Part 5

699 70 0
                                    

"okke deh Al,, besok loe boleh deh ngejemput gue,,, kan daerah syuting nya masih dikawasan rumah gue,, dekat banget malah Cuma 1 block dari rumah gue,, " ujar Yuki kemudian,, Al yang mendapat respon positif lalu tersenyum,, hamper saja ia berteriak,, namun takut ketahuan Bunda Maia dan kedua adiknya yang sedang berkumpul di ruang tengah, sedangkan dia berada di dalam kamar yang pintunya tidak tertutup.

"okkey,, aku jemput kamu jam 7 yach,, bye, ", ujar Al semangat.. sambil mengepalkan tangannya dan bergumam tanpa suara yes yes yes yes dengan wajah yang tersenyum merekah.

"Waalaikumsalam" ujar Yuki mengingatkan,,

"heheheheheheh Assalamu alaikum ,, " ujar Al malu,,.. tapi kebahagiaannya menutupi semua itu, Al merasa waktu berjalan lambat sampai keesokan harinya saat meilirk jam dinding di kamar yang jarum pendeknya masih menunjukkan angka 9,, sedangkan jarum panjangnya masih berada di angka 11 lewat. tapi saking senangnya dia memeluk erat guling di tempat tidur sambil membolak balikkan badannya dan masih saja senyum senang menghiasi bibirnya.

"Loch kak Al lagi senang yach,, bahagianya,, ada apa nich,, " bunda Maia yang melihat putra sulungnya kegirangan yang artinya sesuatu pasti telah terjadi, Alyssa balik ke Jakarta yach??? Tanya Bunda Maia,, pasalnya Al memang sangat sulit menjalani hubungan jarak jauh,, tapi walaupun sang kekasih anaknya itu kembali berlibur ke Jakarta tetapi anaknya hanya merasa senang dan tidak sampai kegirangan seperti anak kecil yang di janjikan akan berlibur ke DisneyLand,, sehingga Bunda Maia merasa heran kenapa Al sikapnya berlebih hika menyangkut kekasihnya itu..

"Ahhh Bunda bisa ajha,, nggak kok Bunda Alyssa nggak ke Jakarta,, " ujar Al,, dan sedikit tersentak, karena seharian ini,, ia tidak pernah menghubungi kekashnya itu,, member kabarpun tidak,, padahal saat di restaurant Bunda tadi Alyssa sempat memberi kabar padanya namun dibalas dengan sikap cuek,, karena Al tahu Bunda Maia kurang berkenan dengan hubungannya dengan kekasihnya itu.

"lalu,,kenapa kamu kegirangan gitu kayak anak kecil yang dijanjiin mainan,, " Tanya Bunda Maia kepo,,

"ahh Bunda kepo nich,, " ujar Al malu,, apalagi senyum Al tidak menutupi rasa bahagianya,,

"iyalah Bunda kepo, kan kamu anak Bunda, jadi Bunda pengen tahu ajha apa yang membuat anak Bunda bahagia,, siapa tahu Bunda bisa tuch ngabulin permintaan kamu kalau barang yang mau kamu beli atau apa gituc,, " Tanya BUnda Maia lagi,,

"ahh,, Al memang nggak pernahn bisa nyembunyiin sesuatu deh dari Bunda,, " ujar Al memeluk Bunda Maia,,

"yach kan Bunda, Ibu kamu Al,, pasti apa yang dirasain anaknya pasti akan dirasain ibunya juga,, jadi apa yang membuat kamu beitu bahagia kalau bukan nyangkut keksaihmu itu??? " Tanya Bunda lagi,,

"besok kakak Al mau jemput Yuki berangkat bareng Bun,, nggak apa kan?? kita jemput dia dulu??? lagipula lokasinya dekat tuch dengan rumahnya Yuki,, yach yach yach Bun??? " jelas Al

Bunda Maia mengernyitkan keningnya,, sikap Al jika menyangkut Yuki begitu berbeda terlihat, Al yang terlihat cool, dan irit berbicara walaupun bersikap manja padanya terlihat begitu jahil, banyak tersenyum jika menyangkut aktris satu itu.. Sepertinya Al bukan hanya kagum pada sosok itu, tetapi seperti magnet tersendiri kalau Al harus bersikap seperti itu untuk menarik perhatian sosok itu..

"Loch,, kenapa harus jemput kak Al,, bukannya kalau dekat bisa pergi sendiri"Tanya Bunda Maia memastikan opini mengenai anaknya

"yach Bunda, kalau Bunda nggak mau Al besok berangkat sendiri ajha deh,, " ujar Al melepaskan pelukannya,, dan menjatuhkan badanya ke kasar lalu memunggungi Bunda Maia,,

"Nggak usah ngerajuk kak Al,, memang kalau kamu merajuk seperti anak kecil Yuki bakalan senang?? dia kan lebih tua dari kamu,, pasti nggak suka deh dengan sikap mu yang satu itu,, " ujar Bunda Maia sudah memastikan bahwa pasti anak sulungnya itu memiliki perasaan lebih pada Yuki Anggraini Kato tetapi takut mengembangkannya. Al masih tetap pada posisinya, sambil kembali menutup mata dan mempererat guling dipelukannya, " ya udah besok kita jemput Yuki,, tapi kak Al harus bangu lebih pagi loch,, kita nanti kena macet jika kak Al bangunnya telat,, nanti Yuki kelamaan nunggu malah dijemput ama Verrel lagi,, " ujar Bunda Maia menggoda Al,,

Al langsung bangun dan memeluk Bunda Maia tanda dia setuju, namun mukanya sedikit cemberut, "Loach kok cemberut sich,, bukannya senang yach Bunda sudah setuju menjemput?? " Tanya bunda Maia heran dengan mood Al yang cepat berubah.

yach kenpa pula Bunda bilang Yuki dijemput Verrel, iya Al tahu Yuki itu dekat ama Verrel tapi nggak ngungkit itu kan Bun.. ujar Al sedikit kesal

"yach kan semisalnya,, lagipula setahu Bunda memang mereka pernah di gosipkan dekat, walaupun keduanya hanya mengatakan adek kakak,, " ujar Bunda Maia yang tidak sengaja melihat berita itu saat ART menonton acara gossip..

"yach kan hanya adek kakak BUnda,, sekarang Verrel lagi PDKT sama pemain lain juga tuch,, besok deh Tanya Verrelnya,, aku nggak terlalu tahu siapa namanya,, " ujar Al..

"yach kalau tahu kan, kakak nggak usah cemberut gitu,, wong Yuki bukan siapa siapa kamu,, kakak Al seperti orang cemburu gitu deh, ", ujar Bunda Maia yang masih menggoda Al,, Al hanya menanggapi dengan senyum malu dan salah tingkahnya..

"iihhhhh kak Al kok ngambil Bunda Dul,, " teriak Dul masuk ke kamar Al melihat sang kakak lagi berada dipelukan Bunda Maia,, Dul langsung menyingkirkan tubuh Al dari pelukan Bunda Maia dan menggantikan posisi Al,, Al hanya berdecak kesal pada Dul,, padahal Dul bisa setiap hari bermanja manja dengan Bunda karena tinggal bersamanya,, sedangkan dia dan El harus ke sini dulu,, itupun jika Bunda Maia tidak sedang sibuk dengan urusan bisnisnya.

El yang menyusul Dul duduk di pinggiran ranjang Al lalu menjatuhkan tubuhnya dan kepalanya berada di pangkuan Bunda Maia,, Bunda Maia hanya tersenyum bahagia,, sekarang dia bisa berkumpul dengan buah hatinya tanpa harus takut di ambil lagi oleh mantan suaminya. Dia lega karena masalah perebutan hak asuh anak yang memang jatuh ditangannya sudah selesai. Apalagi setelah kecelakaan Dul, ketiga anaknya sudah bebas untuk bertemu dengannya.. Al yang melihat Bunda Maia tersenyum haru memeluknya dari belakang. Ini adalah moment berharga mereka yang setelah sekian tahun ia inginkan. Walaupun sekarang sering mereka lakukan, tapi menilik kebelakang hal tersebut sangat sulit untuk dilakuaknnya dahulu.

Di waktu yang sama

Yuki hanya mengeleng heran menerima kelakuan Algazali, seorang yang fenomenal, dan merupakan idola para remaja, apalagi saat ini Al menjalin hubungan dengan seorang model asal Prancis, yang dinstagram bisa dikatakn mengumbar kemesraan yang sangat sangat mesra,. Seorang Algazali yang merupakan manta kekasih sahabatny, seorang Algazali yang pernah dekat dengan sahabat kecilnya. Seorang Algazali yang terlihat cool, manly dan irit bicara dan terlihat dewasa dari usianya, bersikap merajuk hanya karena dia lupa mensave nomornya di HP. Yuki hanya mengangkat bahun acuh tak acuh lalu menyimpan HP, kemudian melanjutkan membaca novel yang tadi ia baca. Karena sepulang dari caffe yang berada di dalam salah satu Mall di Jakarta jadi dia menyempat diri ke Gramedia membeli beberapa Novel dan Komik untuk menghapus jenuh dan membunuh waktu luangnya.

Keeseokan Harinya,,

Sesuai dengan janjinya, Al akan menjemput Yuki bersama dengan Bunda Maia,

Aku sudah memasuki kawasan perumahanmu, tolong dong alamat lengkap rumahmu, soalnya rumah disini bentuk dan modelnya sama semua, Al mengirim pesan melalui salah satu media komunikasi (WA),

"OWh okkey,, gue tunggu di depan rumah gue kok,, " Yuki membalas pesan Al dengan aplikasi yang sama,.

"Mah,, teteh sudah di jemput nich,, teteh berangkat yach,, " ujar Yuki sambil mengambil tangan mama Twina. Mama Twina hanya menggangguk dan tersenyum, Yuki kemudian beranjak dari ruang tengah menuju halaman depan rumahnya. Yuki yang dikenal dengan baju casual memilih setelan kemeja berwarna biru besar lengan panjang, dengan bawahan skinny jeans berwarna hitam, tak lupa tas ransel kecil senada dengan kemejanya, alas kaki sepatu ketss berwarna hitam tak lupa kacamata bertengger manis dikepalanya. headset menggantung ditelinga.

To Be Continue

CintaWhere stories live. Discover now