Part 27

504 90 8
                                    

Al baru saja masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di kasur empuknya. Al menatap langit-langit yang berada di kamarnya, Al tidak bisa tertidur. Perkataan Bunda Maia di ruangan kerja menjadi terngiang-ngiang. Hari ini Al lelah fisik dan raganya. Namun, Insmonia menderanya. Al bangkit meraih handphonenya, menelpon seseorang yang sedang berada di pikirannya, namun nomor itu tidak aktif lagi.

Al yang mengambil gitar menghalau rasa kalut dalam hatinya, memainkan gitar itu asal. Tak berselang lama, mobil sang adik terdengar di telinganya. Al kemudian menyimpan gitar itu asal, kemudian berlari keluar kamar menemui kedua adiknya yang mengantar Orang yang selalu menjaga hati dan pikirannya kembali selamat ke rumahnya.

El dan Dhul melihat tingkah Al, keduanya belum masuk ke rumah dan baru turun dari dalam mobil.

"Dhul, El,, gimana keadaan Yuki" Tanya Al kepada El dan Dhul sambil terengah-engah karena berlari dari kamar menuju pintu depan

"Emank kak Yuki kenapa kak Al?" Tanya Dhul memasuki rumah.

"Yach ku kira Yuki marah sama aku, handphome nggak aktif." ujar Al jujur

"Yuki baik-baik saja kok, yang nggak baik-baik saja itu Alyssa kak" ujar El

Al yang mendengar El mengatakan itu jadi merasa bersalah pada Alyssa. Mereka bertiga duduk di ruangan keluarga. El menyalakan televise untuk menemani kesunyian yang tercipta di antara mereka bertiga. Dengan pemikiran mereka yang berbeda-beda.

"Kak Yuki bilang, Dhul dan kak El nggak boleh menghakimi kak Al mengenai keputusan kak Al jadian dengan Mikha" ujar Dhul menatap mata Al. memecah kesunyian di antara ketiganya. Yang terdengar hanay suara Televisi sebelum Dhul berbicara

El yang mendengar Dhul mengatakan itu hanya diam menatap televise dengan tatapan kosong. Entah apa yang ada di pikirannya. Mereka berdua sepakat akan mendengar penjelasan Al mengenai hubungannya dengan Mikha. Sepertinya mereka harus mendorong Al untuk jujur pada mereka.

"Kakak udah tahu postingan Mikha di instagram???" Tanya Dhul pada Al

Al mengangguk, dia berpikir apakah perlu dia menyampaikan permasalahannya pada kedua adiknya. Al merasa dia ingin menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin. Al tidak ingin Yuki menanggap nya belum dewasa dengan masalah yang dia buat. Dia harus melangkah dan menyelesaikan masalah ini secepatnya. Dan dia harus berbicara pada Yuki mengenai hubungannya dengan Mikha. Dan mengenai keputusan Yuki untuk menetap di Jepang.

"Kakak Al tahu kalian ingin membantu kakak Al, tapi biarkan kakak Al menyelesaikan ini yach." ujar Al berdiri menepuk pundak kedua adiknya lalu berjalan kea rah kamar.

El dan Dhul melihat kea rah punggung Al yang menjauhi mereka berdua. Keduanya lalu saling berpandangan dan memutukan untuk menonton siaran televise sambil menunggu kantuk menyerang mereka.

Al yang tiba masuk ke dalam kamarnya menutuskan untuk menghubungi Alyssa. Dia ingin menjelaskan perihal hubungannya dengan Mikha.

Tut Tut Tut Tut Tut Tut

"Yach hallo Assalamu alaikum Al" ujar suara di seberang sana Al mengernyitkan keningnya mendengar suara itu. Suara itu selalu menghantuinya setiap malam

"Yuki??" Tanya Al heran handphone Alyssa berada di tangan Yuki

"Alyssa sedang di kamar mandi Al, dia menginap di rumah aku" ujar Yuki menjelaskan keadaan handphone Alyssa. "Kalau mau bicara tunggu ajha, dia Cuma cuci muka kok untuk tidur" ujar Yuki lagi

"Iyya aku mau bicara dengannya, aku hubungi handphone kamu nggak aktif" ujar Al ingat tadi menghubungi Hp yuki tapi tidak aktif,

"Hp aku lagi di charge, tadi dalam perjalanan pulang hp aku low jadinya nggak aktif deh,," ujar Yuki

CintaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora