¤Chapter 14¤

13.4K 1.6K 89
                                    

×××

Satu menit setelah terbangunnya Jimin,dua namja tampan itu baru menyadari ketiadaan Bambam. Jimin yang mengingat kejadian tadi malam langsung bertanya pada Taehyung.

"Tae,Bambam dimana?" Jimin bertanya diiringi uapan nafas ngantuknya.

Taehyung mengernyit heran

"Mana aku tahu,bukankah semalaman ia tidur denganmu?" Taehyung malah balik bertanya,namja tampan itu mendudukkan tubuhnya diatas ranjang.

"Tentu saja tidak! Bambam kan tidur denganmu diatas ranjang semalam dan-err kalian berpelukan" Jimin mengetuk-ngetukkan telunjuknya didagu.

"Hah? Tidak kok!" Taehyung menyangkal ucapan Jimin. Tentu saja semalam ia tidak berpelukan dengan Bambam. Jelas-jelas ia masih mengingat wajah Jungkook yang ia lihat pertama kali dibangun paginya. Sedangkan Jungkook dan Bambam sangat berbeda-baik dari segi rupa,postur,maupun sifatnya.

"Lalu? Dimana dia sekarang? Dan siapa yang kau peluk tadi malam?" Jimin bangkit berdiri dan melipat selimut tebal milik Taehyung,ya walaupun sedikit tidak rapi.

"Entahlah,lebih baik kau pulang saja. Mungkin anak itu sudah pulang. Hari ini kan sekolah!" Taehyung mencoba berpikir positif. Hal yang sangat jarang ia lakukan.

Jimin mengangguk-angguk tanpa rasa penasaran lebih lanjut tentang sosok yang dipeluk Taehyung semalam. Namja pendek itu meraih ponselnya yang tergeletak diatas bantal.

"Baiklah,aku akan pulang saja!" Jimin memakai sepatunya

"Hei Tae jujur aku kapok menginap dirumahmu! Kenapa kau betah sekali tinggal ditempat berhantu seperti ini?!" Lanjutnya sambil membenarkan ikatan tali sepatu sebelah kirinya.

Taehyung sempat terdiam sesaat namun sedetik kemudian ia menjawab tenang

"Karena ini rumahku. Kau tahu kan pepatah 'rumahku istanaku' ya walaupun penuh dengan hantu. Tetap saja rumah berhantu ini adalah tempat ternyaman didunia bagiku"

"Ck,sok sekali!"

×××

Setelah Jimin meninggalkan pekarangan rumah Taehyung,si pemilik rumah memilih mendudukkan dirinya dikursi teras. Masih pukul lima pagi lebih lima belas menit. Matahari masih bersinar remang dengan udara yang dingin menjurus sejuk.

Namja tampan itu meraih ponselnya yang ia simpan disaku celana. Mencari kontak seseorang dan meneleponnya.

"Hyung?!" Panggil Taehyung ketika panggilan tersebut telah tersambung

"Apa?" Suara diseberang sana terdengar parau,khas orang bangun tidur

"Hyung kau kapan pulang? Eomma dan Appa ternyata tidak pulang-pulang eoh! Aku ketakutan tahu!" Taehyung merengek dengan nada yang dibuat sememelas mungkin

"Masih lama Tae! Ish kau ini namja kenapa cemen begitu?" Balas Baekhyun

"Bukan seperti itu hyung-kau tidak tahu sih jika rumah ini sekarang berhantu! Kumohon hyung pulang ne?!" Taehyung kembali memohon dengan ponsel yang menekan lembut daun telinganya

"Apa untungnya jika aku pulang? Aku sedang seru-serunya disini!" Baekhyun menolak permohonan Taehyung

"Ahh hyungg!! Bagaimana jika aku membantumu untuk balikan lagi dengan mantanmu,Park Chanyeol hyung?" Taehyung menyeringai senang ketika beberapa saat hyungnya diam tidak membalas

Reality|Taekook| FINOnde as histórias ganham vida. Descobre agora