13

557 19 3
                                    

Prof. Massaro menyerahkan sebuah map pada Saka di sebuah kafe di tengah kota Kyoto.

"Gomen... aku baru bisa memenuhi permintaan anda sekarang. Sangat susah mencari sejarah keluarga Nissho, mengingat nama keluarga tersebut sudah tidak ada dalam database pemerintah, atau dengan kata lain, sudah tidak ada orang yang memakai nama keluarga Nissho. Saya harus mencarinya di arsip lama yang ada di perpustakaan nasional." Kata Prof. Massaro.

"Terima kasih sebesar-besarnya atas usaha anda, Prof. Saya sangat menghargainya." Balas Saka sambil menundukkan kepala, memberi hormat.

Saka lalu membuka map yang diberikan Prof. Massaro.

"Saya sangat terkejut saat anda mengatakan masih ada keturunan Eiichi Nissho yang masih hidup. Saya kira semua anggota klan Nissho telah tewas ratusan tahun yang lalu." Lanjut Prof. Massaro.

"Saya juga tidak menyangka, bahwa orang yang selama ini berada di dekat saya punya sejarah keluarga yang sangat istimewa." Lanjut Saka, lalu membaca berkas-berkas yang ada di dalam map berwarna kuning tersebut.

"Eiichi Nissho. Namanya mungkin tidak begitu dikenal seperti halnya Hanzo Hattori, yang dipercaya sebagai pendiri aliran Ninja. Bahkan dalam sejarah Jepang, nama Eiichi Nissho seperti sengaja dihapus. Padahal, bersama Hanzo Hattori, Eiichi Nissho dikenal sabagai seorang samurai yang begitu tangguh dan terkenal di masanya." Kenji mulai bercerita.

"Saat Pemerintahan Tokugawa mengumpulkan para ronin dan membentuk sebuah kelompok untuk melakukan pekerjaan kotor pemerintah, Eiichi dan Hanzo masuk ke dalamnya. Hanzo Hattori lalu keluar dari kelompok tersebut karena tidak setuju dengan kebijakan Pemerintahan Tokugawa. Sepeninggal Hanzo, Eiichi Nissho lalu muncul sebagai tokoh yang paling disegani di kelompok tersebut. Dia lalu menjadi pimpinan dari kelompok yang kemudian bernama kelompok Oni." Lanjut Kenji.

"Jadi itu sejarah kelompok Oni? Baru tau..." sahut Riva sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Lalu buat apa kamu cerita? Katanya kita akan membahas rencana untuk menguasai Markas Oni." Lanjutnya.

"Karena itu lebih baik kamu diam dan dengarkan sampai aku selesai bercerita." Sahut Kenji lagi.

Riva tidak bisa membantah ucapan Kenji.

"Sejarah mencatat, Pemerintah Tokugawa kemudian mengkhianati kelompok Oni. Karena kuatir dengan perkembangan kelompok Oni yang menjadi semakin besar, pemerintah lalu berusaha membubarkan kelompok itu. Para anggota kelompok Oni ditangkap dan dipenjara atau dibunuh. Eichii Nissho lalu membawa sisa-sisa anggota kelompoknya bersembunyi. Mereka mengadakan kegiatan kelompok di bawah tanah, dan menata kembali kelompok yang hampir hancur. Untuk kelangsungan kehidupan kelompok Oni, para anggotanya menerima pesanan untuk membunuh siapapun. Itulah asal mulanya kelompok Oni menjadi kelompok pembunuh bayaran..."

Kenji berhenti sebentar sambil melirik Riva. Tapi yang dilirik diam saja. Riva kelihatannya malas untuk menyela lagi ucapan Kenji.

"Selama beratus-ratus tahun, Kelompok Oni bisa selamat dari kejaran Pemerintah Tokugawa. Pimpinan kelompok pun terus berganti. Di awal pembentukan kelompok Oni, sesuai kesepakatan empat ketua pelindung dan penasehat kelompok, pimpinan tertinggi yang disebut Ketua Agung dijabat secara turun temurun oleh Eiichi Nissho dan keturunannya, sedang jabatan yang lain termasuk penasehat dan ketua pelindung diangkat langsung oleh ketua dan dapat dijabat oleh siapapun anggota kelompok. Dan struktur kelompok ini bertahan hingga dua ratus tahun."

"Sekitar akhir abad ke-18, Ketua Agung generasi ketiga Tomoru Nissho meninggal secara tiba-tiba. Karena kedua orang putra Tomoru yang masih kecil, pimpinan sementara kelompok Oni untuk sementara dipegang penasehat Hatomi Suki hingga putra pertama Tomoru yaitu Keita Nissho cukup umur untuk menjadi Ketua Agung menggantikan ayahnya. Saat Keita dewasa, Ternyata Hatomi punya maksud lain. Dia ingin menjadi Ketua Agung untuk selamanya, bahkan untuk keturunannya nanti. Dengan licik Hatomi membunuh seluruh keluarga Nissho dan keturunannya, dan memfitnah dua ketua pelindung yang sebenarnya sangat setia pada kelompok dan keluarga Nissho sebagai mata-mata pemerintah dan otak di balik pembunuhan tersebut. Tapi Hatomi lupa pada putri bungsu Tomoru, yang saat kejadian tersebut sedang menjalani pengobatan di tempat lain, hingga luput dari usaha pembunuhan. Karena kuatir akan keselamatan putri Tomoru yang berusia tujuh tahun itu, salah seorang Ketua Pelindung yang difitnah oleh Hatomi dan berhasil meloloskan diri dari hukuman mati membawanya keluar Jepang. Sejak saat itu tidak ada yang tahu keberadaannya. Hatomi pun berusaha menutupi jejak kejahatan yang dilakukannya dengan memusnahkan semua dokumen penting yang berhubungan dengan klan Nissho. Dengan persetujuan para ketua pelindung, dia lalu menjadi Ketua Agung yang baru. Sejak saat itu posisi Ketua Agung turun temurun dipegang oleh klan Suki. Jejak sejarah klan Nissho pun seakan-akan terhapus dari sejarah kelompok Oni. Anggota kelompok yang masuk belakangan tidak ada yang tahu mengenai klan Nissho. Setelah Era Tokugawa berakhir, anggota kelompok Oni yang berhasil menyusup ke dalam pemerintahan baru juga berusaha menghapus nama keluarga Nissho dari kehidupan masyarakat Jepang, hingga tidak ada yang memakai nama keluarga itu lagi, hingga sekarang."

MAWAR MERAH MATAHARI : Unpublished StoriesWhere stories live. Discover now