Part 2

988 98 0
                                    

Seorang gadis cantik menuruni tangga sambil menggeledah tas mungilnya mencari sesuatu atau mungkin takut melupakan sesuatu.

"teh nanti jatuh," tegur sang mamah yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya, "teteh jadikan ke kantor PH hari ini?? Atau perlu mamah antar untuk membicarakan kontrak dan jadwal syutingnya???"

"yach nggak usah mah, teteh sendiri ajha, mau lihat schedule kuliah dulu baru ke kantor PH, kalau mereka setuju sama jadwal teteh, siip deh kita taken kalau nggak yach bukan rezeki teteh", ujar sang anak

"wah teteh pemikirannya dah dewasa yach, syukur lah kalau teteh dah mau melanjutkan pendidikannya, kalau begitu sekalian dong tolongin mamah nganterin adek adek kamu ke sekolah,,," ujar sang mamah

"yach mamah muji karena ada maunya nich,,, oke deh,, lagi pula untuk melihat jadwal kuliah bisa lewat online, tapi teteh pengen ke kampus dulu untuk melihat lihat apakah ada kelengkapan berkas yang masih dibutuhkan atau tidak," ujar sang anak,, "cepet dong rein makannnya,, jangan lelet nich, jam nya udah mau jam setengah tujuh loch,, jam segini macet nich menuju sekolah,, apalagi harus nganterin kura juga, kamu nggak takut apa di tutupin gerbang, mana penjaga gerbang loe sangar lagi",,, lanjutnya

"aduh teteh ikuy sayang, sabar napa,, marah marah terus ama reina kalau mau nganterin",, ujar sang adik kesel,,

"aduh teteh kok gitu sich ngomongnya,, bilang ajha lagi sebel amha pacarnya reina yang selalu nungguin rein di gerbang sekolah",, ujar sang mamah membuat sang kakak cemberut karena di bully

"iya,, iya,, iya,, teteh tahu teteh tuch jomblo,, tapi kan nggak segitu juga kali mah aku sebel ma ade Karena dia punya pacar",, ujar Yuki cemberut seperti anak kecil jika bersama dengan keluarga.

"Ayo Kura kita berangkat," panggilan Yuki pada adek bungsunya, sakura,. sambil menggandeng tangan sang adik Yuki berjalan keluar rumah untuk segera berangkat meninggalkan reina yang masih bergelut dengan sarapannya,,

"Tunggu atuh Teh, Rein kan belum selesai", ujar Reina mempercepat kunyahannya dan meminum asal lalu berlalu menghampiri sang kakak yang telah berada di luar rumah,,

"Mah teteh pamit yach" ujar Yuki sambil mengambil tangan sang mamah kemudian menciumnya, kebiasaan jika Yuki bertemu dengan orang yang lebih tua darinya pasti akan mencium tangan orang tersebut. Diikuti oleh keduanya adiknya,,

kemudian mereka masuk mobil dan berlalu menembus kemacetan IbuKota Negara yang bisa dikatakan hamper sama dengan New York Kota yang tak pernah tidur. Seperti biasanya di dalam mobil mereka bercanda, saling bully atau hanya bernyanyi untuk melepas penatnya kemacetan yang sering terjadi.

Di saat yang sama Kediaman Bunda Maia

Keheningan masih menyelimuti kediaman Bunda Maia, hanya beberapa asisten rumah tangga yang sibuk beberes rumah, dan sang Bunda yang mulai berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan sang anak yang dibantu oleh ART nya.

Bunda,,, panggil seorang lelaki tampan dengan tubuh sedikit berisi dengan rambut ikal, wajahnya terlihat baru bangun tidur,, dan susuk di kursi makan dekat dengan dapur,, wajahnya yang masih terlihat mengantuk Dia sembunyikan di balik lengan yang berada di atas meja makan,, mungkin dia akan melanjutkan tidurnya di sana,,

Loh Dul,, bukannya cuci muka ehhh malah melanjutkan tidur di meja,, ujar wanita yang di panggil BUnda itu,,. Sana cuci muka atau mandi sekalian,, lalu kamu bias konsen sama pekerjaan yang sudah Bunda berikan semalam,, lanjutnya

Iyya Bunda,, ujar Dul malas,, tapi masih tetap menelengkupkan mukanya pada meja,,

Bunda menghampiri Dul yang masih saja bermalas-malasan setelah bangun tidur dengan mebelai saying rambut ikal sang anak,, wajah anak yang sama persis dengan wajah mantan suami Ahmad Dani. Kakak Al semalam dating, Dia menginap di sini, mungkin inginmembahas tawaran kerja yang sama dengan Kerja yang Bunda alihkan sama Ade,, ujar Bunda Maia,,

CintaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz