One and Only | Seungmin, Gowon ✔

1; gadis yang kesepian

Govinda Chaewon menautkan jari jari mungilnya di bawah meja.

Harusnya saat diskusi kelompok seperti ini, dia bisa banyak berkomunikasi dengan teman sekelasnya.

Namun apa yang didapatnya? Mereka justru menarik kursinya menjauh dari tempat gadis yang kerap di sapa Govinda ini.

"Rachel, aku boleh tanya soal ini nggak?"

Govinda memberanikan diri untuk mendekat ke arah Natalia Rachel sambil berdalih untuk menanyakan sebuah soal yang bahkan tidak dia baca sebelumnya.

Iya, Govinda hanya ingin ada yang mau menemaninya berbicara.

Rachel tampak bergidik, kemudian meminta Chaeyoung Redian untuk sedikit bergeser agar dia bisa menjauh dari Govinda.

"lo diem disitu, siniin aja soalnya."

Govinda menciut, usahanya gagal. Gadis itu mendorong buku modulnya kearah Rachel dengan kepala tertunduk.

Rachel menarik buku Govinda, lalu membaca soal biologi yang diatanyakan oleh Govinda. Dan tak diduga, Rachel mendelik.

Chaeyoung disebelahnya segera mendorong balik buku itu kearah Govinda hingga buku itu jatuh ke bawah meja.

"lo? nanya soal gituan ke Rachel? heh, lo itu bahkan lebih tau tentang ini daripada kita, iyakan?"

Govinda mengrenyit bingung, setelah berhasil memungut bukunya, gadis itu membaca soal yang dia tanyakan tadi.

Apakah penyebab dari penyakit AIDS?

Govinda tertohok saat Chaeyoung tertawa keras disusul dengan Rachel dan anggota kelompoknya yang lain.

Lalu dengan kikuk, Govinda ikut tertawa, "ahahahahaha—"

Govinda tetap tertawa, meskipun nyatanya ada genangan air di sudut mata indahnya.

Govinda memang sedang ikut tertawa—mentertawakan diri sendiri lebih tepatnya.

—one and only—

Govinda duduk di bangku kantin yang berada paling pojok, sendirian.

Tidak ada yang mau atau bahkan sudi hanya untuk sekedar duduk bersamanya.

Hei, Govinda itu tidaklah berbahaya!

"udah lama?"

Gadis itu mengangkat kepalanya begitu melihat saudara kembarnya datang, "Nino lamaaaa."

Sementara itu, Fathoni Chanindra, atau yang kerap memanggil Govinda dengan nama Gowon, dan juga sering dipanggil Govinda dengan nama Nino, menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"iya maaf, tadi kelas aku jam olahraga, masa kamu lupa?"

Govinda menepuk dahinya, "oh iya ya, hehe."

Govinda selalu merasa nyaman ketika bersama dengan saudara kembarnya, merasa terlindungi dan terpayungi.

Mereka berada di kelas berbeda, dan Govinda menolak untuk berada dalam satu kelas dengan Fathoni.

Govinda tidak mau terus terusan merepotkan saudara kembarnya, meskipun pada nyatanya Fathoni tidak sama sekali merasa dibebani oleh Govinda.

"gimana hari ini?"

Govinda tersenyum, "Rachel sama Chaeyoung mau ngobrol sama aku."

Fathoni memasang wajah antusias, "wah beneran? asik banget dong!"

Govinda tersenyum lagi, "asik, asik banget—"

Berharap bahwa Fathoni, tidak pernah menyadari jika ia sedang berbohong.

Govinda Chaewon, ingin terlahir sempurna, namun karena Ayahnya dulu sempat menjadi seseorang yang 'gelap' dan bergonta ganti pasangan hingga mengidap AIDS, akhirnya penyakit itu sialnya menurun pada Govinda.

Penyakit yang baru saja diketahui saat Govinda duduk di kelas sepuluh, dan terlambat untuk disembuhkan.

Sialnya juga, saat hal ini terungkap, semua orang mengetahuinya.

Govinda sempat merasa bersalah karena saudara kembarnya sempat dijauhi karena dikira mempunyai penyakit yang sama, padahal pada dasarnya, Fathoni terlahir sempurna.

Govinda selalu dianggap 'kuman' yang dapat menjangkit semua orang disekitarnya, padahal, AIDS tidak akan menular tanpa adanya kontak darah atau hubungan intim.

Govinda juga dianggap perempuan tidak betul karena mengidap AIDS, padahalnya lagi, Govinda hanya menuruni penyakit ini dari mendiang sang Ayah.

aku mohon, aku tidak berbahaya, tolong peluk aku, dan berhenti mengganggapku seolah aku ini kuman

tbc

repub dengan sedikit revisi 💓