. Discover now