24

275 14 1
                                    

24 jam sebelumnya...

Saka bersama Prof. Masaro berada di dalam ruang tahanan dengan tingkat keamanan maksimum. Di hadapan mereka duduk Seorang pria berusia setengah baya dengan rambutnya yang gondrong dan sebagian sudah kelihatan memutih. Dia adalah Noboutso Amaki, salah seorang bekas pembunuh bayaran kelompok Oni. Amaki menyerahkan diri ke polisi tiga tahun yang lalu setelah menjadi buronan selama lebih dari dua puluh tahun, dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Tapi sampai sekarang, dia belum juga dieksekusi.

Saka dan Pro. Masaro menemui Amaki untuk mengetahui lebih dalam soal keberadaan kelompok Oni, terutama keberadaan markas mereka sekarang.

"Pulau Kitagai?" Amaki mengernyitkan keningnya saat Saka menyebutkan nama pulau tersebut. Informasi mengenai keberadaan markas kelompok Oni di Pulau Kitagai diperoleh Saka melalui sebuah pesan singkat yang dikirim ke HP-nya, yang tidak diketahui siapa pengirimnya.

"Siapa yang memberi tahu kalian?" tanya Amaki.

"Seseorang mengirim pesan ke ponsel saya," jawab Saka.

"Hmmm..." Amaki hanya bergumam.

"Itu tidak mungkin. Tidak mungkin markas Oni ada disitu," katanya kemudian.

"Kenapa? Kenapa tidak mungkin?" tanya Saka.

"Anda mengetahui sesuatu?" Prof. Masaro ikut-ikutan bertanya.

Amaki bangkit dari posisi duduknya di ranjang, lalu berjalan ke arah jeruji besi.

"Ya. Markas Oni tidak mungkin ada di pulau itu, juga dimanapun." Ujar Amaki.

Lalu dia menoleh ke arah Saka dan Prof. Masaro.

"Tidak mungkin.... karena Kelompok Oni sendiri sudah dianggap tidak ada..." tandasnya.

Jeane membuka pertarungan dengan menembakkan pistolnya ke arah The Twins. Tapi sia-sia, karena saat itu The Twins cepat menghindar sehingga peluru mengenai salah seorang Onimusha di belakangnya.

Salah seorang Onimusha menembakkan senjata otomatisnya. Rentetan tembakan terdengar sebanyak lima kali.

AARRKH!!

Itu suara Yuchi. Sebuah peluru menembus bahu kirinya, sehingga dia jatuh tersungkur.

"Yuchi!"

Hampir berbarengan, Daisuke dan Jeane berjongkok di depan Yuchi.

"Aa..ku... aku..."

"Jangan banyak bicara," potong Jeane sambil menekan luka tembak di bahu Yuchi.

"Bakayarou!" maki Daisuke.

"Siapa yang menembak?" seru The Twins.

Pandangannya lalu terarah pada Onimusha yang tadi melepaskan tembakan. Entah kapan mulainya, dengan gerakan yang sangat cepat dan hampir tidak bisa diikuti oleh mata biasa, The Twins sudah berada di depan Onimusha itu, dan dengan satu gerakan, dia memelintir kepala Si Onimusha, hingga jatuh terkulai.

"Sudah kubilang jangan ada yang ikut campur sampai aku perintahkan sebaliknya!" Seru The Twins. Lalu dia menoleh ke arah Jeane dan yang lainnya.

"Nah sekarang kita bisa bertarung dengan tenang," sambungnya.

"Kelompok Oni modern?"

Henry mengangguk, mengiyakan ucapan Riva.

"Sama seperti organisasi modern lainnya. Kau tinggal diam di satu tempat, mengatur organisasi dan pengikutmu melalui alat komunikasi di hadapanmu. Lupakan soal ritual dan upacara kuno. Semua itu hanya masa lalu."

MAWAR MERAH MATAHARI : Unpublished StoriesWhere stories live. Discover now