,0.

16.6K 998 29
                                    

~Salam Chimmy~

Sebelumnya chim mau berterimakasih untuk seseorang teman, yang sudah mau mempercayai chim untuk menulis cerita ini. Sebenarnya chim bukanlah penulis yang handal namun ini sebuah penghormatan untuk chim. Jadi cerita ini riquestan seseorang yang ingin sekali membaca cerita semacam ini. Jadi ide pencetusnya adalah dia, chim hanya mengembangkan saja. Semoga suka ya. @roudhoyoonmin
























"Kookie! apa kau akan terus seperti ini? Kau tak kasihan pada hyung eoh?"

Itu adalah kalimat yang sama sekali tak Jungkook sukai. Ya, pagi pagi buta Jungkook sudah mendapat ocehan dari kakaknya, Jeon jimin. Dia adalah kakak kandung Jungkook, hanya berjarak 2 tahun dari Jungkook. Jungkook adalah adik kesayangan Jimin, begitu Jimin adalah kakak tercinta, hidup dan matinya, serta separuh nafasnya Jungkook. Sedetik saja Jungkook tak melihat Jimin, dia akan seperti orang gila. Benar benar gila.

"Maaf hyung, aku hanya lupa membersihkannya hehe." Cengiran konyol macam apa itu? Sungguh menjijikan.

"Ck, hentikan cengiran konyolmu itu. Lebih baik bantu aku sekarang kookie. Sebentar lagi aku akan ada kelas. Dan kau, lebih jangan berbuat ulah lagi di sekolah mu. Mengerti!" Tunjuk jimin dengan muka yang di buat sesangar mungkin. Namun malah terlihat imut di mata Jungkook.

Perlu di ketahui Jungkook saat ini sedang mendapat peringatan karena melakukan kekerasan di sekolah beberapa hari lalu. Dan itu membuat Jimin naik darah. Bagaimana tidak? Jimin sedang sibuk dengan tugas tugas deadline nya. Di tambah harus mengurus ulah Jungkook di sekolah. Bisa bisa Jimin mati muda. Tidak! Jungkook tidak menginginkan itu. Kalian tau, Jungkook itu gila, sangat gila. Dia bisa mendapatkan peringatan kepala sekolah itu karena ingin melindungi hyungnya. Saat tak sengaja dia mendengar percakapan teman sekelasnya yang menghina Jimin. Karena itu kah Jungkook tersulut emosi hingga main hajar saja. Namun tentu saja tanpa sepengetahuan Jimin. Setiap kali dia melakukan ulah, dan jimin bertanya dia selalu menjawab, "aku hanya ingin bermain main saja dengannya." Dan tentu Jimin percaya.


"Arraseo hyung."

"Ya sudah cepat bereskan bungkus makan ini. Hyung akan ke kampus dulu."

"Hm, jalgayo hyung!" Senyuman dan lambaian yang menghantarkan kepergian Jimin.

.

.

.

Jungkook itu adik overprotective. Dia sangat tak suka jika Jimin di dekati atau di sentuh oleh pria lain. Seperti contoh nya sekarang. Diam diam dia mengikuti Jimin ke kampusnya. Alasan pribadinya hanya untuk memastikan jika hyungnya akan baik baik saja. Padahal itu hanya modus saja. Dia jadi seorang penguntit hanya karena takut Jimin di rebut pria lain. Karena tubuh juga wajah yang siapa saja yak akan menolaknya. Bahkan rela mengorbanka nyawanya demi mendapatkan si cantik jimin. Karena itu Jungkook khawatir.

Ketika dia sedang duduk santai di taman, di bawah pohon besar sedikit mendongakkan kepala melihat cuaca yang terlihat terik namun hangat. Tiba tiba Jungkook mendengar suara lengkingan dari arah sudut kanannya.

Mata menyipit memfokuskan obyek yang saat ini sedang bertengkar hebat dengan beberapa yeoja seksi di sana. Tidak, lebih tepatnya namja itu di bully. Sebab namja itu hanya diam saat rambut halus da berkilaunya itu di tarik oleh salah satu yeoja itu.

"Apa kau tak punya pria lain hingga harus merebut pria incaranku, Jimin!"

Tunggu, apa? Dia menyebut namja itu dengan sebutan apa?  Oh astaga Jungkook, itu Jimin. Dengan sekuat tenaga jungkook bangkit dari acara bersantainya dan berlari mengahmpiri keributan itu.

Jimin memejamkan mata ketika tangan yeoja itu hendak menampar dirinya.

'Sret!'

"Akh!"

Jimin masih terdiam, dia memegang pipinya namun hanya elusan lembut yang ia terima. Apa? Bagamana mungkin? Saat jimin membuka matanya perlahan, sungguh Jimin terkejut. Mata itu membola karena syok dengan apa yang dia lihat saat ini.

"Ju-jungkook?"

Sebuah senyum yang sangat indah, jimin masih terdiam di sana. Ternyata elusan lembut itu berasal dari tangan Jungkook. Karena tangan yeoja yang bernama irene itu kini tengah di tepis oleh tangan kekar Jungkook. "Bagaimana bisa dia berada di sini?" Itu yang ada di pikiran jimin.

"Kau? Kau sudah bosan hidup eoh?"

"Yak! Siapa kau beraninya ikut campur. Lepaskan tangan ku!"

"Dengar nonna, jika kau masih ingin bernafas di dunia ini. Jangan sekali lagi kau menyentuh Jimin ku. Jika aku masih melihatmu mendekatinya. Habis kau!" Gertak Jungkook.

"Yak! Harusnya kau jaga baik baik milikmu itu, jangan biarkan dia berkeliaran dan menggoda pria lain. Dasar jalang!"

"Apa maksudmu eoh? Jangan coba coba menyebut kata itu lagi di depan ku.  Kau yang jalang!" Bentak Jungkook. Jelas irene tak peduli dia menarik paksa tangan yag masih di genggam erat oleh Jungkook dan berlalu dari sana.

"Ck! Apa apan tadi, siapa yang kau sebut jalang eoh?" Jungkook berbalik untuk memastikan keadaan jimin. Namun Jimin masih diam dan memperhatikan Jungkook tanpa berkedip. Tanpa pikir panjang Jungkook langsung menggendong jimin ala koala. Dan membawanya pulang ke apartment.  Jimin hanya, memeluk erat leher Jungkook dan menyembunyikan wajahnya keceruk leher Jungkook. Tak peduli dengan pandangan orang orang di sekitarnya.














Tbc.

Voment jusseyeo 😘😘😘

16mei18
Cynpark_chim

YOUNGER BROTHER OVER SEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang