Diterbitkan oleh Erye Art, 2019
[𝗦𝗲𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗯𝘂𝗸𝗮 '𝗡𝗔𝗦𝗔']
Ketika NASA gagal menyelamatkan krunya yang tertinggal diruang angkasa.
Cerita Sci-fi yang mengedukasi mengenai ilmu kebumian : Astronomi.
Start : Desember 2017
Science fiction...
Sabrina Carpenter - Alien 🎵 (aku nulis part ini sambil dengerin lagu itu wkwk.)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
International Astronomical Union (Persatuan Astronomi Internasional)
"Sial! Sial! Sial!" River menggebrak meja yang ada disampingnya. Jadi, makhluk yang sering ia lihat hanyalah satu-satunya. Dan sialnya, dia adalah ibu para Hybrid. Dan masih ada satu pertanyaan yang mengganjal. Kenapa bentuk Hybrid yang dilahirkan berbeda?
Ia tak tahu dan tak mau tahu. Sedikit saja sesuatu yang ia ketahui berakibat buruk untuk River. Namun, ia juga merasa iba karena telah melindas makhluk yang sedang, pregnant.
"Baik, jika Hybrid ini tidak mengganggu, akan kubiarkan seperti itu. Tapi jika menganggu, kurasa aku membutuhkan lebih banyak fenbendazole lagi." kata River pada dirinya sendiri.
NASA
Damian sedang berada di pusat uji coba roket, Direktur melepasnya. Justru ia terkejut dengan perkataan direktur semalam,
"Selamatkan anak itu. Sementara apa yang kuinginkan masih dalam perjalanan yang cukup lama. "
"Kenapa anda ingin menyelamatkan astronot bodoh itu?"
Damian yang bodoh, dengan pertanyaan bodohnya. River memang harus diselamatkan tentunya.
"Karena, dia berhutang 5 dolar padaku, untuk membeli kopi di kantin. " kata Direktur sambil tertawa.
"Anda tidak sedang bercanda,kan? Apa yang perlu dikerahkan? Hermes? Ares? Helliot?"
"Perbaruan sistem. Kau tahu A-397 tak pernah diterbangkan? Walau IAU tahu dia berfungsi dengan baik?" Tanya direktur.
"Ya, benar. Padahal dalam pembuatannya saja melibatkan 23 negara. Salah satunya Korut."
"Itu yang kumaksud. Alasan mengapa A-397 tidak diterbangkan, karena dia istimewa, roket tercanggih yang pernah kuteliti, bahkan lebih canggih dari wahana antariksa yang sekarang sedang mengamati Saturnus."
"Lalu, bukankah dengan alasan itu A-397 harusnya diterbangkan?"
"Resiko besar. Dana untuk pembuatan roket pintar itu mencapai puluhan triliun. Tentu saja , pihak yang terlibat tidak mau bertanggungjawab jika A-397 mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, A-397 hanyalah impian belaka. Kau tahu maksudku." Jelas Direktur.
"Maksud anda, Kita menjemput si bodoh itu menggunakan A-397. Jika berhasil, kita bisa menyelamatkan keduanya. Namun jika gagal-"
