Sol 35 : Welcome, Indonesia!

14.7K 2.9K 558
                                    

Ethan, Moris, dan Loski sudah dalam perjalanan menuju Indonesia. Moris duduk tepat diantara Ethan dan Loski, membuatnya sedikit gugup karena menjadi jarak pemisah antara ayah-anak.

"Kau tahu, Navajo Kompleks? " tanya Ethan sambil memajukan tubuhnya dulu agar terlihat oleh Loski.

"Ada dua garis yang saling bersilangan, dalam sandi itu hanya ada kata dan w " jawab Loski sambil melakukan hal yang sama.

Moris menolehkan kepalanya ke arah Ethan, lalu berpindah ke arah Loski, pembicaraan keduanya ini membuatnya bingung.

"Sobat, sebaiknya kita pindah duduk saja." Ucap Moris pada Ethan.

(Posisi duduk dari jendela : Loski, lalu Moris, dan Ethan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Posisi duduk dari jendela : Loski, lalu Moris, dan Ethan.)

"Hmmm, tidak."

"Kenapa?! Dia ayahmu sendiri, bodoh!"

Ethan mencengkram kerah baju Moris.

"Baiklah, Tn. Pintar, maka sebaiknya kau saja yang pecahkan kode itu!" Ethan terpancing emosi. Para penumpang melihatinya, mereka bertiga menjadi pusat perhatian. Loski menoleh ke jendela dengan ekspresi itu bukan anakku.

"Kalaupun bisa, sudah kulakukan dari dulu!" Balas Moris kesal.

NASA

"Sementara, kau harus rawat jalan. Kondisimu belum memungkinkan untuk berdiri atau berjalan. Kau akan duduk di kursi roda selama kurang lebih 5 hari." Ucap Alan kepada Damian.

"Kemana kita hari ini?" Tanya Megan yang sudah selesai memberesi barang-barang milik Damian.

"Ke tempat yang dekat dengan kantor NASA. Alan, your house." Jawab Damian.

"Jadi, kalian berdua ingin tinggal di rumahku sampai A-397 usai?" Tanya Alan.

"Bukan aku, kalian berdua saja. Lagipula Damian butuh orang untuk membantunya. Jarak rumahku juga tidak terlalu jauh darimu, kan?" Megan mulai menggigit apel yang disediakan pihak rumahsakit untuk pasien.

Damian seperti mengingat sesuatu. Ya! Damian pernah mencatat analisa badai debu di Mars  yang dia teliti saat masih beegabung dengan kru Helliot dulu.

"Alan, kirim pesan kepada Ethan. Analisaku, badai debu Mars akan terjadi sekitar 3 hari lagi. Dan dalam jangka panjang, sandi itu harus terpecahkan. Kalau tidak, kita harus menunggu berminggu-minggu agar badai reda." Jelas Damian.

"Apa maksudmu?"  Tanya Megan.

Damian memutarkan matanya, dan berdecak.

NASA (1) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang