11; senja, aku tak bisa jujur

811 223 58
                                    


"Chaeee, ada kuman di sini. Pindah aja yuk."

Govinda menulikan telinganya, berpura-pura seolah tak mendengar apapun. Sabar.

"Yah, tapi meja lain penuh." Terdengar suara Chaeyoung Redian menyahuti.

"Yaudah, kumannya dibasmi dulu coba, biar kita bisa duduk."

Govinda paham betul, itu kode yang menyuruhnya untuk enyah dari hadapan mereka.

"Maaf, ini kan masih muat banyak orang. Gak perlu nyuruh aku pergi pun kalian bisa duduk, kan?"

Ketiga gadis itu-Chaeyoung Redian, Queenera Viva, dan Natalia Rachel, kompak mendecih. Mentalnya sudah mereka hancurkan lagi kemarin, kenapa hari ini malah kelihatan makin kokoh?

"Ah elah, elo kapan matinya sih?" Pernyataan jahat yang seakan mendoakan Govinda agar segera tutup usia itu membuat sang gadis mungil terbatuk perlahan.

"Govinda," Mendengar namanya dipanggil, Govinda menoleh dan mengabaikan ketiga gadis di hadapannya. Namun gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah, Hyeyeon Kayla sudah berdiri rapih dengan nampan di tangannya.

"Pergi ngantri sana, beli roti sama susu. Saudara kembar lo gak ngantin, biar gua yang kasihin nanti."

Bukan, bukannya Govinda takut dengan Kayla. Tapi Kayla adalah salah satu alasan Fathoni dapat tertawa.

Sehingga gadis mungil itu menurut saja, dan pergi memasuki kerumunan siswa kelaparan untuk kedua kalinya, sekaligus membiarkan tubuh lemahnya terdorong ke sana ke mari oleh kerumunan itu untuk kesekian kalinya pula.

"Gila, dia langsung nurut gitu aja pas elo yang suruh? Kok bisa?" Chaeyoung terlihat mendekat dan merangkul tubuh Kayla.

"Bukan apa-apa."

Ketiga gadis itu tertawa, "Bagus, temenan sama kita-kita aja yuk? Duduk sini!"

Selang beberapa menit kemudian, Govinda terlihat berjalan dengan sempoyongan keluar dari kerumunan. Wajar, tubuhnya lelah terdorong untuk kesekian kalinya.

"K-Kayla, ini roti sama susunya."

Yang dipanggil segera berdiri lalu mengambil roti dan sekotak susu dari tangan Govinda.

Govinda menunduk sebelum akhirnya melangkah hendak menuju ke tempat duduk semula, hingga sebuah seruan lagi-lagi menghentikannya, "Ngapain lo? Mau duduk di situ lagi?"

"Iya, aku mau habisin makanan aku dulu."

"Gak," Kayla melirik tajam pada Govinda, "Pergi dari sini."

Govinda mengatupkan bibirnya, tanpa sepatah kata apapun, gadis itu berlalu. Menimbulkan gelak tawa bahagia dari ketiga gadis yang sangat anti pada Govinda.

"Anjir, mantap banget sih, Kayla."

Kayla hanya menyeringai sesaat, lalu pergi kembali ke kelasnya sendiri untuk menghampiri saudara kembar Govinda.









"Nino, tadi aku ketemu Gowon di kantin, aku kasih tau kalo kamu ga ngantin. Terus dia beliin kamu roti sama susu."

"Loh, beneran? Terus Gowonnya mana? Gak ke sini?"

"Anaknya masih lemes gitu, makanya aku anter dia balik ke kelasnya. Nah titipannya ini nih, aku bawain."

One and Only | Seungmin, Gowon ✔Where stories live. Discover now