9; senyum yang menyembunyikan segalanya

1.1K 290 100
                                    

spam yuk biar aku semangat, hehe.

the day's been plastered by fake smiles.

Govinda membuka matanya, dan yang dia dapati pertama kali adalah wajah Fathoni yang tertidur disamping ranjangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Govinda membuka matanya, dan yang dia dapati pertama kali adalah wajah Fathoni yang tertidur disamping ranjangnya.

Govinda tersenyum, dan perlahan mengusak rambut saudaranya. Memberikan rasa hangat melalui usapan tangannya yang kian hari kian dingin itu.

"G-Gowon? EH GOWON UDAH BANGUN?"

Fathoni buru-buru mengangkat kepalanya dan meraih teh hangat—mungkin sekarang sudah dingin, yang diletakkan di nakas samping ranjang uks tempat Govinda tertidur.

Govinda sebenarnya ingin menolak untuk minum, namun gadis itu akhirnya meneguk teh tadi, setidaknya agar Fathoni lega melihat dirinya sudah mendapat asupan air.



"apa yang kamu rasain?"

Govinda membuang tatapannya, "nggak ada."


Fathoni yang tidak percaya lekas meletakkan punggung tangannya di dahi Govinda, dan Fathoni sedikit tersentak.

Dahi dan leher Govinda memang panas, namun tangan dan kakinya dingin.



"Gowon pusing kan? Bilang sama Nino! Kita pulang naik taksi, ya?"

Govinda menggeleng, "nggak usah, Ninoo. Emang sekarang sekolahnya udah bubar?"

Fathoni mengangguk, "sepuluh menit lagi bel, untung kamu udah bangun."

Govinda mengusak surainya, rupanya dia sudah tidak sadarkan diri sejak istirahat pertama sampai nyaris pulang sekolah. Lama sekali, bukan?



"udah, ayo pake cardiganmu, kita pulang duluan naik taksi."

Fathoni kemudian mengulurkan cardigan berwarna biru cerah lalu menyahut tas merah marun milik Govinda dan tas hitam miliknya sendiri yang diletakkan di kursi.


Merasa janggal, Govinda menarik tangan Fathoni, "apa, Gowon?"

"itu, tasku siapa yang bawa kesini?"


Ekspresi Fathoni melunak, anak itu meletakkan tas Govinda serta tas miliknya dan kembali duduk.

"Gowon, sekarang aku tanya, kenapa kamu bisa pingsan di kamar mandi?"

Govinda menelan ludahnya karena pertanyaan Fathoni yang diluar prediksinya, "eung, aku pusing, nggak tau kenapa tiba-tiba semuanya gelap."

Fathoni menautkan alisnya, "kok seragam sama rambut kamu bisa setengah basah?"



"i-itu, pas buka kran kayanya kekecengan, jadi krannya nyembur, kena muka sama seragam, udah sekalian aja rambutku aku basahin, kali-kali aja pusingnya ilang gitu loh, hehehe."

Awalnya Fathoni menatap Govinda dengan tatapan menyelidik, karena memang alasan Govinda sedikit tidak rasional.

Namun ketika bel sekolah berbunyi, Fathoni segera melunakkan air mukanya dan mengangkat tas Govinda—dan juga tas miliknya sendiri.




"yaudah, ayo pulang! Sini kupapah."

Fathoni mengulurkan tangannya dan membantu Govinda berjalan.


Namun baru beberapa langkah berjalan berjalan, keduanya berhenti ketika sosok lain muncul di ambang pintu ruang uks.


Wajah Fathoni menjadi agak cerah, sementara itu, Govinda menarik dirinya dan beringsut ketubuh tinggi saudara kembarnya itu.



"ah untung masih pada disini, kirain udah pulang!" Sapanya dengan ceria.

"belum kok, Kayla!"


Kayla tersenyum dan Govinda meronta-ronta dalam batinnya.


"oh iya lupa bilang, Gowon, Kayla yang bawa kamu ke uks! Aku yang minta dia susul kamu, eh gaktaunya balik-balik dia bilang kamu pingsan di kamar mandi."



Govinda terkekeh palsu, sementara itu Kayla tersenyum miring.




"dia yang titip absen sama ambil tas dan cardiganmu ke kelas, ayo bilang makasih sama Kayla!"

Govinda lagi-lagi memperhatikan senyum ramah—palsu, milik Kayla, lalu menjawab dengan nada rendah.

"makasih banyak, Kayla."

"sama-sama, Govinda."


Fathoni menepuk-nepuk bahu Govinda tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi, dan Kayla terlihat tidak tersenyum kemenangan karenanya.






Kalau boleh jujur, Govinda muak melihat senyum Kayla, namun gadis itu menyadari jika dirinya sendiri juga hanyalah orang yang mampu bersembunyi dibalik senyumnya.

Baiklah, Govinda rasa berbohong adalah pilihan pamungkas untuk yang kesekian kalinya.





"omong-omong, kalian pulangnya biar kuanter aja, aku dijemput supir kok!"

Govinda hanya diam, sedangkan Fathoni menggeleng sungkan, "ah gausah repot-repot gitu, Kayla!"




Kayla meraih tangan Fathoni yang masih memegang bahu Govinda, "udahlah gapapa, toh lebih bagus kan kalo aku tau rumah kalian dimana?"

"bener nih nggak ngerpotin?" Tanya Fathoni setengah ragu.


Hyeyeon Kayla mengangguk meyakinkan, sehingga Fathoni luluh. Namun dibalik itu semua, Govinda menjerit pilu.







"biarkan senja ini pulang menemui jingganya, aku lelah, Tuhan. Sungguh, aku tidak berbohong."

tbc

karakter bermuka dua emang sedang booming ya? :')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

karakter bermuka dua emang sedang booming ya? :')

One and Only | Seungmin, Gowon ✔Where stories live. Discover now