¤Chapter 30¤

10.9K 1.3K 110
                                    

Jimin Uke? See mulmed :v
Tidak ada uke sehot dia v:


×××

Langkah Jimin sedikit kewalahan kala tubuhnya ditarik Yoongi sedikit cepat. Tangan putih berjari lentik milik Yoongi menggenggam jemarinya sedikit keras,walau sedikit sakit namun genggaman tersebut terasa pas dan nyaman.

"Yoon kita mau kemana?" Jimin bertanya bingung ketika langkah mereka memasuki sebuah koridor sekolah yang sepi

Yoongi hanya diam,tak berniat membalas barang sepatah katapun. Namja manis tersebut bersikap seolah-olah tak mendengar.

"Yoon!" Jimin bersuara tinggi. Mempertahankan tubuhnya untuk diam kala Yoongi sibuk menariknya. Tenaganya yang terbilang kuat pun memaksa langkah Yoongi terhenti.

Malas,Yoongi berbalik. Melepaskan genggaman tangannya paksa. Menatap tajam kearah Park Jimin yang juga menatapnya penuh tanda tanya.

"Apa?" Yoongi mendesis. Tubuh mungilnya merapat kearah tubuh Jimin yang sedikit lebih tinggi darinya. Kira-kira 1 atau 2 cm.

"Kau mau apa? Kenapa menarik-narik tanganku?" Jimin bertanya santai,mencoba untuk tidak emosi tentunya.

Yoongi memutar bola matanya malas. Alasannya. Satu,dia malas berbicara. Dua,malas menjelaskan. Tiga,jika dijelaskan pun Jimin pasti juga tak akan mengerti.

Jadi Intinya,Yoongi enggan membuka mulutnya untuk menjelaskan! Singkatnya,malas berbicara.

"Tak apa!" Jawab Yoongi akhirnya

Jimin menghembuskan nafas kasar,menahan emosi? Dihadapan Min Yoongi yang sikapnya dingin dan menyebalkan dimata Jimin? Hell no! Itu terlalu Sulit!

"Kalau begitu aku kembali kekantin saja! Jangan membuang-buang waktuku Yoon!" Jimin sedikit mendorong tubuh Yoongi agar menjauh. Tidak sengaja punggungnya menabrak etalase kaca berisi majalah sekolah dibelakangnya. Tidak keras dan tidak sakit sebenarnya,namun cukup membuat Yoongi sedikit emosi.

"Jangan mendorongku bodoh!" Umpat Yoongi kesal dengan mata sipit yang menatapnya tajam. Jimin menaikkan sebelah alisnya. Dengan bibir tersungging miring.

"Kenapa? Kau kan namja 'kuat' kenapa kudorong kau tidak melawan?" Jimin menantang,dibalasnya tatapan Yoongi tak kalah tajam. Dua pasang mata tersebut bersitegang tanpa salah satu mau mengalah.

"Huh? Melawan? Melawanmu Park? Tentu saja itu haram bagiku!" Sahut Yoongi dengan seringaian tipis. Raut wajah kesalnya berganti dengan raut luar biasa datar dan bibir menyungging senyum mengerikan.

"Lakukan saja! Ayo! Aku siap berkelahi denganmu kok!" Jimin maju beberapa langkah. Mendekati Yoongi yang masih setia berdiri menempel dietalase kaca. Dengan kaki kiri sebagai tumpuan,dan kaki kanan yang tertekuk menyilang.

"Sshhtt.." Yoongi menahan dada Jimin menggunakan ujung jari telunjuk kanannya. Berdesis mengisyaratkan untuk diam. Jimin yang tadinya dipenuhi emosi menjadi sedikit bingung. Terbukti dengan sinar matanya yang kembali melunak.

"Kenapa?" Tanya Jimin penasaran.

Yoongi membawa telunjuknya kedepan bibir. Isyarat kembali agar Jimin diam dan tak bertanya.

Reality|Taekook| FINWhere stories live. Discover now