👑Lengah👑

129K 9.1K 819
                                    

Sekarang, aku senang meskipun hanya jatuh cinta sendirian, tapi nanti? Pasti akan ada saat dimana hadir sebuah rasa sesak yang sulit di jelaskan.
👑

Mereka sampai di kediaman Jizca, Devin memarkirkan mobilnya di halaman depan dan Natasha keluar dari mobil tersebut, sementara Jizca dan Revan turun dari motor.

Revan mengambil laptop dari kamarnya, beberapa buku paket tebal juga ia bawa dan Devin mengajak Jizca untuk berkeliling komplek perumahan mereka.

"Mau ngapain keliling-keliling aja? Mending jajan, kalo engga nonton pacar gue di rumah," tawar Jizca

"Emang punya?" Tanya Devin melirik gadis di sampingnya,

"Ada, nanti, jajan dulu mendingan, abis itu baru balik ke rumah,"

Mereka menuju alfamart dan memilih makanan ringan, sesekali mereka bercanda dan terlihat seperti sepasang kekasih. Setelah merasa cukup membeli makanan ringan, mereka kembali ke rumah.

"Sha lo beres jam berapa?" Tanya Devin pada Natasha,

Natasha tidak meresponnya,

"Kak Natasha cantik, lo beres jam berapa?" Ulang Devin dengan menambah kalimat yang menurutnya menjengkelkan.

"Nahh gitu dong, abis isya deh Vin, gue udah telpon Mama kok," ucap Natasha tersenyum.

Mama Jizca sedang di dapur, memasak menyiapkan makan malam.

Devin dan Jizca menuju rooftop yang terbuka kemudian Jizca mengambil laptopnya.

"Nahh ini pacar gue," Jizca menunjuk salah satu foto Cammeron Dallas yang terpampang di layar laptopnya.

"Ahh masih gantengan gue," ucap Devin yang langsung mendapat lirikan tajam dari Jizca.

"Iyain," ucap Jizca kemudian memasukan sebuah keripik kentang ke dalam mulutnya.

Jizca menonton film kesukaannya, Frozen. Sementara Devin menonton Jizca yang sedang menonton Frozen, menurutnya itu lebih menarik.  Setelah Natasha selesai, ia dan Devin pamit pulang, Jizca memandangi mobil yang semakin menjauh itu.

Gue nyaman duluan, gue jatuh cinta duluan, tapi gue harap, gue gak nyaman dan jatuh cinta sendirian. 'Batin Jizca.

***

"Vin, Jizca itu menarik ya?" Ucap Natasha disela perjalanan pulang,

"Menarik," balas Devin datar.

"Mending Jizca atau Bella?" Natasha melirik Devin yang fokus menyetir.

"Poligami aja," jawab Devin dengan nada yang kelewat santai.

"Sarap lo!" Natasha terkekeh, "serius ih!" Tambah kakaknya itu.

"Bella lah jelas,"

"Kenapa?" Natasha penasaran dengan adiknya itu, jarang-jarang mereka mengobrol tentang hal seperti ini.

"Lo juga tau kenapa Nat,"

"Hmm, gara-gara lo sama Bella per---"

"Stop it Natasha!" Potong Devin cepat.

"Sorry," ucap Natasha kemudian menatap lurus kedepan,

"Gue pilih Bella karena jelas dalam segala hal dia lebih dari Jizca," ucap Devin dengan segala penekanan di setiap katanya, seolah menegaskan untuk terakhir kalinya.

"Terakhir lo ke  club kapan?"

"Minggu lalu," jawab Devin jujur.

"Minum?"

If i.. (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang